Azara membuka matanya, ia merasa badannya sangat remuk saat ini. Ia perlahan membuka mata dan menyesuaikan cahaya yang masuk lewat penglihatannya.
Anjirr gue masi idup? Wahhh akhirnya masih ada kesempatan buat gue ketemu sama ayang gue yang paling ganteng, Seokjin oppa I'm coming.
"Oh ternyata anda sudah siuman nona Amora." Ucap salah satu dokter yang ntah sejak kapan berada disana.
"Hah Amora? Dokter salah ruangan kali, saya itu Azara bukan Amora." Jelas Azara pada dokter tersebut.
Bisa di lihat dengan jelas bahwa raut wajah sang dokter terlihat tampak bingung saat ini. Lalu tiba-tiba dokter tersebut bertanya
"Apa anda baik-baik saja? Apa ada yang sakit di kepala Anda nona?" Tanya dokter tersebut.
"Saya baik-baik saja dok, tapi mengapa anda memanggil saya dengan nama Amora? Siapa Amora?"
"Hmm, sebaiknya anda perlu istirahat untuk hari ini." Setelah mengatakan itu dokter tersebut pergi dari ruangan yang di tempati Azara.
"Dihh, apaan sih tu dokter gaje banget deh. Masa gue di panggil Amora? Amora teh Saha?" Tanya Azara pada dirinya sendiri.
"Duh kampret malah pengen pipis segala lagi."
Azara turun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi yang tersedia disana. Ia menutup pintu dan tiba-tiba...
"AAAAAAA ANJING!! INI MUKA SAPE WOYY?!!" Teriak Azara dari dalam kamar mandi.
Azara berlari dari kamar mandi dan langsung saja ia naik kembali ke tempat tidurnya. Ia sangat terkejut, sungguh.
Untuk memastikan bahwa yang ia lihat tadi itu salah, Azara pun mengambil sebuah cermin yang ada di nakas sebelah tempat tidurnya. Tapi bukannya lega ia malah terkejut untuk yang kedua kalinya.
"Anjing ini bukan muka gue, ini siapa? Apa dia Amora yang di maksud dokter tadi?" Tanya Azara pada dirinya sendiri.
"Tapi cakep juga ni orang, haha. Tapi gue masih penasaran kenapa muka gue bisa berubah dan begitu juga nama gue."
Azara larut dalam pikirannya sendiri tapi tiba-tiba gambaran-gambaran dari suatu kejadian terlintas satu persatu di kepalanya, Azara memegang kepalanya yang terasa begitu menyakitkan.
"Kamu kemana aja hah! Dasar anak gak tau diri, bisanya cuman malu-maluin nama keluarga!!" Seorang gadis berambut panjang bergelombang itu tersentak kaget mendengar teriakkan papahnya.
"A-aku pergi sama temen aku pah," Cicitnya.
"Jangan bohong kamu!!" Sentak mamahnya.
"Mora gak bohong mah pah,"
Plakk
Satu tamparan mendarat sempurna di pipi kanan Amora. Rasanya perih dan menyakitkan, meskipun ia sudah terbiasa dengan perlakuan orang tuanya itu tapi tetap saja, rasanya akan tetap menyakitkan jika orang yang melakukan tamparan tersebut adalah keluarga kita sendiri.
"DASAR ANAK GAK TAU DIRI!! KAMU SENGAJA YA MAU MENCORENG NAMA BAIK KELUARGA HAH? IYA?!!"
"G-gak gitu pah, aku-"
Plakk
"MAU ALESAN APA LAGI KAMU?! DASAR GAK TAU MALU!!"
"UDAH AKU BILANG AKU GAK SALAH!!"
Plakk
"BERANI BENTAK ORANG TUA KAMU SEKARANG!"
Plakk
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bad girl
Teen FictionAzara Purbalingga Atyatama seorang bad girl yang terkenal dengan kebengisannya itu mati konyol hanya karena menyelamatkan seekor anak kucing. Tapi saat ia membuka mata, bukan surga ataupun neraka yang ia lihat melainkan sebuah ruangan bernuansa puti...