10

655 31 0
                                    

Pov Raya

Antagonis kita yang baru saja pulang sekolah duduk dikursi balkon kamarnya. Dengan pikiran yang melayang pada kejadian disekolah tadi, jika dipikirkan terus menerus itu membuat pipinya merona.

flash back

"Sialan!" teriak Raya geram.

"Hiks gue-"

"Keknya negur lo itu harus banget ya pake kekerasan" potong Raya.

Saat telapak tangan Raya akan menampar wajah gadis didepannya ada suara yang membuat tangan nya hanya mengambang.

"RAYA!"

"Lo apa-apaan sih, jangan make kekerasan bisa?!" lanjut pria itu.

"Dirga, ini salah paham" ucap Raya panik.

"Salah paham apanya hah!, udah jelas-jelas lo mau nampar dia kan" bentak Dirga, ia bisa dibilang pemuda yang sangat temperamen dan sangat susah mengendalikan emosinya sendiri.

"Dirga aku gapapa, ayo kita pergi aja" ucap Hana, ya gadis yang tadi akan ditampar antagonis kita adalah Hana sang protagonis wanita.

"Kita bakal pergi setelah gue kasih pelajaran nih orang", saat tangan Dirga akan membogem wajah Raya dan Raya yang sudah siap menerima bogeman itu hanya bisa menutup mata saja sambil meneteskan air matanya.

Dugh!

Brak!

Raya yang tak merasakan apa-apa langsung membuka matanya, saat matanya sudah terbuka sepenuhnya kedua matanya langsung disuguhkan sebuah pundak belakang pemuda yang kekar.

"Pengecut! kalo mau main tangan jangan sama cewek bangsat, apalagi Raya dia itu tunangan lo sendiri tolol!" ucap pemuda didepan Raya. Awalnya Raya yang sedikit ngelag kembali sadar dan menengok ke arah depan dan netranya melebar saat melihat sang tunangannya telah babak belur.

Saat Raya akan berjalan menuju kearah Dirga tangan pemuda itu menahannya dan membawa nya pergi menjauh, dan sekarang mereka sudah ada ditaman belakang sekolah yang sangat sepi hanya ada mereka berdua.

"Lepasin gue sialan" Raya yang merasa tidak ada nya perubahan ia kembali bersuara karena bukan nya melepaskan tangannya ia malah semakin erat menggenggam tangan Raya yang malah membuat nya kesakitan.

"Nathan plis lepasin gue, ini sakit" ucap Raya pelan disertai ringisan kecil, seakan tersadar Nathan langsung melonggarkan genggamannya, Nathan pemuda yang ternyata menyukai Raya diam-diam yang hanya diketahui oleh Reya.

"Maaf, gue kelepasan. Selama ini gue selalu nahan buat gak balas Dirga yang sering sakitin lo, gue cukup sadar diri gue bukan siapa siapa dalam hidup lo. Jadi mulai detik ini lo pacar gue, gue gak peduli lo mau nolak apa enggak, intinya mulai sekarang lo tanggung jawab gue" ucap Nathan tulus dan tegas, Raya yang mendengar adanya nada tulus dari ucapan Nathan tertegun. Pemuda yang selama ini memiliki sikap cuek dan acuh serta sangat tidak peduli dengan sekitarnya bisa berkata seperti itu.

"Kenapa?! kalo lo kasian sama gue, gue gak butuh itu".

"Kalo pun gue kasih tau alasannya lo pasti gak bakal percaya".

"Apa hah! lo-" ucapan Raya tertahan karena bibir nya tiba-tiba di bekap dengan bibir pemuda yang ada didepan ini. Hanya kecupan lembut dan sedikit lumatan di bibir Raya, kaget itu yang Raya rasakan.

"Shutt, cewe cantik gak bagus marah marah terus" bisik Nathan tepat di telinga Raya yang membuat bulu kuduknya berdiri. Setelah mengatakan itu Nathan mulai beranjak pergi meninggalkan Raya sendirian disana.

Jantung yang berdetak kencang, pipi yang merona dan pikiran yang kacau.

'frist kiss gue' batin Raya.

√√√

About my transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang