2

3.3K 164 2
                                    

Tanpa disadari air mata sudah lolos dari mata Reya nyata yang ingin hidup nya tidak memusingkan seperti sekarang.

"Eh fiksi jadi ini dunia apa?". Ucap Reya nyata yang matanya masih mengeluarkan air mata. Reya fiksi hanya tersenyum saja mendengar kata fiksi dari mulut gadis didepannya, toh kan bener dia hanya lah sebuah tokoh fiksi didunia ini.

"Sebenarnya ini dunia novel, lo mau denger atau mau baca sendiri ceritanya pas lo bangun?". Tanya Reya fiksi dengan lembut, yah bagaimana pun juga mereka ini satu kesatuan.

"Gue kek nya males baca, jadi ceritain aja". Balas Reya nyata yang sibuk menghapus air mata dan mengelap hingus nya dengan baju.

"Iya iya lo dengerin aja".

Reya fiksi pun mulai menceritakan bahwa sebenarnya ini adalah dunia novel dan dia adalah tokoh figuran.

Novel ini menceritakan tentang sebuah kisah yang sangat klise seperti cerita cerita umum biasanya. Tentang  seorang gadis canyik, lemah lembut, dan sangat baik yang bernama Hana Serhaniya, gadis segudang prestasi di sekolah nya yang banyak membuat para kaum adam mengangumi nya, termasuk tokoh utama laki laki nya ia adalah Dirga Ezariano, salah satu most wanted di sekolah yang bernama Golden Internasional School, juga tempat para tokoh yang lainnya bersekolah.

Untuk pelengkap cerita pasti ada antagonis ia adalah Araya Birnanda Lerayn gadis yang tak pandang bulu jika ada orang yang berani mengusik nya.

Dan ada juga teman teman protagonis pria yang bernama Geo Mahardika yang sangat dikenal sebagai playboy kelas kakap, Bintang Azekario yang dikenal sebagai seorang pemuda yang sangat sangat friendly terhadap semua orang baik dikenal maupun tidak, Nathan Zeonadra pemuda yang sangat dingin dan tak tersentuh, dan yang terakhir adalah Areon Birnanda Lerayn ya dia adalah saudara kembar dari Raya sang antagonis.

Adapula sang antagonis pria yang sangat terobsesi terhadap Hana yang akan melakukan apa pun untuk menjadi kan Hana miliknya sampai ia bisa melakukan hal yang nekad seperti membunuh misalnya, dan salah satu korban nya ialah kakak dari si kembar Reya dan Reon yang tak lain dan tak bukan adalah Reya, Areya Birnanda Lerayn kakak dari sang antagonis perempuan.

Djuarrr

Kaget, takut, gelisah, panik yang bercampur menjadi satu saat Reya mendengar cerita dari dirinya versi fiksi. Jujur jika ia ditanya tentang perasaannya maka orang itu akan ia cekik sampai mati.

"ARGHH!". Tiba tiba aku pun terbangun dari tidur ku di sofa, saat aku melihat ke arah jam ternyata sudah pukul 22.30 pas.

"Perasaan gue, gue gak istimewa istimewa banget kok bisa ya gue ngalamin hal kek gini".

"Dah lah gue laper". Aku pun memutuskan untuk pergi ke dapur dan mengecek apakah ada yang bisa dimakan di tempat ini. Ternyata di apartemen ini sangat lah lengkap mulai dari cemilan dan bahan bahan pokok lainnya.

"Emm jadi sekarang gue ya yang milikin ni tubuh?, gapapa lah lagian kek nya hidup si fiksi anyem anyem aja".

Setelah beberapa saat setelah aku menemukan tempat penyimpanan mie instan, aku memutuskan untuk memakan itu saja.

"Wahh, emang mie itu yang paling the best lah!".

Saat aku sudah menghabiskan makanan ku, aku pun langsung pergi ke kamar mandi di dalam kamar yang sedang kutempati sekarang sekedar untuk bersih bersih saja. Dan akan aku lanjutkan dengan acara bocan ku yang kurang puas.

√√√

Hari ini adalah pagi pertama ku di dunia yang sangat asing bagiku, aku sekarang sedang tidur terlentang. Mataku memang tertutup tapi tidak dengan pikiran ku, semalam Reya fiksi mendatangi ku lagi di alam mimpi dan meminta ku untuk menjalani kehidupan nya yang ada di dunia ini, aku awalnya sempat menolak tapi karna Reya fiksi yang memohon mohon membuat ku tidak tega.

"Gue kira gue cuman halu". Gumam ku pelan.

"Oh ya, btw hp ni orang mana ya?, gue bosen nich". Aku pun mulai mencari handphone milik Reya. Ternyata handphone nya ada di dalam laci meja belajar nya.

"Wiihh, ipong gess hp gue yang dulu aja retak seribu". Saat aku di dunia nyata aku memiliki handphone yang sangat aku sayangi walaupun sudah retak parah.

"Busettt, banyak juga ya followers ni orang, mana fotogenik pula". Aku sangat kagum kepada Reya fiksi, ya bagaimana tidak ia adalah orang yang nyaris mendekati kata sempurna untuk seorang figuran.

√√√

Sekarang aku hanya duduk di sudut kamar ku dengan posisi kedua tangan ku yang memeluk kedua lutut ku. Saat tadi siang ketika aku sedang asik bermain handphone, ada kontak yang menelpon ku dengan nama 'papaku✨'. Aku awal nya akan membiarkan nya saja tapi hati ku berkata lain seperti ada sesuatu yang menyuruh ku untuk mengangkat telepon itu. Aku sangat gugup, aku belum siap untuk berbicara dengan ayah Reya si fiksi ini.

Oh ayolah nanti saja aku masih ingin bersantai sebelum terlibat dalam alur.

Tangan aku pun seperti di gerakkan, aku yakin itu mungkin dari Reya fiksi yang menggerakkan tangan ku untuk mengangkat telepon ini.

"Haloo! kakak, kakak halo?". Ucap seorang pria yang kemungkinan besar adalah ayah si Reya.

"Kakk, kakak kenapa ada apa, kakak gak kenapa kenapa kan?". Setelah mendengar suara pria itu yang terdengar sangat khawatir membuat ku untuk membalas ucapan nya

"Ha i-iyaa, kakak gak papa kok pa". Balas ku yang sekarang sangat sangat gugup.

"Kakak, kakak kalo ada apa apa bilang ya, papa gak mau kakak gak tenang di disana". Menurut ku seperti nya Reya fiksi memiliki ayah yang penyayang dan juga lembut.

Mendengar itu membuat mata ku memanas, tiba tiba tanpa bisa dicegah air mata ku jatuh. Munafik sekali jika aku tidak merindukan ayah ku, walaupun ia sedikit tempramen aku sangat menyayanginya. Ayah bahagia selalu ya disana.

"Pah, hiks kakak gapapa kok". Entah dorongan dari mana aku mengatakan itu dan entah kenapa aku tak bisa menahan isak tangisku, ya aku sekarang sedang menangis sesenggukan.

"KAK, kakak kenapa papa kesana ya sekarang".

"Eh pah, gak usah kakak cuman kangen aja papa gak perlu repot-repot pergi jauh kesini". Jujur saja aku kaget jika papa nya Reya datang kesini tiba-tiba, aku masih belum siap.

"Enggak, kakak tunggu aja mungkin nanti malem papa udah sampe bareng mama kamu". WHAT! sumpah kek nya ni bapak sayang banget deh sama Reya si fiksi.

"Enggak, kalo papa nekat kakak bakalan ngambek". Ancam ku, sebenarnya aku tidak yakin dengan cara ini tapi mau bagaimana lagi

"Ih jangan dong kak, kakak kan tau papa bisa nangis kalo di diemin kakak". Tiba tiba ada suara seorang wanita yang menyambung percakapan ku dengan papa nya si fiksi, emm mungkin ini mama nya si fiksi pikir ku.

√√√

About my transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang