"Jam berapa besok pesawatmu berangkat?" Freen bertanya sembari mengetatkan pelukannya ke tubuh ramping sang kekasih.
"Jam satu siang," jawab Becky.
Dia memejamkan matanya menikmati kulit mereka yang saling menyentuh untuk terakhir kalinya sebelum mereka akan berpisah selama berminggu-minggu.
Menjalani hubungan jarak jauh dan backstreet tidak pernah mudah untuk mereka terlebih keduanya adalah publik figur yang seperti selalu diawasi dimanapun mereka berada.Namun mereka telah berhasil melewatinya selama satu tahun ini meski beberapa kali sempat putus nyambung. Kegiatan yang berbeda, waktu dan tempat yang berbeda membuat mereka harus bekerja keras untuk mempertahankan apa yang keduanya miliki. Terkadang Becky merasa ingin menyerah tapi Freen satu-satunya yang ingin dia pertahankan dalam hidupnya meski tidak pernah mudah.
Ini adalah hari kedua pertemuan mereka setelah satu bulan tidak bertemu.
Freen yang merupakan anggota dari girl band bernama Skyver sudah memulai tour asianya sementara Becky adalah seorang aktris dan model yang juga sering bepergian ke luar negeri."Aku ingin sekali mengantarmu ke Bandara tapi aku tahu kamu tidak akan setuju. Penggemar kita tidak akan menyukainya." Freen berkata dengan sedih.
Itu benar, penggemar tidak akan menyukai idola mereka memiliki kekasih terutama Freen. Dia memiliki penggemar fanatik yang selalu menjodoh-jodohkannya dengan Salah satu anggota Skyver lainnya yang bernama Alison Scott.
Siapapun yang digosipkan dekat dengannya selain Alison tidak akan bebas dari hujatan, ujaran kebencian dan bahkan ancaman pembunuhan. Dan Freen tidak akan pernah membiarkan penggemarnya melakukan semua itu kepada Becky, untuk itulah mereka sepakat untuk menyembunyikan hubungan mereka.
"Jangan membuatku menangis, aku hanya ingin seperti ini sebelum kita kembali berpisah selama berminggu-minggu," Becky memprotes.
Freen mengerang di belakang kekasihnya.
"Kamu tahu, kita adalah orang yang paling miskin didunia," ucapnya.
"Kita memiliki cinta yang miskin," lanjutnya namun dengan suara yang lebih rendah.
Menghela nafas, Becky membalik posisi berbaringnya menghadap ke arah Freen. Dia mengunci tatapan sang kekasih yang terlihat sendu.
Becky meraba wajah Freen, mengelus lembut pipinya."Kamu memiliki Paras yang rupawan, semua orang terpesona dan bahkan rela menukar apapun demi bisa melihatmu secara langsung, lagu-lagumu bagus, semua diterima oleh masyarakat, kekayaan, popularitas dan segala kemudahan yang kamu miliki saat ini. Sayang, hidup itu tidak selalu berjalan seperti yang kamu inginkan, cinta miskin kita sebanding dengan apa yang kamu miliki saat ini," ucap Becky yang justru membuat Freen cemberut.
"Bagaimana bisa kamu bicara sesantai ini," protesnya tidak terima.
"Lalu apa? Kita memaksa go publik? Apa yang akan kita dapat? Karir hancur dan ujaran kebencian menurutku itu masih bisa kita tanggung tapi bagaimana dengan ancaman pembunuhan?"
Freen mengerang lebih keras. Sekarang dia menjadi gelisah. Setiap kali mereka bertemu, topik ini selalu menjadi hal yang membuat Freen dan Becky menjadi bertengkar. Mereka selalu membicarakannya namun selalu berujung hal yang sama.
Tidak ada solusi.
"Apakah selamanya kita akan seperti ini?" tanyanya lirih.
Itu adalah pertanyaan yang selalu menghantui Freen setiap saat, yang selalu mengganggu tidurnya setiap malam. Apakah mereka akan seperti ini selamanya? Menyembunyikan cinta mereka tak peduli seberapa besar Freen ingin memamerkannya.
Freen selalu tidak bisa menahan rasa cemburunya setiap Kali kekasihnya dikelilingi pria-pria berotak mesum yang Freen yakin otak mereka hanya ingin membawa Becky ke tempat tidur. Tapi dia tidak bisa berbuat apapun selain menahan diri demi menjaga semuanya tetap stabil.

KAMU SEDANG MEMBACA
More than this
Fiksi PenggemarJangan menyerah, jangan berhenti karena aku bisa mencintaimu lebih dari ini