4 King In The School (REVISI)

10. masa lalu akana

Happy reading.

Seorang anak perempuan sedang duduk disofa ruang tamu ditemani ayah dan ibunya yang berada disebelahnya. Mengajarinya bagaimana cara mengerjakan pr dengan benar, ditemani secangkir coklat panas dan beberapa camilan. Serta sedikit canda tawa hangat yang menyenangkan diantara mereka.

Kanaya atau biasa dipanggil akana, bocah berusia 9 tahun yang masih bersekolah disekolah dasar kelas 4.

Akana memiliki keluarga kecil yang harmonis dan sangat bahagia. Ia merupakan anak tunggal, kedua orang tuanya sangat menyayanginya, selalu menemaninya disaat ia merasa kesepian, merawatnya ketika sakit, memujinya ketika ia melakukan sesuatu yang baik, menasehatinya dengan tutur kata yang lembut ketia ia berbuat salah.

Kedua orangtuanya juga berjanji kepadanya bahwa mereka akan selalu berada disampingnya ketika apapun yang terjadi mereka akan terus bersama.

Namun hal itu berubah ketika masalah datang dikeluarganya. Bahkan janji yang dibuat kedua orangtuanya juga hilang, tenggelam pergi entah kemana.

Disaat akana baru saja naik kekelas 6. Dirinya harus menelan pil pahit ketika kedua orangtuanya memutuskan untuk bercerai. Akana yang baru menginjak usia 11 tahun itu tentu saja merasa sedih, ia tak terima dengan hal itu. Ia menangis meminta orang tuanya untuk tetap bersama, namun mereka tak memperdulikan ucapan akana dan tetap memilih untuk bercerai. Mereka tak mengerti perasaan akana saat itu.

dari situ akana tau, kalau ternyata kedua orang tuanya memang tidak pernah saling mencintai. Hanya karena sebuah aspek perjodohan yang memaksa mereka untuk menikah. Dan sekarang cinta tipu-tipu mereka sudah berakhir.

Orangtuanya pergi meninggalkannya bersama kakek dan neneknya. Meninggalkan rumah yang menjadi kenangan diantara mereka. Mereka lebih memilih membangun rumah dan tinggal bersama keluarga baru mereka masing-masing.

Semenjak kejadian itu, akana yang dulunya adalah anak yang ceria kini berubah menjadi anak yang pendiam, ia menjadi lebih tertutup kepada orang lain.

Disaat akana sedih kakek dan neneknya selalu berada disampinya. Mereka berdua sangat menyayangi akana, merawatnya dengan sangat baik. Begitu pun akana yang juga sangat menyayangi mereka berdua.

Dan disaat itu juga, ada seseorang yang selalu menemani akana. Selalu mendukung dan menyemangatinya. Teman yang selalu ada disaat sedih dan bahagianya, yang menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati dan keluh kesahnya. Tempat ternyaman untuk ia bersandar. Seseorang yang sangat berharga untuknya.

Ferisa, adalah murid pindahan yang baru saja masuk kelas 5 sekolah dasar. Mempunyai sifat yang receh, blak-blakan, dan jahil. Namun dibalik itu ia adalah orang yang cukup ramah, baik, ceria, dan suka tersenyum.
Orang yang asik ketika diajak bicara bahkan dihari pertamanya masuk sekolah, ia sudah mendapatkan banyak teman. Dan disitu juga pertemanan pertamanya bersama akana.

Ferisa dan akana mulai dekat sejak hari itu, dimana mereka yang selalu bersama dan bercerita tentang kehidupan mereka. Mungkin juga karna sikap mereka yang tidak jauh berbeda sehingga bisa membuat mereka bisa berteman dengan baik.

Hingga datanglah kejadian itu
Yang membuat akana menjadi anak yang pendiam dan tertutup. Namun ferisa selalu ada disisinya, mendukung dan selalu menyemangatinya. Walaupun banyak temannya yang juga selalu menghibur dan menyemangatinya, namun mereka berbeda dari ferisa. Ferisa adalah tempat sandaran ternyaman untuknya. Dan itu membuatnya bersyukur mempunyai teman seperti ferisa.

saat dimana mereka menginjak sekolah smp mereka memutuskan untuk bersekolah disekolah yang sama.

Disitulah mereka berdua bertemu dengan calisa dan ayuna. Dua orang yang mempunyai kepribadian yang berbeda. Walau begitu mereka tetaplah anak yang baik. Mereka berteman sejak hari itu, mulai dekat dan sering berbagi cerita. Akana juga mengetahui bahwa bukan hanya dia saja yang mempunyai masalah keluarga, ternyata teman-temannya itu juga mengalami masalah yang serupa. Termasuk ferisa yang sudah ia ketahui saat masih sd.