#11 The Bitter Truth

384 50 2
                                    

Yoongi memijit pelipisnya pelan. Kepalanya pening karena banyaknya masalah yang datang menghampiri. Oh ayolah setelah kehilangan hidupnya ia bahkan harus menjalani kehidupan orang lain dan masih harus menghadapi banyak masalah?! Yang benar saja! Tuhan pasti sangat membencinya.

Dua hari lamanya jimin mengacuhkan yoongi. Omega muda itu pergi pagi sekali dan pulang begitu larut saat yoongi sudah terlelap. Saat yoongi menghubungi alasannya selalu karena jadwal yang padat. Padahal yoongi sudah mendapatkan jadwalnya dari sang manajer.

Ini jelas sekali jimin menghindarinya karena kejadian dua hari lalu saat kihyun datang ke kantornya dan jimin memergoki mereka.

Tok tok!

"Sajangnim, Tuan Min dan Nyonya Min datang berkunjung."

Yoongi mengumpat dalam hati, kenapa harus sekarang?

Yoongi merapikan kemejanya, menarik dasinya yang sedikit miring ke posisi semula dan bersiap untuk menyambut dua orang paruh baya itu.

Pintu terbuka dan menampilkan keduanya dengan penampilan yang terlihat biasa saja tapi tetap elegan. Kau tau kan maksudnya? Orang kaya mau pakai apapun akan terlihat elegan.

"Suga-ya~ aigo eomma merindukanmu!"

Nyonya Min begitu antusias saat melihatnya, wanita cantik itu dengan girang memeluk yoongi mengelus punggungnya sayang. Yoongi membalas pelukannya dengan kikuk. Jika nyonya Min tau yoongi bukan lah putranya pasti responnya tidak akan begini, pikirnya.

"Aku juga merindukan eomma," Ujarnya pelan, ia mengatakannya sembari memikirkan ibunya disana.

"Aigo, lihat dia sudah pandai membual."

Nyonya Min tersenyum lebar, cantik sekali membuat yoongi juga ikut tersenyum. Senyuman itu pasti akan luntur saat suatu hari nanti yoongi memberitahu mereka kenyataan yang pahit.

Berbeda dengan nyonya Min yang antusias, tuan Min hanya duduk diam dan menjadi penonton. Yoongi menunduk sebagai sopan santun. Apakah semua alpha dominan memang seperti ini?

"Apa ada masalah dengan perusahaan?"

To the point seperti biasanya huh

"Semua baik-baik saja, a-appa."

Masih sulit baginya untuk mengucap kata terakhir dengan lancar.

"Kudengar kau memecat beberapa pegawai?"

Tentu saja dia tau, ini perusahaannya tidak mungkin dia tak punya mata dan telinga yang mengawasi. Yoongi tak heran.

"Appa sudah mendengarnya?"

"Hm, bagaimanapun aku punya mata dan telinga di sini."

"Ya, mereka melakukan penggelapan dana perusahaan."

Tuan Min mengangguk tampak tidak terkejut sama sekali. Yoongi menduga jika lelaki paruh baya itu sudah tau keadaan perusahaannya, tapi entah apa sebabnya dia tidak bertindak.

"Baguslah." Pujinya

"Lalu bagaimana dengan pernikahanmu dan Jimin?"

Muncul juga pembahasan yang paling tidak ingin yoongi bahas. Rencana pernikahan.

"Kami belum membahasnya." Jawab yoongi jujur. Terlalu banyak hal yang ia urus, jimin juga sibuk dengan schedule nya sebagai publik figur sampai mereka tak sempat membahasnya.

Tuan Min menghela napas, menatap yoongi dengan malas.

"Ini sudah 8 hari, suga-ya."

"Aku akan segera mendiskusikannya dengan jimin." Yoongi mencoba meyakinkan

Redeployment ; YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang