3. awal mula pertengkaran

86 6 2
                                    


Selamat membaca.






KRING KRING
Eta terangkah lah, etak dung~
Etak dung~ etak dung~

Tak terasa bel istirahat pun berbunyi. Jangan salfok sama bunyi bel nya ya guyss :)

"Bunyi bel nya kok gitu ?." Akana bergumam bingung. "Biar astetik kali." Ucap calisa yang mendengar akana bergumam.
"Biar beda dari yang lain." Lanjutnya.

Semua murid disekolah itu langsung berhamburan keluar kelas ketika mendengar bel berbunyi. Sebagian dari mereka pergi kekantin untuk mengisi perut mereka yang keroncongan berteriak minta diisi.

Sama hal nya dengan ke4 cewek cantik ini yang baru saja sampai didepan kantin.

"Sumpah ini sekolah luas banget, fasilitasnya juga lengkap. Gak salah sih kita masuk sekolah ini." Ucap ayuna yang terpukau melihat kantin yang cukup luas.

"Ya ialah, sementara ini kan sekolah elit yang cuma bisa dimasuki oleh anak orang-orang kaya. Beruntung kita bisa masuk sini." Ujar ferisa.

"Woy lah njir, gue gak ngerti samsek apa yang tu guru jelasin tadi!." Ucap calisa frustasi sambil memegangi kepalanya. "Makanya kalo guru lagi jelasin tu diperhatiin." Sahut ferisa.

Mereka kini sedang memesan makanan dan minuman sama ibu kantin.

"Lu mah enak ngomong gitu, lu kan udah pinter dari sononya!." Ucap calisa memasang wajah kesal sambil menatap kearah ferisa.

"Berarti elu yang terlalu bego." Ujar ferisa dengan santainya.

"Bgst bener punya temen." Casila mengumpat. "Emang lo temen gue?." Ucap ferisa mengejek dengan raut wajah yang sangat menyebalkan menurut calisa. Pengen deh dia lempar temennya ini kelaut. Gemes dia tuh pengen nyekik.

Akana ama ayuna cuma bisa menghela nafas lelah. Capek sama kelakuan dua temennya ini.

Saat sedang asik-asiknya ribut. Makanan sama minuman mereka udah selesai dibikin.

"Heh lo berdua, jangan bacot mulu! Nih baksonya udah jadi." Ucap ayuna sedikit meninggi. Kesel dia tuh ama dua temen curut nya ini, pasti aja ribut. Mau itu hal penting atau enggak pasti ada aja yang mereka ributin. Contohnya kayak kemaren, mereka malah ributin warna sempak nya doraemon. Gak penting banget kan, padahal doraemon gak pake sempak kan ya. Bener gak sih?

Walaupun udah terbiasa, tetep aja akana ama ayuna sering kesel sama kelakuan mereka berdua. Untung temen kalo gak mereka berdua udah ditendang akana ama ayuna kesungai amazon. Biar salah satu dari mereka dimakan ikan piranha dan yang satu lagi dimanakan anak konda. Kan enak gitu mereka berdua gak ketemu lagi ama dua temen curut nya ini.

"Eh bakso nya udah jadi?."

"Ye, makanya jangan adu congor mulu lo berdua!." Ujar ayuna sambil membawa mapan yang berisi bakso pesanan mereka.
Sementara akana membawa mapan berisi minuman.

Mereka berjalan sambil mencari meja kosong yang ada disitu. Hingga akhirnya mereka nemu salah satu meja yang kosong disana. Ayuna dan akana meletakkan mapan yang mereka bawa diatas meja itu. Sementara dari tadi ferisan dan calisa terus saja ribut, entah apa yang mereka berdua ribut kan ayuna dan akana pun tidak tau.

"Eh gue tiba-tiba pengen ketoilet deh." Ucap ayuna.

"Mau gue temenin gak?." Tawar akana.

"Boleh deh." Ayuna dan akana yang awalnya duduk kini berdiri. Mereka berdua pengen pergi ketoilet. "Kita berdua ketoilet dulu ya." Ucapan ayuna tidak diubris oleh mereka berdua yang sedang asik ribut itu. Merasa diabaikan ayuna dan akana pun berlalu pergi ketoilet.

4 King In The School (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang