Yoongi duduk dengan tenang di sofa ruang tamu dengan ponsel ditangannya dan laptop di pangkuannya. Pekerjaannya kemarin tertunda karena rasa muak pada isi kedua benda elektronik ini. Niatnya sih dia mau menyelesaikan pekerjaannya sekarang.
Lama bergelut dengan keduanya sampai lelaki alpha itu tak menyadari waktu.
Jimin turun dari tangga melihat yoongi tengah fokus pada ponsel ditelinganya. Paling juga tengah telponan bersama pacarnya, siapa lagi kalau bukan kihyun?
"Bisa kita bertemu?"
"Aku baik-baik saja."
"Baiklah, aku akan menjemputmu."
Benar kan dugaan jimin. Baru tadi dia merasa senang sekarang sudah dijatuhkan, sakit sekali. Memang omongan buaya tidak bisa dipercaya. Mendengus kesal jimin berlalu begitu saja.
"Jimin tunggu!" Cegat yoongi saat jimin berlalu begitu saja, mengabaikannya.
"Ada apa?"
"Biar kuantar, aku juga ada keperluan."
Jimin menggeleng, dia tidak mau. Sedang tidak mood. Melihat wajah tampan suga saja membuatnya kesal.
"Tidak usah-"
"Tunggu saja!" Sentak yoongi sembari membawa laptop dan ponsel milik suga dengan terburu.
Sabar jim, tunggu saja sebentar jika dia terlalu lama maka tinggalkan saja.
Suara langkah kaki tergesa mengalihkan atensinya, jimin mendapati suga dengan mantel yang tergantung di bahu tengah menuruni anak tangga.
"Ayo jim."
"Kau tidak perlu mengantarku." Jimin masih mencoba untuk menolaknya.
"Tak apa aku juga ada keperluan."
Mau tidak mau jimin pasrah saja, mau melawan tapi dia takut. Bayang-bayang suga akan memukulnya karena terlalu banyak bicara membuat nyalinya ciut. Jimin meremat hoodie yang ia kenakan, didalam mobil hanya ada mereka berdua bagaimana jika suga memukulnya? Dulu suga pernah menghajarnya didalam mobil karena jimin merajuk dan mengomel. Jimin takut.
Diperjalanan mereka diselimuti keheningan, sepanjang jalan jimin gugup setengah mati. Ia menatap keluar jendela, lalu lalang kendaraan sedikit mengalihkan pikiran buruknya. Ia harap waktu cepat berlalu, agar dia cepat keluar dari situasi menyesakkan ini.
Sedang Yoongi sesekali ia akan melirik jimin yang terlihat acuh, terus menatap keluar jendela. Suasana mereka sangat canggung karena tak ada yang membuka percakapan. Menghela napas kecil Yoongi memilih fokus pada jalanan, bisa gawat kalau dua orang public figure terkena skandal kecelakaan.
Yoongi masih memikirkan kelanjutan hidupnya, apakah ia akan terus menjadi suga atau memberitahu jimin yang sebenarnya? Jangan lupakan keluarga suga, entah respon apa yang akan mereka berikan nanti jika Yoongi membongkar semuanya.
"Aku akan bertemu dengan kihyun."
Jimin menoleh menatap suga dengan alis yang saling bertemu. Untuk apa lelaki ini memberitahu nya?
Yoongi menatap balik jimin saat mereka terhenti karena lampu merah.
"Aku akan mengakhiri hubungan kami." Tegas Yoongi
Jimin terdiam menatap lekat pada manik legam milik alphanya, mencari kebohongan atau trik licik disana. Dia tidak mau termakan janji janji manis yang akan menghancurkannya dikemudian hari.
Tak ada.
Jimin tidak menemukannya, lelaki ini sungguh-sungguh. Apa yang harus jimin katakan? Suga yang ia kenal sangat mencintai yoo kihyun, wajar jika jimin berfikir mustahil bagi lelaki ini akan memutuskan kekasihnya. Tapi jimin sudah tak mau menambah beban pikiran ia memilih mengangguk saja. Toh berakhir atau tidak hubungan mereka itu bukan urusan jimin. Itu tidak akan membuat suga mencintainya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redeployment ; YoonMin
RandomMin Yoongi kira istilah Alpha, Beta dan Omega adalah istilah yang biasa ada di dunia militer. semacam nama kode suatu kelompok tentara elit rahasia. Tapi di dunia baru dimana ia terbangun istilah tersebut adalah jenis gender kedua. dunia dimana dido...