Part 7

725 28 3
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi dan Amora denga malasnya masih bergelung di balik selimutnya.

"Hoaaammmm, males banget gue berangkat ke sekolah. Ck tapi kalo di rumah aja bt juga sih." Amora pun dengan perasaan malasnya berjalan gontai menuju kamar mandi.

Skip meja makan

Saat ini di meja makan terdapat Amora dan ketiga abangnya yang sedang menyantap sarapan mereka dengan tenang.

Albara selesai paling pertama dan setelahnya ia angkat bicara karena ada sesuatu yang mengganjal hatinya akhir-akhir ini.

"Dek kemana aja Lo beberapa hari belakangan ini?"

Amora tak ingin membantah lagi panggilan "Dek" pada dirinya karena bisa ia lihat belakangan ini ketiga abangnya agak berubah sedikit demi sedikit.

"Humm? Gwak kwemwana mwana." Ucap Amora sambil mengunyah makanannya.

"Ck Telen dulu kek makanannya, tar keselek baru tau rasa Lo." Ucap Abian sambil menyodorkan segelas air pada Amora.

"Makasih" Ucap Amora setelah meminum air pemberian abangnya.

"Ya."

"Jadi, kemana aja belakangan ini?" Albara kembali bertanya.

"Gak kemana-mana cuma main aja ke rumah temen."

"Gausah bohong Lo, gue tau sebenernya Lo punya komunitas kan? Komunitas apa? Gengster?" Ucap Alvaro tiba-tiba.

Amora membeku di tempatnya. Mengapa abangnya itu mengetahui tentang komunitasnya? Apa Kak Deza yang memberitahu Alvaro?

"E-enggak. Sembarang Lo," Ucap Amora gugup.

"Gausah ngelak deh, kemarin gue gak sengaja liat Lo masuk ke salah satu tempat terbengkalai, dan pas gue ikutin ternyata di dalamnya ada markas ya? Haha gak nyangka banget gue cewek manja kaya Lo ikutan komunitas." Ucap Alvaro meremehkan.

BRAK!!

"LO NGIKUTIN GUE?" Teriak Amora sambil menggebrak meja. Amora sangat marah saat ini. Bukan apa-apa tapi ia tidak mau jika abangnya ini mengetahui rencananya itu.

"Iya kenapa?" Tanya Alvaro enteng.

"Lo- Ah udahlah. Gue berangkat." Ucap Amora sambil melenggang pergi meninggalkan ketiga abangnya itu.

"Lah kenapa tu bocah? Gitu doang marah." Ucap Abian.

"Gatau."

"Tapi bener Amora ikutan komunitas?" Tanya Albara pada Alvaro.

"Serius bang, kemarin gue gak sengaja ngikutin dia sama temennya Lea masuk kesana." Ucap Alvaro.

"Eh bentar," Tiba-tiba Abian mengingat sesuatu.

"Kenapa?" Tanya Albara dan Alvaro bersamaan.

"Bukannya itu kawasan Black rose ya? Komunitas mafia terkejam setelah Black dragon."

Albara dan Alvaro membeku. Benar juga apa yang di katakan Abian. Lokasi itu adalah kawasan Black rose. Mereka tau betapa kejamnya seluruh anggota Black rose. Tapi mereka tidak pernah melihat bagaimana rupa dari Queen black rose yang terkenal kejam itu.

"Udah yu ah berangkat tar kesiangan." Ucap Abian tiba-tiba.

Mereka pun bergi bersama menggunakan mobil Albara.



Amora berdiri di parkiran untuk menunggu seseorang. Dan beberapa menit kemudian orang yang ia tunggu pun datang.

Baru juga turun dari motor, tiba-tiba sebuah tangan kecil memegang ujung jaketnya.

"Eh, Ra ada apa?" Tanya Deza.

Transmigrasi Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang