Enambelas

246 8 0
                                    

-H a p p y R e a d i n g-

Selamat membaca🥀

-

Selesai sholat berjamaah dimasjid utama yang jaraknya ditengah-tengah antara asrama santriwati dan santriwan fahri beranjak keasrama santriwan menemui teman asramanya dulu.

Haikal Verdian, teman asrama fahri dan imam yang sekarang udah menjadi pengurus keamanan disana.

Dari kejauhan ia mendapati haikal yang sudah melambay-lambaykan tangan kearahnya. Fahri pun segera melangkah mendekat keraha haikal.

Haikal tersenyum menyambut kedatangan fahri.
"Haii broo, apa kabar??"Tanya haikal memukul pelan pundak fahri.

"Baik"Jawabnya dengan singkat.

Fahri dipesantren maupun dikampus terkenal dengan sifat cuek dan dinginnya, berbeda halnya dengan haikal yang frendly pada semua orang.

Haikal hanya berkekeh mendengar jawaban singkat fahri, "Yaelah jangan dingin-dingin gitu ri nanti istri lo ada yang ngambil baru mampus"Peringatnya sambil tertawa meledek.

Fahri menatap tajam haikal"Siapa berani ngambil!!"UJarnya dengan tegas.

Haikal yang ditatap hanya cengegesan."Becanda ri hehehe ampun!!"Ucap haikal sambil mengangkat dua jarinya pis

Ting!!

Zara.

Assalamualaikum.
Masih diperantren??

Walaikumsalam.
Kenapa, butuh sesuatu??

Nanti kalau pulang boleh nitip ga

Mau titip apa??

Nitip mie jebeww boleh

Bolehh.

Sama capucinonya satu

Okey.

Makasihh.

Fahri kembali memasukkan handphone kedalam saku kemejanya. Lalu kembali berbincang-bincang bersama haikal.

-

Setelah membeli pesanan istrinya fahri langsung beranjak pulang, selang beberapa menit fahri sampai dirumahnya.

Baru juga fahri sampai zara langsung merebut makanan dari tangannya"Makasih"Ucapnya lalu pergi begitu saja menghiraukan fahri yang menyalurkan tangannya.

Dimeja makan zara segera mengambil piring"Hmm...enak bangett"Gumannya saat satu suapan mendarat dimulutnya.

Tak ada rasa pedas disana, hanya terkesan gurih dari goreng bawangnya membuatnya ingin menyuap terus.

Fahri menghampiri zara yang asik memakan mie."Suami pulang bukannya salim, ini mah langsung rebut makanan"Omelnya. Fahri tak marah cuman ia menasehati agar lebih menghormati dia sebagai suaminya.

Zara yang masih menikmati mie pun menoleh."Hehehe maaf, soalnya zara udah laper"Ia segera mengambil tangan fahri mengalaminya.

"Jangan makan pedas terlalu banyak, nanti mag nya kambuh saya yang repot"Peringatnya yang sudah dipastikan kalau mie itu pedas.

Tapi namanya juga zara nggak akan kapok kalau hanya mag nya yang kambuh emang kepala batu.

"Yaudah saya mau bersih-bersih."Ucap fahri. Zara hanya mengangguk.

Ia kembali memakan mienya sampai zara mulai kepedasaan bahkan matanya berkaca-kaca efek kepedesan itu.

Ia meneguk satu gelas minum tanpa sisa"hah...pedes banget ternyata"Keluhnya sambil menggaru kepalanya yang tak gatal.

-Bersambung-

Next part!!

Sampai jumpa dipart selanjutnya.

Seeyou👋


MY PERFECT SANTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang