ーーーーー
Sejak kejadian di taman kota hari itu, [Name] jadi sering senyum-senyum sendiri sambil menatapi kalung yang melingkar di lehernya. Kini [Name] tengah berada di ruang tv masih dengan posisi mengusap-usap kalung yang sedari tadi ia tatap. Tanpa [Name] sadari, ternyata Jaekyung sudah sedari tadi berdiri di ambang pintu memperhatikan tingkah 'aneh' [Name].
Perlahan Jaekyung mulai mendekati [Name] yang masih senyum-senyum tidak jelas seperti orang gila.
"Kenapa kau senyum-senyum begitu? Kepalamu habis terbentur?"
[Name] terkejut ketika mendapati Jaekyung yang kini sudah berdiri di sebelahnya sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Eh-- anu.. itu-- apa-- tidak ada, hehe."
Jaekyung mengangkat sebelah alisnya lalu duduk di sebelah [Name], "Tidak jelas."
[Name] memperhatikan gerak-gerik Jaekyung yang sedang menyalakan tv di hadapan mereka dan juga Jaekyung yang kini mengenakan kacamata membuat jantung [Name] sedikit berdegup kencang.
"Kau tidak tidur? Ini sudah tengah malam loh." Tanya [Name] lalu memperbaiki posisi duduknya dengan menyilangkan kedua kakinya di atas sofa."Aku punya gangguan tidur."
"Hmm.. lalu kenapa kau menonton film hitam putih?"
"Aku akan menontonnya saat aku tidak bisa tidur, itu sedikit membantuku."
[Name] mengangguk mengerti apa yang dikatakan Jaekyung, ia pun ikut menonton film hitam putih yang sedari tadi terputar di tv. Jujur saja [Name] merasa sedikit bosan dengan film monochrome di hadapannya, sesuatu yang tidak berwarna membuat matanya sedikit tidak nyaman. [Name] pun mengalihkan pandangannya ke arah Jaekyung yang berada di sebelahnya, matanya berbinar melihat kacamata yang dikenakan Jaekyung, itu terlihat sangat cocok untuknya.
[Name] menopang dagunya dengan telapak tangannya sambil terus memperhatikan Jaekyung, sepertinya [Name] sudah menjadi 'maniak' Jaekyung. Jaekyung menyadari dirinya sedang di tatap langsung mengalihkan padangannya ke arah wanita yang berada di sebelahnya.