8

2.1K 124 0
                                    

Di kebun yang sangat lah indah ada dua gadis cantik yang sedang duduk bersebelahan.

"Jadi?" tanya gadis satunya yang sedang mengenakan baju tidur.

"Sebenernya, papa sama mama itu salah satu mantan anggota mafia. Kisah cinta mereka bermula dari pekerjaan itu, sampai papa memutuskan untuk menikahi mama dan mengajak nya keluar dari pekerjaan itu. Kau tau bos mereka siapa?" tanya gadis satunya diakhir penjelasan nya tadi.

Gadis yang mengenakan baju tidur hanya menggeleng polos.

"Zergan Birnanda Lerayn, dia adalah kakek mu".

Gadis satunya hanya melotot tak percaya, bukan karena kecewa atau pun takut. Tapi ia sangat senang menjadi keturunan dari para mafia mafia.

"Tapi kok lo bisa bela diri".

"Yah bisalah kan yang ngajarin gue langsung kakek".

Yah kedua gadis itu adalah Reya, yang satu versi nyata dan yang satu versi fiksi.

√√√

Hari ini adalah aku memutuskan untuk ikut menemani mama mengantar makan siang siang untuk sang papa. Walaupun aku sangat lah malas tapi aku juga penasaran dengan perusahaan yang papa miliki.

"Wah! mah bagus banget yah perusahaan papa" ucap ku kagum.

"Perasaan mama kakak gak nyampe 5 tahun diluar negeri deh, kok cepet banget lupa nya sih" tanya mama heran.

"Hehehe biasa mah remaja jompo " balas ku sambil menyengir.

Sekarang kami sudah didalam lift setelah menghampiri resepsionis, sepertinya resepsionis itu sudah mengenalku. Terlihat dari wajahnya yang sangat senang saat melihat ku dia juga mengatakan bahwa ia sangat senang melihat ku kembali ke Indonesia.

Ruangan papaku ada dilantai yang paling atas, dan paling VVIP wah sehebat itukah papaku. Sekarang kami sudah didepan pintu ruangan papa, dari pintunya saja sudah terlihat sangat lah berbeda dari pintu-pintu yang lainnya. Sungguh aku sangat berterimakasih kepada Reya fiksi yang sudah memberikan hidupnya ini untukku.

Tok tok tok!

"Papa!" pekikku girang setelah mama mengetok pintu dan membuka nya.

Papa yang sedang fokus memeriksa berkas-berkas langsung mendongakkan kepalanya dan menatap kami berdua diiringi senyuman hangatnya.

"Wah, kalian kok gak bilang-bilang kalo mau kesini" ucap papa sambil membereskan berkas-berkas yang berantakan.

"Iya pah, soalnya lagi pengen aja. Nih mama udah bawain papa makan siang" balas mama yang langsung berjalan menuju sofa yang tersedia, aku hanya bisa mengikuti nya dari belakang sambil mengamati ruangan papa.

Saat aku akan duduk, papa langsung menunjuk tempat disebelah nya, seakan mengerti aku langsung duduk tepat disebelah papa. Mama yang sibuk menata makanan dan papa yang sibuk mengelus rambut ku.

"Pa, papa gak ada asisten ya?" tanya ku untuk memulai pembicaraan.

"Ada kok, ruangannya ada disebelah" jelas papa sambil tersenyum kearah ku, ah enak sekali menjadi anak kesayangan papa.

"Nah ayok makan" ucap mama sambil menyodorkan satu wadah yang berisi makanan kearah ku, sedangkan papa hanya diam saja karena mama yang akan menyuapinya. Aku hanya mendengus malas ketika papa mengelus pipi sang mama, dasar! jiwa jomblo ku sangat panas melihat adegan itu. Jadi aku memutuskan untuk bermain ponsel saja, saat aku sedang seru-serunya men scroll sosmed tiba-tiba ada orang yang masuk keruangan papa tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

About my transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang