ーーーーー
Pagi hari tiba, [Name] merasakan cahaya matahari menyengat di matanya. [Name] terbangun dengan kompres hangat yang masih menempel di dahinya, [Name] membuka matanya perlahan, remang-remang ia melihat bayangan seorang pria dengan rambut kecoklatan mengenakan baju berwarna biru tengah berdiri di sampingnya.
"Kau sudah sadar?"
"D--dokter Dan..."
[Name] berusaha bangkit untuk duduk, namun Kim Dan menahannya, "Berbaringlah dulu, kau butuh banyak istirahat."
"Memangnya aku kenapa?"
"Kata Tuan Joo kau sakit, aku disuruh datang kesini untuk mengurusmu karna Tuan Joo sedang ada urusan."
[Name] hanya diam lalu memposisikan tubuhnya miring menghadap ke Kim Dan, "Dok Dan"
Lirihan [Name] membuat Kim Dan menoleh padanya, Kim Dan merebahkan bokongnya di kursi yang berada tepat di sebelah ranjang yang di tiduri [Name].
"Ada apa, [Name]?"
[Name] diam sejenak lalu menghela nafasnya, "Aku lapar."
Sebenarnya ada yang ingin [Name] tanyakan pada Kim Dan tentang bagaimana Jaekyung memperkerjakannya, namun [Name] mengurungkan niatnya karna takut Kim Dan akan curiga.
"Oh ya, kebetulan Tuan Joo menitipkan makanan untukmu. Biar aku ambilkan."
Kim Dan beranjak dari duduknya dan segera menuju ke dapur yang berada di lantai bawah untuk mengambil makanan yang disimpan Jaekyung untuk [Name].
Kim Dan kembali dengan sebuah nampan dengan sepiring makanan yang berada di atasnya, Kim Dan meletakkan nampan itu di meja nakas sebelah ranjang [Name].
"Makanlah selagi masih hangat."
[Name] mengambil piring tersebut, piring itu berisikan Chicken Katsu dan itu adalah salah satu makanan favorit [Name]. Sebenarnya semua makanan adalah favoritnya, [Name] memang rakus.
[Name] meraih sumpit yang ada di piring, namun dia merasa sedikit kesulitan untuk menggunakannya. [Name] merasa kepalanya masih sedikit pusing dan itu membuat pandangannya sedikit terganggu. Kim Dan yang menyadari kesulitan [Name] langsung membuka suara.
"Sini, biar aku bantu."
Kim Dan mengambil piring yang ada di tangan [Name] lalu menyuapinya dengan lembut, [Name] membuka mulutnya dan melahap makanan yang diberikan Kim Dan.
"Yum~ Enyakk!"
[Name] menguyah makanannya dengan ekspresi gembira, Kim Dan yang melihatnya mulai tersenyum gemas.
[Name] menelan makanannya lalu menatap ke arah Kim Dan, "Oh ya, Dok. Apa kau punya pacar?"
Kim Dan sedikit tersentak mendengar pertanyaan konyol [Name], "Ah-- ti-tidak ada."
"Benarkah? Sayang sekali, padahal kau terlihat sangat perhatian dan juga tampan."
[Name] membuka mulutnya siap untuk menerima makanan lagi dari Kim Dan, Kim Dan tersipu malu sambil tertawa kecil lalu menyuapi [Name] lagi.
"Hahaha, kau ngomong apa sih"
[Name] juga ikut tertawa di sela-sela mengunyah makanannya. Kim Dan menyuapi [Name] hingga piring tersebut kosong. Kim Dan meletakkan piring kosong tersebut di atas meja nakas, lalu mengambil segelas air putih dan obat-obatan.
Kim Dan menyodorkan obat dan air itu pada [Name], "Minum ini agar kau cepat sembuh."
[Name] meneguk salivanya melihat 4 butir obat yang berada di telapak tangan Kim Dan, [Name] sangat membenci obat-obatan. Selama ini setiap [Name] jatuh sakit, dia hanya akan meminum beberapa minuman herbal daripada obat-obatan.
"D-dok, apa itu bisa-- dihancurkan saja?"
Kim Dan menatap [Name] keheranan, "Kenapa? Kau tidak bisa menelan obat?"
[Name] menggeleng cepat membuat Kim Dan tersenyum simpul, "Sayangnya obat-obatan yang ini tidak boleh digerus."
Mata [Name] seketika membulat sempurna, ini adalah mimpi buruk baginya. [Name] membayangkan bagaimana jika ia tersedak lalu mati karna sebuah obat, [Name] orangnya sangat overthinking memang.
"Biar aku bantu"
Kim Dan berdiri di hadapan [Name] lalu memberikan segelas air putih pada [Name], "Buka mulutmu"
[Name] membuka mulutnya ragu, Kim Dan meletakkan sebutir obat pada lidah [Name], "Telan itu dengan air"
[Name] mengangguk lalu meneguk segelas air bersamaan dengan obat yang berada di mulutnya. [Name] menutup matanya rapat berharap obat tersebut tidak singgah di tenggorokannya.
'Glek..'
Obat itu berhasil tertelan, [Name] membuka matanya lalu tersenyum bahagia, "Aku berhasil!"
"Bagus, [Name]. Minum yang lain sama seperti yang ta--"
"Sedang apa kalian?"
Suara seseorang terdengar oleh Kim Dan dan [Name], mereka berdua menoleh ke ambang pintu. Disana ada Jaekyung yang tengah berdiri sambil menyenderkan tubuhnya pada frame pintu. Kim Dan yang semula berdiri menghadap pada [Name] langsung membalikkan tubuhnya membelakangi [Name].
"Tuan Joo, aku sedang membantu [Name] minum obat."
Jaekyung memicingkan matanya ke arah mereka berdua seolah menanam rasa curiga.
Kedekatan antara mereka berdua membuat Jaekyung mulai berpikir "Memangnya minum obat harus sedekat itu?!"
"Tch, dia sudah besar. Kau tidak perlu membantunya."
Setelah melontarkan kalimat itu, Jaekyung langsung meninggalkan mereka berdua dikamar [Name]. Kim Dan dan [Name] terdiam, mereka saling bertatapan seolah bertanya ada apa dengan Jaekyung.
ーーーーー
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅Jangan lupa di vote ya teman-teman!
.
KIRA KIRA JAEKYUNG KENAPA YA?😫
BTW KALIAN RINDU AKU GAK?😋