Enam

249 12 0
                                    

-H a p p y R e a d i n g-

-

Selesai membantu bunda aliza mencuci piring, zara beranjak kekamar untuk beristirahat. Dikamar zara mencoba memejamkan mata namun fikirannya hanya tertuju pada laki-laki yang ingin dijodohkan dengannya.

Zara menghembuskan nafas panjang ia beranjak mengambil novel yang baru saja kemarin ia beli.

Ting!!

Mas farzan.
Besok jalan-jalan mau gak??

Zara pun segera membuka handphonenya melihat siapa yang mengirim pesan.

Zara.
Mau banget.
Mas pulang kapan??.

Mas farzan.
Tadi pagi sama teman.

Zara.
Yaudeh iya.
Mas zara pengen banget curhat.
Besok ya pas kita jalan-jalan.

Mas farzan.
Mau curhat apa hm??
Sekarang juga boleh.
Kalau mau mas kerumah kamu.

Zara.
Mm..ga usah besok aja deh.
Sekarang juga udah malem.
Mas istirahat aja.
Pasti capekan habis perjalanan jauh.

Mas farzan.
Ga papa.
Kalau mau cerita sekarang
mas kesana.

Zara.
Ga usah ih besok aja.

Mas farzan.
Yaudah kalau gitu.
Kamu istirahat jangan begadang.
Langsung tidur!!
Awas kalau ketauan begadang!!

Zara.
Iya ih bawel banget.

Mas farzan.
Hm.

Read.

Selesai membalas pesan dari mas farzan ia kembali meletakkan handphonenya kembali keatas nakas.

Zara mencoba memejamkan matanya walaupun ia belum mengantuk. Tak lama zara pun sudah masuk kedalam alam mimpinya.

-

Dipagi yang cerah, zara sudah siap untuk jalan-jalan bersama mas farzan. Ia menuruni anak tangga mencari orangtuanya.

"Bunda!!"Teriak zara.

Zara kembali melangkahkan kakinya menuju dapur. Mungkin bundanya berada disana.

Dan benar disana terdapat bundanya yang sedang sibuk memasak untuknya dan papahnya.

"Kenapa sayang??"Tanya aliza yang tersadar akan kedatangan zara.

"Nda zara mau izin keluar ya"Ujarnya.

"Sama siapa emang??"Bukan aliza yang bertanya melainkan rama yang ntah dari kapan ia berada dibelakangnya.

Zara pun menghampiri rama.
"Mm..sama mas farzan boleh gak??"Tanya zara dan tak lama dijawab anggukan oleh rama.

"Makasih papah"Girang zara memeluk papahnya. Aliza dan rama hanya bisa tersenyum melihat tingkah anaknya yang manja.

"Pelukannya nanti lagi aja sekarang makan yuk"Ajak aliza yang sudah membawa semangkok sop ayam kesukaan rama dan zara.

"Yuk"Sahut mereka.

Tak cukup lama mereka pun segera menyantap beberapa masakan yang sudah aliza masak.

"Assalamualaikum"Salam seseorang dari luar yang tak lain adalah farzan.

"Walaikumsalam"Jawab mereka.

Farzan pun beranjak menghampiri mereka yang sudah ia anggap keluarganya sendiri, dan sebaliknya ia sudah dianggap seperti anaknya sendiri oleh mereka.

"Sini nak ikut makan"Ajak bunda aliza. Dan diangguki oleh farzan. Tanpa rasa malu sedikit pun farzan ikut makan bersama.

-

Seperti janji semalam kini farzan dan zara sudah siap berangkat jalan-jalan setelah sarapan bersama.

"Nda zara sama mas farzan berangkat ya, asalamualaikum"Pamit zara menyalami tangan bunda aliza. Sedangkan papah rama sudah berangkat karena ada meeting pagi.

"Hati-hati ya nak, walaikumsalam"Tak lupa farzan pun menyalami tangan bunda aliza.

"Syap nda"Jawab zara dengan mempraktekkan gerakan hormat.

Selesai berpamitan mereka pun melajukan motornya kesebuah taman kota. Karena zara yang ingin cerita padanya.

Tak cukup lama mereka pun sampai ditaman kota dan duduk dibangku yang ada disana.

"Mau curhat apa hm"Tanya farzan to the point.

"Zara mau dijodohin mas"Ujarnya tiba-tiba membuat farzan kaget tak main.

"Dijodohin sama siapa kok mas belum tau, papah pun belum cerita kalau mau ngejodohin kamu"

"Sama anak temannya papah yang namanya fah__fahri iya fahri zara juga gatau namanya siapa yang jelas dia dipanggil fahri"Sahut zara.

"Dia gus atau gimana??"Tanya farzan.

"Dia katanya santri"Jawab zara.

Mendengar jawaban zara ia hanya tersenyum setidaknya laki-laki yang mau menjadi pendamping hidup zara harus paham agama.

"Syukurlah kalau santri"

-MY PERFECT SANTRI-

Maaf ya kalau alurnya agak gak nyambung menurutku. Dan makasih juga mau mampir kesini.

Jangan lupa follow, vote dan komen.

MY PERFECT SANTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang