𝐡𝐞𝐲 𝐠𝐢𝐫𝐥𝐢𝐞, 𝐡𝐨𝐥𝐝 𝐬𝐭𝐢𝐥𝐥. 𝐝𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐥𝐞𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐚𝐬 𝐚 𝐟𝐨𝐫𝐦 𝐨𝐟 𝐚𝐩𝐩𝐫𝐞𝐜𝐢𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧 𝐟𝐨𝐫 𝐭𝐡𝐞 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫
ありがとうございます !─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
ーーーーー
[ Flashback On ]
9 bulan sebelumnya.
"[Name]"
Jaekyung membuka pintu apartemennya, lalu berjalan masuk dengan tangan kirinya yang disangga dengan arm sling. Matanya melihat ke arah sekeliling apartemen yang kosong dan sunyi.
Karna tidak mendengar jawaban apapun, Jaekyung mulai membuka seluruh pintu yang ada di apartemennya sambil meneriaki nama sosok yang di carinya namun nihil, dia sama sekali tidak menemukan [Name] di manapun. Jaekyung lalu berhenti di hadapan sebuah meja, menatap secarik kertas yang merupakan sebuah surat. Jaekyung mengambil surat tersebut lalu mulai membacanya.
"Di kartu ini ada uang, semoga dengan ini aku bisa membayar hutangku padamu. Aku minta maaf karna mulai sekarang aku tidak bisa lagi tinggal bersamamu. Tolong jangan cari aku, anggap saja kita tidak pernah saling kenal. Terima kasih, Joo Jaekyung"
Membaca surat itu membuat dada Jaekyung terasa sedikit sesak, ia lalu meremas surat tersebut dan menggertakkan giginya karna tersulut emosi. Sejujurnya dia tidak ingin [Name] benar-benar pergi meninggalkannya, bahkan Jaekyung tidak menyangka bahwa [Name] akan melakukan hal nekat tersebut. Jaekyung lalu menggebrak meja tersebut dan pergi mengecek kamar [Name] yang berada di lantai atas. Ia mendobrak pintu kamar tersebut lalu melihat ke sekeliling kamar, sangat hampa dan hening. Mata Jaekyung teralihkan pada minidress dan juga sebuah kotak kalung yang terpampang rapi di atas kasur dan itu adalah hadiah yang Jaekyung berikan pada [Name].
Entah kenapa saat melihat barang yang [Name] tinggalkan semakin membuat emosinya membara, bahkan perasaannya semakin sulit di jelaskan. Jaekyung lalu membuka kotak kalung tersebut dan nampak kalung mutiara yang dia berikan pada [Name]. Dengan kesal, Jaekyung membuang asal kotak kalung tersebut hingga membuat kalungnya tergeletak hilang entah kemana. Tatapan Jaekyung kini tertuju pada tirai jendela yang terbuka lebar sehingga menampakkan pemandangan kota di malam hari, perlahan ia melangkah mendekat ke arah jendela tersebut dan memandangi keadaan kota pada malam hari. Seketika memori di otaknya memutar kembali saat-saat Jaekyung bersama dengan [Name], banyak hal yang telah mereka lalui bersama sehingga banyak sekali kenangan yang sudah mereka buat.