7

2.3K 142 0
                                    

Malam ini aku bermimpi bertemu dengan Reya fiksi, dia memberi tahu ku kalau ada seorang pemuda yang mencintai Raya dalam diam dan dia menyarankan ku untuk mencari pemuda itu. Yah setelah menerima saran itu aku yakin pemuda itu pasti adalah pemuda yang mencintai adik ku dengan tulus, dan aku berniat mendekatkan keduanya entah kenapa aku merasa kalau pemuda itu ada disekitar Raya. Sungguh laki laki malang, jika bisa aku akan membantu nya, tapi perlu digarisbawahi jika dia benar benar tulus terhadap adik perempuan ku.

√√√

Setelah makan malam bersama aku mengajak adik adikku untuk pergi ke minimarket, tapi hanya Raya yang ikut sedangkan Reon dia sedang bermanja-manja dengan mama, huh dasar manja batinku kesal.

"Yeayy akhirnya Yaya bisa jalan berdua bareng kakak" ucap Raya senang.

"Nahh, kita udah nyampe" ujar ku sambil melepas kan seat belt, kami pergi menggunakan mobil dengan Raya yang menyetir.

"Dek, kakak kesana ya".

"Iya kak, Yaya ke sebelah sana ya" balas Raya sambil mengarahkan telunjuknya ke arah yang berlawanan.

Sekarang kami sudah duduk tenang di dalam mobil, kalian tau jumlah belanjaan kami bahkan sudah berjuta-juta. Jujur aku awalnya sangat kaget tapi saat melihat wajah adikku yang sepertinya sudah biasa aku pun berusaha menetralkan raut wajah ku.

"Kak, kita lewat jalan pintasan aja ya. Kalo jam segini jalan biasa bakalan macet banget" jelas Raya sambil menunggu balasan sang kakak, jika kakak nya menolak maka ia akan dengan sukarela menunggu macet yang pasti dan yang terpenting adalah kenyamanan kakak nya nomor satu.

"Iya gapapa, tuh liat macet banget disana" jawab ku sambil melihat arah jalanan didepan sana. Setelah mendengar jawaban ku Raya langsung berbelok kearah kiri dan memasuki jalanan biasa.

Saat fokus melihat pemandangan luar, tiba-tiba aku melihat siluet beberapa orang sedang menghajar satu orang yang sepertinya akan mokad jika tidak ditolong segera.

"Dek berhenti!" teriakku panik.

Cittt!

"Kenapa kak?" tanya Raya yang ikutan panik.

"Itu ada orang yang lagi dihajar" tunjuk ku kearah kiri yang tidak jauh dari mobil.

"Ih iya kak, ayo kita lapor polisi"

"Kalo lapor polisi udah keburu mati tuh orang, udah ah kakak mau nolongin. Kamu telpon polisi" jelas ku yang sudah memegang kenop pintu mobil.

"Enggak! aku gak mau kakak kenapa-kenapa"

"Udah nurut aja".

Saat aku sudah keluar dari mobil aku segera memakai masker dan menghiraukan teriakan Raya yang memanggil ku, ketika aku sudah dekat dengan mereka dan aku pun sudah mengumpulkan kepercayaan diri aku mulai berteriak.

"Heh!, tinggalin dia" teriak ku.

"Wah sepertinya ada seorang gadis yang nyasar, cepat urusi dia dan lenyapkan dia. Aku tidak mau ada orang yang mengetahui ini" ucap tegas laki laki yang sibuk menghajar satu orang yang sudah sangat tidak berdaya. Saat mereka mulai mendekati ku dan mencoba memegang kedua tangan ku, aku langsung menendang area sensitifnya.

About my transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang