Dua

332 14 0
                                    

-H a p p y R e a d i n g-

-

Selesai sarapan mereka pun berkumpul diruang keluarga, karena ada hal penting yang mau rama sampaikan pada anak gadisnya.

"Sayang sini duduk deket papah"Ujar rama. Zara pun menuruti omongan papahnya agar duduk didekat rama.

Ia mengelus kepala zara yang terbalut hijab hitam. Ia tersenyum bahagia karena anak perempuannya sudah tumbuh besar dan cantik.

"Ada yang mau papah omongin sama kamu,"Ujar rama.

"Apa pah"Tanya zara yang penasaran apa yang mau rama bicarakan.

Rama menghela nafas beratnya."kamu mau papah jodohin!!"Ujar rama membuat zara melotot pasti papahnya bercanda nih.

Zara pun tertawa hambar.
"Papah pasti bercanda kan, zara kan masih mau kuliah, zara gak mau dijodohin, zara gak mau berhenti sekolah pah"

"Kamu masih bisa kuliah kok sayang"Ujar aliza

"Tapi nda zar__"Belum juga zara menyelesaikan omongannya langsung dipotong oleh aliza.

"Sayang dengerin dulu penjelasan papah kamu ya"Ucap aliza.

"Papah emang mau jodohin kamu tapi gak berarti kamu berhenti sekolah, dia juga masih sekolah disalah satu universitas pondok pesantren dijogja, jadi papah mohon ya sayang kamu terima perjodohan itu,"Bujuk rama.

Zara terlihat menghembuskan nafas beratnya. Rasanya tak rela harus menikah muda, padahal ia ingin sekali masa remajanya dihabiskan untuk bermain bersama sahabatnya. Tapi keinginan itu harus pupus begitu saja.

"Jadi kalau kamu kuliah disana papah jadi tenang karena kamu udah ada yang jagain, papah juga ngelakuin ini karena sayang sama kamu papah gak mau kalau anak perempuan papah kenapa-kenapa jadi papah mohon terima perjodohan ini ya sayang,"

"Yaudah zara terima perjodohan itu"Jawab zara pasrah

Mendengar jawaban zara mereka pun memeluknya dengan erat. Ia senang karena anaknya mau memenuhi permintaannya
"Makasih ya sayang udah mau nerima permintaan papah yang mungkin terlihat egois"Ucap rama yang hanya dibalas senyuman terpaksa oleh zara.

Ia menatap kedua orangtuanya yang terlihat bahagia karena ia menerima perjodohan itu. Rasanya ia sangat egois kalau harus menolak perjodohan itu.

Ia pun melepaskan pelukan orangtuanya."Yaudah zara kekamar dulu"Lantas zara pun beranjak kekamar meninggalkan orangtuanya yang masih menatapnya penuh kegelisahan.

-

Disisi lain zara masuk kedalam kamar dan langsung merebahkan dikasur miliknya. Ia memejamkan matanya sejaknak dan kembali membuka menatap langit kamarnya yang polos.

Ia menghela nafas berat merasakan kepalanya yang tiba-tiba pusing memikirkan perjodohan. Ia sangat berat untuk menerima perjodohannya.

Kemudian zara mengalihkan pandangannya kepada handphone yang sembari tadi terus berbunyi pasti gara-gara grup diWAnya.

Zara menghembuskan nafasnya berat karena lagi-lagi terganggu oleh suara ponselnya.

Calon bidadari surga.

Zize.
Gaes besok jalan-jalan yuk

Haura.
Boleh yuk.
Lagian gue gabut banget tau.
Apalagi abang gue gak pulang.

Zize.
@zara gimana neng??
Bukannya lo seneng
Kalau abang lo gak pulang ya.

Haura.
Iya sih, tapi tetep aja.
Kalau gak ada dia rumah sepi.

Zize.
Hadeh iya deh.
@zara kemana nih.

Zara.
Kenapa sih ribut-ribut.

Zize.
Hehehe.
Gue cuman mau ajak lo healing.

Haura.
Iya ra gimana lo bisa gak??

Zara.
Bisalah udah lama juga gak kemall
Gue juga bosen banget dirumah.

Haura.
Okeh kalau gitu.
Pokoknya besok harus jadi!!
Gak boleh jadi wacana.

Zara.
Seorang zara anti wacana.

Zize.
Iya gue juga anti wacana.
Besok kita jemput lo ya zar.

Zara.
Okey gue tunggu besok.

Zize.
Sip


Haura.
2in.

Read.

Setelah membalas pesan grup WA zara meletakkan handphonenya dinakas. Ia pun berusaha memejamkan matanya.

"Kenapa harus zara yang dijodohin, zara gak mau kalau masa remaja zara dihabiskan untuk mengurus rumah tangga"Guman zara dengan perasaan yang bercampur aduk.

-MY PERFECT SANTRI-

Terimakasih karena sudah baca. Semoga gak bosen ya sama alur ceritanya.

Jangan lupa follow vote dan komen sebanyak-banyaknya.

Sampai jumpa dipart selanjutnya see you. Assalamualaikum.

MY PERFECT SANTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang