4

2.7K 151 4
                                    

Setelah selesai melepas rindu sekarang aku sudah duduk di sofa dekat meja makan, dari tadi mama sibuk menyuapi ku makanan katanya aku sangat lah kurus sekarang.

"Kakak disana kurang gizi ya kok kurus banget sih".

"Iss mama ini tu langsing tau".

"Langsing dari mana, orang udah kek orang gak pernah diurus tau".

Seperti nya ibu ibu dunia nyata dan fiksi sama semua, sama sama cerewet.

"Mah, papa sama adek adek kapan pulang nya?".

"Kalo papa kek nya malem entar, kalo twins kek nya bentar lagi".

Setelah selesai memakan banyak makanan sekarang perut ku sakit, "mah kakak ke kamar bentar ya, nanti kalo twins pulang diem diem aja ya kakak mau ngagetin mereka". Teriak ku sambil berlari ke arah lift.

"Mama janji bakal ngebuat kakak bahagia disini, mama ga bisa kalo kakak pergi lagi".

√√√

Saat aku memasuki kamar ku yang ternyata di lantai paling atas, mansion ini terdiri atas 5 lantai, lantai pertama adalah tempat orang orang datang atau bertamu dan juga ada beberapa kamar tamu di lantai satu. Sedangkan lantai dua ada kamar kedua orang tuaku, perpustakaan dan bioskop. Lantai tiga adalah lantai tempat kamar antagonis kita berada ya lantai tiga khusus untuk kamar Raya saja. Lantai keempat sama seperti Raya yaitu khusus untuk Reon, dan terakhir lantai paling atas lantai khusus untuk kamar ku, sungguh beruntung sekali aku menjadi anak mereka. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan.

Kamar Reya sama sekali sesuai ekspektasi ku, untung saja kamar ini tidak seperti nuansa girly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar Reya sama sekali sesuai ekspektasi ku, untung saja kamar ini tidak seperti nuansa girly.

"Anjayyy bener bener bahagia gue hidup di dunia ini, aaaa makasih tuhan". Setelah puas mengelilingi kamar ini, tiba-tiba sakit perut ku yang tadi sempat hilang sekarang muncul lagi. Dasar kambing ni perut.

"Kamar mandi aja estetik, definisi orang kaya yang sesungguhnya ini mah".

Setelah selesai dengan acara panggilan alam tadi sekarang aku sedang berbaring di atas kasur yang super duper empuk. Aku pun mulai memikirkan kembali cerita novel ini.

Areon, adalah kembaran sang antagonis, dia sebenarnya hanya figuran biasa saja tapi karena dia sering terlibat dalam cerita yang dimana selalu saja membela sang protagonis perempuan dan memarahi antagonis sang kembaran sendiri yang membuat antagonis tambah membenci protagonis perempuan. Itulah mengapa Areon termasuk tokoh penting disini.

Tak lama dari aku memikirkan itu, aku mendengar suara seperti derum motor di halaman mansion ini. "Kek nya tu motor punya adek gue yang cowok deh kan si antagonis pasti naik mobil".

Dan benar dugaan ku, setelah mengintip dari jendela aku melihat ada seorang pemuda yang turun dari motor sport nya dengan keren, "bisa gila gue kalo kek gini, sadar Reya itu adek lo". Bagaimana tidak terpesona, saat dia membuka helm full face nya nampak lah wajah yang sangat sangat tampan.

About my transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang