Sebuah paket wisata

302 31 0
                                    

"Naruto. Liburan musim panas, ayo berpetualang bersama."

Binar mata Naruto berkilau setelah mendengarnya. "Itu bagus."

Akhir Juli banyak dinanti-natikan siswa dari seluruh Jepang. Dimana, liburan musim panas terdengar menyenangkan. Sebulan penuh, banyak kenangan yang dapat mereka ciptakan. Piknik di taman, berjemur di pantai terkenal, juga destinasi wisata yang dapat menambah pengalaman. Begitupun yang sudah Naruto rencanakan.

Ulang tahun Sasuke, Naruto tidak pernah memikirkan untuk berwisata. Memanfaatkan hari bahagia sahabatnya untuk menyenangkan dirinya. Bukannya Naruto tidak tau diri, buktinya rencana ini adalah kado yang ia beri. Meski beberapa keperluan, Sasuke yang akan mengeluarkan.

SummerTour, adalah sebuah paket wisata berkemah di alam terbuka. Bagi penikmatnya, mereka akan diajak berkemah dengan pengunjung lainnya. Banyak pula kegiatan yang diadakan oleh penyelenggara. Bukan hanya api unggun saja, ada juga uji nyali yang menjadi acara utama. Pasti menyenangkan, jika dia melakukannya bersama Sasuke.

Sebenarnya ketika Naruto membeli tiketnya, dia tidak tau bahwa ada acara uji nyali juga. Naruto sedikit menyesalinya, karena dia sangat takut dengan berbagai bentuk tak kasat mata.

Sasuke mempersiapkan kopernya di depan rumah. Dibantu Nenek Chiyo yang menyewa taksi untuk mereka. Mendapati Naruto belum juga keluar dari rumah, Sasuke berinisiatif menjemputnya segera. Mengetuk pintu pelan, Sasuke meneriakkan nama sahabatnya.

"Sebentar!!" Teriakkan lain terdengar dari bibir sang tuan rumah.

Cklek

"Aku siap."

Naruto keluar dengan pakaian cerahnya. Dan yang sangat menarik atensi Sasuke, ialah koper milik sahabatnya.

"Koper merah muda itu, apa milikmu?"

"Hah?" Naruto melirik koper yang dipegangnya. "Em, itu..."

~Flashback: Hari ketika ia meminta koper kepada orang tuanya~

Naruto sangat antusias dengan perjalanan yang akan ia lakukan. Menyiapkan semua barang, tanpa sadar memenuhi semua sudut kamar. Dan pada saat itu dia baru sadar karena tidak memiliki sebuah tas penyimpanan. Dia meminta sebuah koper kepada orang tuanya. Minato mau saja membelikannya, namun Kushina berfikir tentang hal lainnya. Dia lebih memilih meminjamkan miliknya kepada putra semata wayangnya.

"Tapi koper Kaasan berwarna merah muda."

Kushina tertawa ketika mendengarkan ocehan anaknya. Dengan tersenyum, ditambah bumbu-bumbu kemarahan, Kushina memaksa meminjamkan kopernya.

"Jaga koper Kaasan dengan baik! Kalau sampai lecet, kau yang akan Kaasan-" Kushina membuat gestur memotong leher.

Naruto terdiam mendengarkan. Begitupun Minato yang berdiri di belakang. Aura kemarahan dari satu-satunya wanita di rumah mereka memang yang paling menyeramkan.

"B-baik."

~~

"Itu karena aku menyukai warna merah muda." Naruto mencoba meyakinkan temannya. Sedangkan Sasuke hanya senyum-senyum saja. Dirasa Sasuke mempercayai ucapannya, Naruto mulai mengalihkan topik mereka. "Apa taksinya sudah tiba?"

"Belum. Mau menunggu bersama?"

Naruto mengangguk. Dengan dibantu Sasuke, mereka menunggu di pelataran rumah Sasuke. Menemui Nenek Chiyo, untuk memberikan kunci rumahnya. "Obasan, aku titip rumahku. Jangan sampai hilang!"

Nenek Chiyo tertawa menanggapinya. "Berapa lama kalian di sana?"

"Karena tempatnya dekat dengan rumah Ojisan Obasan Sasuke, kami akan tinggal lebih lama di sana."

BFF [SasuNaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang