ーーーーー
'Drrrtt.. Drrrtt..'
Ponsel milik [Name] yang terletak di atas meja makan mulai bergetar, disana ada notifikasi pesan dari seseorang. [Name] pun meraih ponselnya dan mengecek pesan tersebut.
Setelah membuka pesan tersebut [Name] menghela nafas panjang, dia berpikir bagaimana cara agar membayar sewanya sedangkan dia baru saja di pecat.
[Name] melihat Jaekyung yang sudah menghabiskan sarapannya dan mulai beranjak dari duduknya, "Joo Jaekyung--"
Jaekyung yang mendengar lirihan [Name] menoleh ke arah [Name] sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Apa.. kamu ada pekerjaan un--"
"Tidak ada"
Jaekyung meninggalkan [Name] yang belum selesai bicara, baru berjalan beberapa langkah Jaekyung pun langsung membalikkan tubuhnya.
Jaekyung memperhatikan [Name] yang masih terduduk di kursi mulai dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, Jaekyung juga memperhatikan paha mulus [Name] yang tertutup oleh sapu tangan.
'Damn..'
Jaekyung mengumpat dalam hatinya saat melihat paha dan kaki mulus serta kulit yang putih milik [Name], seketika terpikir sesuatu di benak Jaekyung.
"Kau berhutang padaku, Nona"
[Name] menoleh dan langsung bangkit dari duduknya lalu berdiri di hadapan Jaekyung, "[Name]."
"Terserah apapun itu, yang jelas kau berhutang padaku mulai dari pakaianku yang kau buat kotor dan menolongmu hingga aku hampir mati konyol."
"T-tapi bagaimana aku bisa membayarnya? aku saja sudah kehilangan pekerjaanku"
[Name] memasang raut wajah sedih, kehidupannya cukup rumit akhir-akhir ini, mulai dari dirinya yang di pecat, di sekap preman, sewa yang jatuh tempo dan sekarang berhutang pada Jaekyung.
"Jadi asisten rumah tanggaku"
[Name] mendongakkan kepalanya cepat, "A-apa aku dibayar?"
Jaekyung memasang ekspresi masam, "Kau bekerja untuk melunasi hutangmu, bodoh."
"Lalu bagaimana aku membayar sewaku?"
Ekspresi wajah [Name] yang awalnya bahagia berubah menjadi ekspresi kecewa seketika. [Name] mengira Jaekyung akan tetap memberinya bayaran untuk membayar sewa dan uang makannya.
"Tch.. tinggal disini dan ambil barang-barangmu"
[Name] tercengang dan melihat sekeliling apartemen Jaekyung yang sangat mewah, dia membayangkan betapa lelahnya harus membersihkan seisi rumah yang luas ini.
"Kau mulai bekerja hari ini, aku akan pergi ke gym. Ingat untuk tidak menyentuh apapun"
Jaekyung meraih kunci mobilnya dan pergi meninggalkan [Name] sendirian di dalam apartemen Jaekyung yang sangat besar dan luas.
"Hah? aku dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga atau patung hiasan di rumahnya?"
[Name] mendumal kesal, "Apartemen ini luas sekali, apa yang harus ku lakukan kalau begini?"
[Name] mulai berpikir apa yang akan dia lakukan disini, sedangkan Jaekyung memperingatinya untuk tidak menyentuh apapun. Setelah berpikir panjang, [Name] pun memutuskan untuk mengambil barang-barang yang masih berada di kontrakannya.
Setelah [Name] sampai di kontrakannya, [Name] mengambil barang-barangnya dan mengisinya ke koper. Setelah selesai membereskan barangnya, [Name] melihat sekeliling kontrakan, menghirup udara di dalamnya sebelum meninggalkan kontrakan ini.
[Name] pun memesan taksi untuk kembali ke apartemen Jaekyung dengan sisa uangnya. [Name] membawa kopernya masuk ke kamar lalu merapikan baju-bajunya serta barang lainnya ke dalam lemari. [Name] juga meletakkan beberapa Make up di laci meja nakas sebelah kasurnya.
Setelah beres merapikan seluruh barangnya, [Name] berbaring dikasur dan membuka ponselnya. [Name] melihat jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, [Name] bangkit dari kasur, mengambil handuk dan berniat untuk ke kamar mandi.
[Name] melihat ke sekeliling apartemen, mencari-cari tempat yang di tujunya, "Dimana kamar mandinya?"
[Name] membuka satu per satu pintu yang ada di apartemen Jaekyung untuk mencari kamar mandi hingga akhirnya [Name] menemukan kamar mandinya, [Name] pun masuk mengunci pintu dan membersihkan dirinya.
Setelah selesai mandi, [Name] mengeringkan tubuhnya dengan handuk sebelum memakai handuk itu untuk menutupi tubuhnya. Setelah selesai membasuh air yang menetes, [Name] melangkah keluar dari kamar mandi.
[Name] mendapati Jaekyung yang sedang berjalan masuk di apartemen, Jaekyung yang menyadari kehadiran [Name] mulai menoleh ke arah [Name] yang sedang berdiri di depan pintu kamar mandi.
[Name] melambaikan tangannya ke arah Jaekyung dengan senyum canggung, "Hai?"
Jaekyung menatapi tubuh [Name] yang hanya di tutupi handuk dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, "Ke kamarku, sekarang"
"T-tapi aku mau pakai--"
Kalimat [Name] terpotong karna Jaekyung yang langsung mencengkram lengan [Name] dengan kuat dan menariknya ke kamar Jaekyung.
[Name] merasakan sakit di pergelangan tangannya karna cengkraman Jaekyung, [Name] terus mendumal kesakitan, meminta Jaekyung melepaskan cengkramannya itu, namun Jaekyung mengabaikan celotehan [Name].
Sampainya di kamar, Jaekyung langsung melempar [Name] ke kasurnya dan Jaekyung berdiri di hadapan [Name] dengan tatapan yang tidak biasa.
ーーーーー
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅Jangan lupa di vote ya teman-teman!
HAYOLOH MAU NGAPAIN YA ITUUU?🤨