Bab 14: Mana Janji Mu

36 17 16
                                    

Hallo readers

Sebelum membaca jangan lupa buat vote dan follow aku ya Readers

Jangan lupa komen juga Readers.

Jadilah pembaca yang baik, untuk tidak mengplagiat cerita ku :)

selamat membaca Readers :)

.

.

.

.

*****

*Hari Ujian Nasional

Hari-hari selanjutnya Acha menjalani hari seperti biasanya. Ia mengkuti ujian nasional hingga selesai dan di akhir hari ujian Acha mendatangi tempat itu, apa lagi kalau bukan makam Dion.

"hai, capek gak tidur mulu?? Gak mau ajak gua main bareng gitu. Gua udah ujian loh. Lo kan udah janji bakalan ajak gua main. Ayo dong bangun" ujar Acha tepat di batu nisan Dion.

"ion, hiks hiks hiks lo, lo boong sama Acha" sambil menangis suara Acha sesak sekali.

"gimana mau adil pertarungan lomba kita buat jadi juara ion, kalau lo tidur mulu" isak tangis menjadi jadi

"banngun yuk ikut Acha pulang. Acha janji gak kira pukul lo lagi. Gak kira pelit ke pelajaran. Dan juga Acha janji tanda garis di meja kita bakalan Acha hapus."

"ion, abis ini kita perpisahan lohh, Acha bareng siapa kalau bukan sama Dion? Nanti pemberian bunga persahabatan Acha kasih siapa kalau bukan Dion?"

"kenapa harus pisah duluan sih ion? Acha kangen, Acha masih pengen ditemin ion"

"hiks hiks hiks" tangis Acha pecahhh

Hari itu berlalu, waktu begitu cepat berputar, pengumuman kelulusanpun muncul dan Acha berhasil menduduki peringkat 3 besar.

"yeeeyyy lulus" sorak teman-teman Acha yang lain

"wahh cha lo meningkat" ucap Lili

"tapi Dion gak lulus" jawab Acha dengan nada bergetar.

"Cha, Dion kan udah gak ada. Bahkan dia gak ikut UN" jawab Bella

"Cha lo harus ikhlas, ini kan juga salah satu impian mu jadi 3 terbesar" jawab Lili

"dengan cara Dion mengalah gitu ajah?" tanya Acha

"ini gak adil" Acha mulai meneteskan air mata yang sedari tadi di tahan.

Bahkan Acha tidak bahagia mendengar kelulusan nya. Dari try out Acha selalu bersemangat untuk melihat nilai-nilainya tapi kali ini dia benar-benar murung, kusut wajahnya. Meski para temannya telah menghiburnya tetap saja Acha sedih.

Perpisahan akan dimulai, semua orang pada sibuk termasuk guru Acha.

"Cha kamu mau bergandengan dengan siapa?" tanya salah satu gurunya

"Dion bu" jawabnya

"Cha,, kamu mau siapa yang menjadi pengganti Dion?" tanya gurunya lagi meralat pertanyaaan yang tadi.

"Dion, tidak akan ada yang bisa gantikan dia" jawab Acha sambil meneteskan air mata.

Guru pun mencoba memahami Acha. Sepertinya Acha merasa kehilangan berat akan Dion.


*ilustrasi bunga yang di bawa oleh Acha ke makam Dion.

*ilustrasi bunga yang di bawa oleh Acha ke makam Dion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum Kejadian ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang