Pagi pun tiba..
Amora maupun Deza sudah sampai di halaman sekolah. Keduanya berangkat bersama ngomong-ngomong."Anjir apaan sih liat-liat." Gumam Amora
"Kenapa ay?" Tanya Deza.
"HAH?!!"
"APA? GUE GAK SALAH DENGER KAN?"
"KAK DEZA MANGGIL AMORA APA TADI? AY?"
"YANG BENER AJA"
Begitulah kira-kira teriakan semua siswi yang saat itu memang berada tak jauh dari parkiran sekolah.
"Kak apa sih gausah manggil ay kalo di sekolah."
"Ya gak papa dong kamu kan emang pacar Kaka." Jelas Deza.
"Tapi k-"
"Kalian pacaran?"
Tanya seseorang yang ntah sejak kapan berada di belakang mereka.
Raka anjing sejak kapan dia ada disana? Batin Azara.
Tak lama kemudian senyuman terbit di bibir Amora.
"Iya gue pacaran sama Kak Deza. Kenapa? Masalah buat Lo?" Tanya Amora tersenyum mengejek.
"WAH AJIR TERNYATA BENER DONG"
"UDAH GUE DUGA INI BAKAL TERJADI SIH"
"TAPI MEREKA COCOK YA"
"IYA COCOK BANGET "
Beberapa siswi yang ada di sana kembali berteriak histeris setelah mendengar ucapan Amora.
"Oh gitu, jadi karena gak bisa dapetin gue Lo jadi deketin temen gue? Ternyata bener ya kalo Lo semurah itu haha." Ejek Raka.
"Jaga mulut Lo ya anjing!" Sentak Deza.
"Wahwahhh di kasih apa Lo sama jalang kecil ini sampe2 Lo relain pertemanan kita demi dia?" Tunjuk Raka tepat di depan wajah Amora.
"Maksud Lo apa bangsat!!!" Teriak Amora.
Semua orang tidak terkejut dengan teriakan Amora kecuali satu orang yaitu Raka. Menurutnya orang di hadapannya ini benar-benar bukan Amora yang dia kenal dulu. Dengan segera Raka menetralkan kembali raut wajahnya.
"Berani Lo bentak gue?!" Ucap Raka sembari mendorong Amora agak kuat, untung saja deza segera menangkap tubuh Amora yang limbung itu.
"Anjing Lo gak usah kasar sama cewek gua!" Sentak Deza.
"Ada apa ini ribut-ribut?" Ucap seseorang yang baru saja hadir di tengah mereka.
"Ini semua gara2 jalang kecil itu." Tunjuk Raka pada Amora.
"Maksud Lo Amora?" Tanya orang itu.
"Ya iyalah siapa lagi." Ucap Raka.
BUGH!
Satu pukulan melayang tepat pada wajah Raka.
"Sekali lagi gua denger Lo sebut Amora jalang, habis Lo di tangan gua." Ucap Alvaro
"Lo ko belain dia sih?" Tanya Raka tak terima.
"Karena dia adek gua puas Lo."
"Wah Amora wahh tiba-tiba aja semua orang jadi ngebela Lo gini haha, Lo kasih mereka apa sih? haha." Tawa Raka terdengar sangat menyebalkan di telinga semua orang yang ada disana.
"Gue kasih mereka apa? Hey bung sudah seharusnya mereka membela gue. Kalo gaada cewek centil Lo itu di kehidupan Abang gue dan kalo tragedi itu..."
Amora menjeda kalimatnya.
"Kalo aja tragedi itu terbukti kebenarannya saat itu juga gue gaakan menderita selama ini." Ntah mengapa tapi air mata Amora lolos begitu saja.
"Dan asal Lo tau, dalang dari semua kejadian itu adalah keluarga dari cewek yang Lo bangga-banggain itu." Ucap Amora. Setelah itu ia melangkah pergi meninggalkan parkiran sekolah diikuti oleh Deza di belakangnya.
"Maksud Lo? Maksud Lo apa bawa² keluarga cewek gua Jalang sialan?!" Teriak Raka.
BUGH!
"Udah gua bilang jangan sebut Amora dengan panggilan menjijikkan itu bangsat." Ucap Alvaro.
"Dan kalo Lo mau tau jawaban dari apa yang Amora bilang, Lo bisa cari tau sendiri." Setelah mengatakan itu Alvaro pun pergi bersama dengan Abian dan Albara.
Kini tinggal lah Raka seorang diri. Ia berfikir keras dan ingin mencari tau apa maksud dari perkataan Amora.
☠️☠️☠️
TBC.Sorry banget baru sempet up hehe
Jujurly gue terlalu sibuk sampe² Gaada waktu buat up. Selai itu ada hal lain yaitu tiba-tiba aja ide gue stak, gue gak tau alur ceritanya harus gimana lagi😭🙏Tapi moga aja cerita ini bisa gue kerjain sampe end lah ya.
Jangan lupa votemen biar semangat lanjutin ceritanyaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bad girl
Teen FictionAzara Purbalingga Atyatama seorang bad girl yang terkenal dengan kebengisannya itu mati konyol hanya karena menyelamatkan seekor anak kucing. Tapi saat ia membuka mata, bukan surga ataupun neraka yang ia lihat melainkan sebuah ruangan bernuansa puti...