ーーーーー
Hari mulai pagi, sinar matahari mendobrak masuk menembus tirai jendela dan mencoba memancarkan cahayanya ke mata tertutup milik [Name] yang masih terbaring di ranjang.
"Hng.."
[Name] mengerjapkan matanya berulang, berusaha membaur dengan cahaya yang menerangi seisi ruangan. [Name] membuka matanya lebar, terkejut dan langsung duduk di kasur.
"Hah.. hah.. Apa semalam mimpi?"
Dengan nafas terengah, [Name] membuka selimutnya untuk mengecek tubuhnya, "Aku memakai pakaian, berarti semalam hanya mimpi?"
[Name] menghela nafas lega lalu duduk di pinggiran kasur, "Aduh.. badanku sakit semua."
[Name] memijat-mijat bahunya perlahan sebelum akhirnya bangkit dari kasur.
'Brukk..'
[Name] meringis kesakitan saat bokongnya menghantam lantai, [Name] juga merasakan perih di bagian selangkangannya. Mata [Name] mulai berkaca-kaca.
[Name] terdiam sesaat, sebelum akhirnya air matanya jatuh membasahi pipinya, "Berarti semalam... bukan mimpi?"
[Name] berusaha bangkit dengan menopang pada ranjang di sebelahnya dan berjalan pelan layaknya pinguin menuju ke lantai bawah.
Di bawah, [Name] melihat Jaekyung sedang menghabiskan segelas susu dengan handuk yang menggantung di leher Jaekyung.
Jaekyung yang mendengar langkah kaki seseorang di tangga mulai menoleh ke arah suara, Jaekyung melihat kaki [Name] yang bergetar saat menginjak anak tangga. [Name] menggigit bibir bawahnya berusaha menahan perih di selangkangannya.
Sampainya di dapur, [Name] langsung duduk di kursi depan meja makan, sedangkan Jaekyung berjalan menuju wastafel dan meletakkan gelas kosongnya.
"Aku ada pertandingan siang ini, ingat untuk ti--"
"Bolehkah aku ikut?"
Jaekyung mendesis saat [Name] memotong pembicaraannya, "Keadaanmu saja menyedihkan seperti itu."
"Aku tidak apa-apa, aku ingin lihat kamu bertanding."
Jaekyung menatap [Name] dengan perasaan kesal, sedangkan [Name] menatap Jaekyung dengan raut wajah menyedihkan agar membuat Jaekyung simpati padanya.
"Tch.. Tapi jangan merepotkanku"
[Name] mengangguk bahagia karna Jaekyung mengizinkannya ikut, seketika [Name] melupakan rasa sakit di tubuh dan selangkangannya.
Senyuman tipis terukir di bibir Jaekyung, Jaekyung yang menyadari hal itu dengan cepat langsung pergi menaikki anak tangga menuju kamarnya agar [Name] tidak melihat raut wajahnya saat itu.
[Name] yang masih berada di dapur mulai melahap semangkuk sereal di hadapannya. Setelah selesai dengan sarapannya, [Name] berjalan perlahan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap untuk melihat pertandingan Jaekyung.
Setelah selesai bersiap-siap, [Name] merebahkan tubuhnya di kasur sambil memainkan ponselnya menunggu waktu siang. [Name] meng-scroll beberapa video dan foto-foto lucu di media sosialnya, hingga [Name] berhenti pada salah satu foto yang membuat tawanya pecah.
"Pffffttttt.... HAHAHAHAHAHA, KUDA INI MIRIP JAEKYUNG"
[Name] berguling-guling dikasur, tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya yang mulai nyeri. Air mata keluar dari ujung mata [Name], nafasnya terengah-engah karna tertawa.
"Hoi, apa yang kau tertawakan?!"
Suara melengking Jaekyung di depan pintu kamar [Name] membuatnya terdiam, [Name] langsung mematikan layar ponselnya agar Jaekyung tidak melihat foto yang di tertawakan [Name].
"T-tidak ada.. aku hanya melihat video lucu."
Jaekyung mengerutkan dahinya sambil menatap tajam ke arah [Name], "Kita pergi sekarang."
Jaekyung membalikkan tubuhnya dan pergi meninggalkan [Name] dikamarnya, [Name] langsung bersiap dengan cepat, mengambil sling bag nya yang menggantung di gantungan dan menyusul Jaekyung dari belakang.
ーーーーー
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅Jangan lupa di vote ya teman-teman !
Maaf untuk kali ini Jaekyung ternistakan😭😭😭😭😭😭