V- Dimana pertunjukkan utamanya?

9 8 32
                                    

Sebelum kematian Yuan Hikai diketahui....

Eurosia duduk dibawah pohon, mengipasi diri dengan topi sambil menghitung recehan hari ini.

"Hmm, seperti nya aku rugi sepuluh keping dari kemarin. Pasti karena Aeternum menayangkan pertunjukan baru itu." Eurosia mengangkat bahu, ia bangkit dan menepuk-nepuk pantatnya untuk membersihkan jejak pasir sebelum berjalan menyusuri jalanan ibu kota untuk mencari mangsa.

Eurosia akan senantiasa menabrakkan diri ke orang-orang bodoh yang malang sementara tangannya cekatan menyelip sekat-sekat kantong dan merogoh apa saja yang berharga atau bisa ditukar dengan uang. Hari ini, ia menaikkan skala pencuriannya. Ia mencoba peruntungan untuk menyelinap ke Aeternum.

Harga tiket gedung Teater itu bisa menghidupi nya selama tiga hari. Tapi Eurosia adalah Kupu-kupu indah Terebis. Siapa yang bisa mencurigai kupu-kupu cantik bersayap polos?

Eurosia mengerutkan kening, tidak biasanya para penikmat teater Aeternum dibiarkan dijemur di bawah terik matahari seperti ini. Teriakan protes dan bagaimana orang-orang kaya itu menyeru agar uang mereka kembali. Balutan yang mereka gunakan sudah lusuh, dipenuhi debu dan peluh keringat yang merusak aroma parfum racikan ternama mereka.

Eurosia mendekati massa, menggunakan tubuh rampingnya untuk menyelip dan memasang telinga di segala penjuru.

"Kenapa tiba-tiba pertunjukkan nya dihentikan?!"

Berada di tengah amukan massa adalah mimpi buruk, Eurosia terjepit di sana sini hingga ia harus memeluk topi tinggi nya rapat-rapat karena beresiko tiba-tiba di tonjok orang asing karena pandangannya terhalang topinya.

"Benar! Kenapa pertunjukkan nya tiba-tiba dihentikan?" Eurosia ikutan protes padahal tidak tahu apa-apa setelah berhasil di garis depan ketika para penjaga terus merentangkan tangan untuk menahan pergerakan masa yang seperti ingin menelan bangunan pembayaran karcis.

"Kami disini penikmat seni butuh penjelasan, sejak kapan Tuan Hikai tiba-tiba menutup dan menghentikan penayangan pertunjukan yang sedang populer?" Eurosia berkata lantang yang ia maksudkan untuk lebih memprovokasi masa demi mencapai kepuasan informasi tersendiri. Ia sebenarnya tidak tahu, pertunjukan mahal apa yang sedang di pertontonkan hingga dibicarakan di tiap-tiap gang Terebis. Tidak ada salahnya sekalian mencari tahu.

Seruan persetujuan dari berbagai pihak menggetarkan udara, membuat para penjaga lebih panik menerima cacian dan keluhan para konglomerat ini. Eurosia terkikik, ia tahu, menyiram bensin ke dalam api yang sudah berkobar bisa menjadi pedang bermata dua tapi tidak ada salahnya melihat api yang berkobar menjadi lebih indah.

Akhirnya, saat-saat yang ditunggu, petinggi atau salah satu pengurus Aeternum, garis keturunan keluarga Hikai turun kelapangan. Kemunculannya cukup mencengangkan, keributan seperti ditelan hanya dengan langkah kakinya.

"Tolong tenangkan diri anda, hadirin sekalian."

Eurosia menyipitkan mata, rambut emas milik pemuda itu membuatnya ingin menggunduli pria itu kalau saja rambutnya bisa di tukar dengan uang. Eurosia menoleh ke salah satu orang di sebelah nya.

"Siapa dia? Aku lupa." Padahal ia memang tidak kenal.

"Keponakan Tuan Yuan Hikai. Edym Hikai," jawabnya

Eurosia menjentikkan jari."Sudah kuduga." Eurosia kembali mengalihkan pandangan pada Edym. Ia mau tidak mau juga sedikit bertanya-tanya seberapa serius permasalahan ini.

"Paman mendadak ingin menggunakan seluruh aula pertunjukan untuk pertemuan pribadi dengan seseorang," Edym menjelaskan dengan sopan. Orang-orang terdidik punya pembawaan yang berbeda.

Death WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang