Dunia Baru

79 24 11
                                    

HAPPY READING


Zella yang masih tertidur pulas, bermimpi bahwa Reina dinobatkan menjadi ratu. Zella yang berusaha keras memanggil ayahnya agar tidak menjadikan Reina ratu, tapi itu sia-sia saja. Ayahnya sama sekali tidak mendengarkannya ataupun melihatnya.

"Ayah Zella ada di sini, jangan buat Reina jadi ratu," Zella berusaha memegang ayahnya tapi itu sia-sia saja.

Karna ayahnya tidak mendengarkannya, dia berusaha berbicara kepada ibunya.

"Ibu, Zella ada di sini Bu, bilang sama ayah untuk tidak menjadikan Reina ratu," tangis Zella pecah ternyata ibunya pun sama tidak bisa mendengarkan perkataannya.

"AYAH TIDAK......"teriak Zella yang membuatnya terbangun dari tidurnya.

"Ternyata itu hanya mimpi. Tapi itu bisa jadi kenyataan, hari ini adalah penobatan seorang ratu, gue harus balik ke kerajaan dan menghentikan semuanya sebelum terlambat."

Zella yang berusaha melepaskan tali infus di tangannya, agar dia bisa keluar dari rumah sakit itu. Zella masih belum percaya kalau dia ada di dunia manusia, bukan dunianya yang asli. Zella berjalan sempoyongan di koridor rumah sakit, karena kepalanya yang masih sakit.

Setelah sampai di jalan raya, Zella bingung dia harus kemana?. Semua orang menatap Zella dengan tatapan aneh, pasalnya Zella masih menggunakan baju rumah sakit.

"Kenapa orang-orang tidak menggunakan baju seperti di kerajaan? "Apa benar yang di bilang pria itu, kalau ini dunia manusia bukan dunianya yang asli?" Zella masih mencoba mencerna semuanya.

Zella yang berada di tengah jalan, merasa kepalanya semakin pusing. Dunia yang semulanya terang menjadi gelap, tidak lama setelahnya Zella pingsan.

Orang-orang langsung menghampiri Zella yang pingsang. Tapi mereka hanya melihat tidak ada yang niat menolongnya. Sepasang kekasih yang penasaran dengan keramaian di jalan akhirnya turun dari mobil dan melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sepasang kekasih itu kaget, pasalnya tidak ada yang mau menolong gadis itu dan mereka hanya melihatnya saja. Karna merasa iba sepasang kekasih itu meminta tolong kepada orang-orang di sana untuk di bawa ke mobilnya.

"Permisi, ada apa ya? Kok rame banget," tanya ibu itu di salah satu orang di sana.

"Oh itu, ada orang pingsan."

"Terus, kenapa gak ada yang nologin?" Tanya ibu lagi.

Orang itu tidak menjawab dan diam saja. Karena penasaran Ibu itu menerobos keramaiyan da meminta tolong kepada orang-orang di sana untuk mengangkat tubuh gadis kecil itu dan di bawa ke mobilnya. "Tolong di angkat dan di bawa ke mobil saya," ujar ibu itu meminta tolong.

Orang-orang di sana langsung membompong tubuh gadis itu dan di bawa ke dalam mobil.

"Pih buka pintu mobilnya dong," ucap istrinya kepada suaminya.

Suaminya langsung membukakan pintu mobil tersebut, agar istrinya bisa masuk bersama Gadis itu.

Sepasang ke kasih itu tidak membawa Zella kerumah sakit, melainkan membawa ke mansionnya. Sesampainya di mansion Zella langsung di bawa ke kamar tamu.

"Pih hubungi dokter keluarga kita," ucap Melisa kepada sang suami.

Darwin yang mendengar perintah istrinya langsung menghubungi dokter keluarga mereka.

Sekitar 15 menit menunggu, akhirnya dokter Dimas sampai juga kemansion keluarga alvarendra.

"Dok coba periksa dia dan bagaimana keadaannya?" ucap Melisa yang khawatir.

QUEEN ZELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang