Part 8

877 32 5
                                    

Amora dan Deza sudah sampai di apartemen beberapa menit yang lalu.

"Kamu tunggu sini ya kakak ambil dulu baju ganti buat kamu." Ucap Deza. Amora hanya mengangguk saja untuk mengiyakan.

Setelah 5 menit Deza kembali dengan kaos putih oversize di tangannya.

"Nih baju ganti buat kamu, tapi kayaknya kegedean deh gapapa?"

"Gapapa kak, makasih."

Skip malam hari

"Gak mau pulang?" Tanya Deza.

"Ngusir nih ceritanya?"

"E-eh gak gitu Ra, maksud kakak gak mau pulang aja ini udah malem takutnya orang tua atau Abang kamu nyariin."

"Gak mau pulang males, aku nginep disini aja boleh?" Tanya Amora.

"Y-ya boleh aja sih kalo emang kamunya mau." Ntah mengapa Deza menjadi gugup saat ini. Bagaimana tidak? Di depannya saat ini terdapat Amora yang hanya mengenakan baju putih oversize, rambut di gerai dan celana putih panjang yang ia pakai. Sungguh itu pemandangan yang sangat indah di mata Deza.

 Sungguh itu pemandangan yang sangat indah di mata Deza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku mau, makasih." Ucap Amora sambil tersenyum lembut pada Deza. Oh siapapun tolong selamatkan jantung Deza.

"Eumm jadii udah siap cerita?" Tanya Deza.

Amora tampak ragu namun setelahnya ia menceritakan semua yang terjadi padanya di toilet tadi dimulai dari Raka yang menciumnya, meninggalkan bekas merah di lehernya, dan bahkan menyentuh tubuhnya.

Deza sangat marah setelah mendengar semua cerita dari Amora apalagi setelah melihat tanda kemerahan yang cukup banyak di leher putih Amora.

"Mau aku bantu membersihkannya?" Tanya Deza dengan suara beratnya.

Amora tau, ia tidak sebodoh itu untuk mengetahui apa maksud dari kata-kata Deza barusan.

Entah apa yang merasuki Amora tapi ia mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan yang Deza ucapkan.

Perlahan tapi pasti Deza mendekatkan dirinya pada Amora.

"Aku tidak suka milikku di sentuh oleh orang lain." Ucap Deza dan setelahnya ia pun menyatukan bibirnya dengan bibir Amora.

Amora memejamkan matanya, jujur saja ia sangat menikmati perlakuan Deza saat ini.

"Sshhh ahh" Amora mengerang. Pasalnya Deza dengan sengaja menjilat, menyesap bahkan menggigit leher Amora yang mana posisinya tepat pada bekas kemerahan yang Raka buat.

"A-ahh j-janganh di g-gigit kak ahh." Amora mendesah tepat di telinga Deza yang mana hal itu membuat hawa panas di antara keduanya terutama Deza.

Secara tiba-tiba Deza menggendong Amora ala koala. Amora tidak menolak, Ian melingkarkan kakinya pada pinggang Deza dan tantangan juga memeluk leher Deza erat.

Deza menurunkan Amora di kasurnya.

Transmigrasi Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang