Orang bertopeng dengan lambang kiri yang menyerang Zabuza menggunakan jarum, terkekeh. "Kau benar. dia mati"
Tim 7 dan Tazuna menatap pelaku tgl menyerang Zabuza---seorang anak, entah perempuan atau laki-laki---, dengan kaget.
"Arigatou" Naruko melepaskan diri dari rangkulan Sasuke. Pemuda Uchiha menoleh pada gadis rambut merah.
Sakura di buat terkejut setelah akhirnya menyadari yg Sasuke lakukan pada Naruko. Rasa cemburu dan mara kembali hadir.
"Mau kemana kamu Naruko? " Tanya sakura, menahan kecemburuan dan marahnya pada Naruko. Imaje, jaga imaje anak baik jadi dirinya harus tahan. Ketika tidak ada yg tau terutama Sasuke-kun, dirinya akan memberi pelajaran pada Naruko!
"Memeriksa" Jawab Naruko, melangkah mendekat ke mayat Zabuza.
"Sudah Ada Kakashi-sensei disana, jangan ikut campur" Sakura kembali berujar dengan sok nasihat bijak dan pintar nya.
"Aku ingin memastikan dengan mata kepalaku sendiri" Balas Naruko.
'Cih sok sekali si anak aneh ini didepan semua terutama Sasuke-kun, kau kan hanya anak peringkat dua terbawa di Academy!' batin sakura kesal tak suka dan marah, menghina Naruko. 'Palingan semua kemampuan yg dia punya tadi karena dia monster, seperti yg penduduk desa bilang, dasar monster aneh'. " Na--"
"Diamlah sakura" Perintah Sasuke dengan dingin dan tajam, dirinya aneh merasa tak tahan mendengar perkataan sakura, padahal bukan di tunjukkan untuk dirinya tapi Naruko. "kau sangat berisik".
====
==Skip==
"Akhirnya. Hei..." Sapa Naruko, perlahan menyingkirkan tangan kanannya yg tadi berada di mata kiri Kakashi, dimana sharing berada. Membantu penyembuhan Kakashi yg kini perlahan sadar dari pingsan akibat kehabisan energi dan chakra karena terlalu lama jangka penggunaannya. "Bagaimana?".
"Sudah lebih baik, seperti baru bangun tidur" Jawab Kakashi dengan sedikit candaan,tersenyum pada si rambut merah. jelas ingin mengakrabkan diri dengan Naruko. Dari hasil pengamatan selama ini terutama selama--baru-baru ini menjadi pembimbing tim 7--, Naruko lebih parah dari Sasuke. Hanya saja Naruko lebih pintar, dia sangat cerdas dalam menyembunyikan semua, baik yg Naruko tau maupun apa yg dialami dan dirasakan si rambut merah. "arigatou, Naruko".
"Uzumaki" Naruko meralat, menghela nafas sedikit malas yg lebih seperti mendengus. Memakai kembali sarung tangan hitam setengah jaringannya. "Daripada bangun tidur, kau pingsan kehabisan chakra".
"Terlalu menyusahkan, Ada dua Uzumaki" Balas Kakashi sok polos, perlahan mencoba duduk dibantu Naruko. "Ah-ha-ha...Kau juga menggunakan banyak chakra".
"Aku tau... " Ujar Naruko sedikit ragu, tapos dirinya harus mengatakannya, "Kau tau aku.... Berbeda" Naruko dengan sedikit sedih menjawab. Untuk apa dirinya menyembunyikan masalah mengenai dirinya dan Naruto adalah Jinchuuriki Kyuubi, orang ini sudah lebih dulu tau bahkan sebelum dirinya tau. Mungkin sejak kembar Uzumaki bayi Kakashi sidah tau.
"Yaa.. Kau lebih cerdas dan banyak tau, jenius seperti ayah mu dan kuat seperti ibumu" Balas Kakashi tersenyum, menepuk-nepuk pelan kepala bersurai merah cerah seperti tomat matang, yg tertegun mendengar perkataan Naruko, jelas tak menduga-mengharapkan jawaban ini.
Menengadah, menatap Kakashi ingin membantah perkataan Kakashi yg tau maksud dari ucapannya tapi malah memberikan jawaban lain, seolah tak tau. "Kau---"
"Bagaimana keadannya? " Tanya wanita, pada Naruko, berjalan menghampiri Kakashi dan Naruko. Tak menyadari telah memotong perkataan yg ingin di sampaikan si rambut merah.
Naruko telah memberitahu dia bisa ninjutsu medis, jadi gadis Uzumaki mengobati Kakashi. Semua percaya pada Naruko tanpa keraguan setelah melihat semua tindakan dan kehebatan Naruko ketika mereka dihadapkan Zabuza.
"Tidak terlalu baik, seharusnya dia tak bisa bergerak selama seminggu" Jawab Naruko, sambil berdiri, "Tapi dengan penyembuhan yg rutin... tak selama itu waktunya".
"Syukurlah, senang mendengarnya" Balas tsunami pada Naruko.
"Sebaiknya kau jangan terlalu banyak bergerak dulu" Lanjutnya menegur Kakashi, dengan kedua tangan dipinggang."Benar, sebaiknya kau berbaring" Ujar Naruko, mulai melangkah pergi,"aku akan memanggil yg lain".
"Ok.. " Balas Kakashi yg tak ada pilihan lain. Membaringkan tubuhnya yg lemah karena kurang chakra akibat terlalu lama menggunakan sharingan. Susah emang bukan punya sendiri.
=====
"Hei! Sensei sudah sadar" Ujar Naruto mendekati ruang, berdiri di pembatas ruangan, tanpa pintu. Disamping Uzumaki laki-laki ada Uchiha dan dibelakang Tazuna, sakura melangkah masuk menghampiri Kakashi yg terbaring dengan mata terbuka melihat ke 4 murid bimbingannya.
Naruko ikut masuk kedalam ruang. berbeda dengan haruno yg menghampiri Kakashi, Naruko mendekat, berdiri sambil menyandarkan punggung di dinding kayu tak jauh dari Kakashi.
"Kenapa bisa.. Kekuatan Sharing-an sangat hebat" Ujar haruno sambil duduk disamping Kakashi, dengan sopan dan rapi khas cara duduk biasa orang Jepang. "Tapi kalau ada efeknya sampingnya seperti ini, sebaiknya pikirkan dulu sebelum menggunakannya".
*ee.. Haruno, aku tau mungkin maksudmu baik, cemas ama gurumu... Tapi apa kau kehilangan ingatan? Tadi kau ada disana juga lho, waktu berhadapan ama Zabuza.. Kalau Kakashi gk gunai tu mata iblis---sharingan--- langsung modar lo pada. Waktu gunain pun Kakashi masuk jebakan Zabuza juga, apa lagi gk gunain*
Naruko dengan jelas mendengar pembicaraan yg terjadi, tapi otak dan pikiran mulai ia fokuskan. Kejadian tadi.. Dimana Zabuza bisa langsung tewas di tangan hunter-nin yg dari postur badan jelas usianya gk beda jauh sama Naruko dan timnya. Naruko merasa kejanggalan disana. Dengan kecerdasan dan keahlian Mind place nya, Naruko mencoba mencari jawaban.=====
![](https://img.wattpad.com/cover/354089082-288-k185449.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruko Uzumaki_ [slow Up]
FanfictionLanjutan/sambungan dari fanfic Naruko Uzumaki. Karena kayaknya udah kebanyakan disana, makanya saya lanjut ceritanya disini. Chapter 108