Part 3

826 39 2
                                    

Tepat setelah bel istirahat berbunyi, Amora langsung saja berjalan keluar kelas. Sungguh, ia merasa kesal saat mendengar perkataan Abangnya tadi.

Flashback

"Tumben Lo ga pake dempul? Biar keliatan beda gitu? Emang Lo pikir Raka bakalan tertarik liat penampilan Lo sekarang? Jangan harap." Ucap Abian sinis.

"Apa sil Lo, urusan sama Lo apa? Mau gue pake make up kek mau gue gak pake make up kek terserah gue lah. Ini hidup gue! Lo gak bisa ngatur gue seenaknya. Dan satu lagi, Raka? Gue caper sama Raka? Raka siapa? Kenal juga nggak." Ucap Amora tak kalah sengit.

Abian terkejut, pasalnya Amora tak pernah berbicara sekasar ini sebelumnya. Bukan hanya Abian, tapi seluruh murid pun terkejut mendengar ucapan Amora.

Flashback off

Amora berjalan ke arah kantin tanpa melihat ke depan sana, tak tau saja disana ada seseorang yang tersenyum mencurigakan ke arahnya.

"Aduhh!! Lo kalo jalan hati-hati dong, punya mata gak?!" Sentak Amora.

"M-maaf Ra aku gak sengaja, hikss" Ucap perempuan yang saat ini terduduk di lantai sambil menunduk.

"Ko Lo tau nama gue, Lo sia-"

"AMORA!! APA YANG LO LAKUIN SAMA NATASYA? LO BULLY DIA LAGI HAH?!" Teriak orang itu.

Amora melirik nametag lelaki itu, Raka Prasetya. Ya dia Raka yang di maksud oleh Abian di kelas tadi.

"Lo tau apa anjing!! Gue gak ngapa-ngapain dia!! Dia sendiri yang nabak gue!" Sentak Amora. Jujur saja ia sangat kesal atas tuduhan dari oknum bersama Raka itu.

Semua orang di kantin terkejut mendengar ucapan Amora karena sebelumnya Amora tidak pernah berkata seperti itu apalagi pada orang yang sangat dia sukai.

"Ra aku salah apa sama kamu sampe kamu ngebully aku terus tiap hari hikss," Ucap Natasya sambil memegang kaki Amora.

Amora yang merasa risih pun mendorong Natasya hingga terjatuh. Tidak kencang sebenarnya, hanya Natasya saja yang lebay.

"Gausah pegang-pegang kaki gue bisa gak sih!"

"AMORA!!" Teriak Albara.

"Bang udah bang hikss, mungkin ini emang salah aku hikss," Ucap Natasya. Sambil memeluk Albara.

Abang? Woyy itu Abang gue pe'a. Enak aja lu peluk-peluk Abang gue.

"Apa si anjirrr drama banget," Ucap Amora.

Amora akan melangkahkan kakinya kembali namun tiba-tiba satu tangan mencekal pergelangan tangannya dan...

Plakk

Satu tamparan mendarat sempurna di pipi kanan Amora.

"Anjing! Maksud Lo apa bangsat!!" Teriak Amora.

"Itu buat tamparan buat Lo karena udah nyakitin cewek gua," Ucap Raka.

Plakkk

Bukan, bukan Amora yang mendapat tamparan itu tapi Raka. Ya Amora menampar pipi Raka sangat keras hingga ujung bibir Raka pun mengeluarkan sedikit darah.

"Itu buat Lo yang udah fitnah gue"

Plakkk

"Dan itu buat Lo yang udah nyakitin perasaan gue ntah itu dulu ataupun sekarang."

Amora yang tadinya ingin mengisi perut laparnya itu mengurungkan niatnya. Nyak mengapa hatinya terasa sakit, bahkan bulir bening di matanya pun siap untuk meluncur. Azara bukan gadis cengeng yang hanya karena di perlakukan seperti itu akan menangis, tapi mungkin ini bawaan dari tubuh Amora.

Transmigrasi Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang