[Best Friend, First] Apakah sebuah kesempatan?

629 50 14
                                    

Naruto memang anaknya selalu supel. Mungkin karena sifatnya yang asik dan unik, orang lain jadi gampang menyukainnya. Hal ini dapat dibuktikan dari pergaulan Naruto. Tidak sedikit orang yang tau tentang Namikaze Naruto. Hampir siswa, bahkan guru mengenal salah satu penghuni kelas F ini. Bukan hanya itu, visual Naruto juga tidak dapat diragukan. Lucu juga manis, perpaduan yang sempurna untuk menarik perhatian setiap mata mengaguminya. Pokoknya, Naruto sangat percaya diri tentang kelebihannya itu. Bahwa semua hal dalam dirinyalah yang menjadikannya terkenal.

Kecuali satu hal. Yaitu kedekatanya dengan Uchiha Sasuke.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Rating: Teen

Genre: Romance, School Life, Friendship, Shounen-Ai, AU

Warning: BL, OOC, Typo

Pairing: SasuNaru

Bel istirahat berbunyi, menandakan jam makan siang telah tiba untuk semua siswa. Para guru pun segera menghentikan pembelajarannya lalu keluar dari kelas. Begitupun untuk kelas Naruto. Setelah guru mengucapakan salam penutup, segeralah Naruto berdiri menghampiri Kiba. Ia merangkul lengan Kiba mengajaknya untuk pergi ke kantin.

"Kiba, kau mau makan siang apa hari ini?"

"Ah, gomen ne Naruto" Kiba melepaskan rangkulan Naruto. "Aku sudah memiliki janji dengan kekasihku. Jadi kau sendiri saja ke kantin, ya"

"Mana bisa begitu" Cemberut Naruto.

Kiba hanya bisa tersenyum kikuk. Segeralah ia meningalkan Naruto, sebelum Naruto semakin menghakiminya.

"Kiba! Kau jahat sekali" Teriak Naruto akhirnya.

Grep

"Sudalah Naruto"

Tiba-tiba Tenten dan Ino merangkul masing-masing lengan Naruto.

"Yes baby. Kita bisa pergi bersama"

Naruto yang masih kesal dengan Kiba, pun menurut saja saat Tenten dan Ino menyeretnya paksa.

Sesampai di kantin, mereka segera membeli makanan lalu duduk di meja yang tersedia. Kebetulan, meja yang tersisa tinggal satu. Tepatnya di samping gerombolan kakak kelas yang telihat begitu tampan.

"Aku pikir di sini tempat duduk terbaik. Very very best" Ucap Ino antusias, sesekali juga merapikan rambut serta penampilannya. Dengan telaten, ia melirik tanpa  berkedip meja yang berada di sebelah mereka.

"Tolong jangan mulai lagi" Tenten menggelengkan kepalanya tidak habis fikir.

Sedangkan Naruto yang mengerti dengan perkataan Ino, segera menoleh ke arah meja sebelah mereka. Naruto juga setuju, bahwa para senpai itu memang tampak keren. Bahkan beberapa dari mereka juga siswa populer SHS. Saat Naruto mengamati para senpai itu satu persatu, ia baru menyadari bahwa para senpai itu juga melihat ke arah meja mereka. Tapi yang Naruto bingung, kenapa beberapa dari mereka menatap ke arahnya.

Pandangan Naruto terhalangi saat tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya.

"Sasuke!?"

Wajahnya tampak kusam. Entah apa lagi yang membuatnya kesal kali ini.

Sasuke menoleh cepat ke arah Naruto. "Naruto, kenapa kau tidak menungguku huh?"

"Kenapa aku harus menunggumu?"

"Kenapa? Aku sudah memintamu tadi pagi"

"Oh" Lolong Naruto. Sebenarnya ia tidak ingat. Naruto hanya malas berdebat dengan Sasuke. Apalagi sepertinya suasana hati pemuda raven itu sedang buruk.

BFF [SasuNaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang