17

14 2 1
                                    

Sore hari pun tiba

Kami sampai di villa sore hari. Sampai di villa aku membersihkan diri. Setelah selesai bersih bersih, aku keluar dari kamar mandi dan mendapati hee yang sudah duduk di kasurku. "Super market yuk" ajak nya "ngapai??" Tanya ku, "kata mama nanti malem kita ada bakar bakar, makanya ini di suruh beli bahan bahannya" ucapnya dan dengan sangat antusias aku meng oke kan ajakan nya, dan kami pun segera membeli bahan bahan nya.


Malam hari pun tiba

Para laki laki menyiapkan peralatan untuk bakar bakar, sementara yang perempuan menyiapkan bumbu bumbunya.

Setelah selesai menyiapkan kami mulai berkumpul di satu karpet untuk alas duduk. Kami mengadakan acara bakar bakar ini di pantai. Kami saling bertukar cerita dan tak jarang juga bermain games dan bernyanyi ria.

Acara pun selesai, para orang tua sudah mau masuk, dan kami masih duduk di sana "kalian ga masuk??" Tanya mama yang melihat kami masih duduk, "engga tante nanti aja, nanti ini kita aja yang beresin kok" jawab Heeseung. Dan mama hanya mengokekan dan memasuki villa.


*kalo kalian bertanya hubungan mereka apa sih?? Kok kaya pacaran?? tapi kapan hee nembak si nana??? Yoo ndak tau to kok tanya saya

Lanjut






Kami duduk diam tanpa berbicara apapun, aku melihat ke arah pantai dsn memikirkan masa lalu ku, aku tak menyadari bahwa air mata ku ternyata sudah jatuh ke pipi ku. Heeseung ternyata melihati ku dan ia langsung panik berkata "kamu kenapa??" Ucapnya sambil merangkul ku. Aku menggeleng dan menghapus air mata ku. "Cerita sama aku ya??" Ucapnya, dan mau tak mau aku harus menceritakan ini kepadanya.

"Dulu.... aku punya kakak namanya kayrin...ia cantik banget.... malah mungkin dulu ia yang mau di jodohin sama kamu......" ucap ku, "hey, kok bilang kayak gitu?? Dan kok aku ga pernah liat kakak mu??" Tanya nya

"Kalo kamu denger cerita ku pasti kamu langsung nolak perjodohan ini.... karenaa.....sebenarnya...... aku.... pembunuh" ucapku sambil menunduk








"dulu...waktu aku masih kecil..... aku pernah jalan jalan ke pantai saat kakak masih ada... waktu itu kakak mengajak ku untuk bermain ketengah, disaat itu arus nya sangat kencang... aku menolak ajakan kakak ku untuk kesana.... aku hanya bermain di tepian saja, saat kakak sudah berada di tengah pantai, ia meyakini ku bahwa disana aman dan tidak ada apa apa dibawahnya. kakak menyuruh ku untuk menghampiri nya ke tengah pantai, tapi aku tetap menolaknya. Aku mengalihkan pandangan ku untuk mencari keberadaan papa mama dan memberi tahu bahwa kakak sedang berada di tengah pantai. Tapi saat aku kembali melihat ke arah dimana kakak berada kakak udah menghilang entah kemana, aku yang masih kecil pun menangis dan menjerit memanggil kakakku, dan orang orang di sekitar menghampiri ku dan bertanya, aku terus memanggil kakak sambil menunjuk ke arah kakak berada



Mama papa yang mendengar ku langsung menemui ku dan ada salah satu orang yang menjelaskan apa yang ku bilang tadi. Disaat itu aku mimisan dan jatuh pingsan. Setelah itu.... aku tidak mengingat apa apa lagi. Yang jelas aku tidak pernah menemui kakak ku sejak saat itu. Ia sudah terbawa arus.... " cerita ku panjang lebar sambil menangis.



Heeseung langsung memelukku, "ini semua salah ku, seharus nya dulu aku melarang kakak untuk pergi kesana, seharusnya ceritanya ga begini, dan kamu seharusnya yang nikah sama kakak aku" ucap ku, "hey, jangan gitu. Kamu gaada salah kok, jangan ngomong kayak gitu lagi ya? Kamu gaada salah sama sekali. Kamu gapernah membunuh siapapun dan tidak akan pernah oke?? Udah itu sudah berlalu, aku tahu kamu sedih, kecewa, marah, tapi perlahan lahan lupakan kejadian tersebut dan ubah mindset kamu bahwa bukan kamu yang membunuh kakak kamu. Kakak kamu udah bahagia diatas sana ya?? Oke?? " ucap Heeseung menenangkan.








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

tünsh - Lee Heeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang