Bertarung

24 11 0
                                    

Mereka belum tau saja, kalau Aldo sangat ahli dalam bela diri. Semua geng warior tumbang. Yah walaupun Aldo kena pukulan sedikit.

Sesampainya Aldo di markas, ia di sambut sama semua temannya.

Denis yang memperhatikan wajah Aldo yang lebam akhirnya bertanya.

"Bos kok wajah Lo lebam sih?" Tanya Denis dengan penasaran.

"Tadi di jalan menuju sini gue ketemu sama geng warior, mereka menyerang duluan, yaudah gue ladenin mereka. "Ternyata mereka cupu banget gak bisa ngalahin gue sendiri," sombong Aldo membanggakan dirinya.

"Cih narsis," ucap kompak Denis dan Rendi.

"Kenapa? Pasti iri kan Lo," pada ucap Aldo dengan sombongnya.

"Iyain aja biar cepat, malas gue berdebat sama anak dugong," ucap Rendi tanpa rasa takut.

"Lo berani ngatain gue anak dugong? Ucap Aldo dengan marah menatap tajam Rendi.

Rendi yang di tatap tajam oleh Aldo menjadi merinding. "Eh sorry bos, cuma bercanda tadi," ucap Rendi sambil memberikan tanda peace.

Denis yang melihat itu akhirnya tertawa terbahak-bahak melihat Rendi yang ketakutan.

"Diam Lo," ucap Aldo dan Rendi dengan kompak.

"Hehehe, sorry," Denis merasa malu karna di bentak sama temannya untuk diam.

Setelah kekacauan tadi, mereka semua diam tidak ada yang berani membuka suara. Denis yang biasanya tidak tahan dengan kesenyapan pun, tidak berani mengeluarkan suaranya.

Rendi yang penasaran, mengapa Aldo membuli Zella? Jadi bertanya. "Bos gue mau nanya? Kenapa sih Lo mau membuli adik angkat Lo?"

"Gue gak suka ada orang baru di keluarga gue, Lo Taukan gue gak suka berbagi? apalagi kalau menyangkut keluarga gue. "Gue hanya ingin singkirin hama itu dari mansion gue," ucap Aldo menatap Rendi dengan dingin tapi Rendi menganggap itu tatapan kesedihan.

"Tapi bos, dia cewe emang Lo gak kasihan apa?" Tanya Rendi lagi.

"Gue gak pernah kasihan sama orang yang telah merebut kebahagian gue," ucap Aldo datar.

Jam sudah menunjukan pukul 07:00, Aldo berpamitan kepada temannya untuk balik ke rumah.

"Gue balik dulu ya bro? Takut mami dan papi nyarin," ucap Aldo sambil bertos kepada mereka semua.

"Hati-hati ya bos," ucap semua dengan kompak.

Sekitar 30 menit Aldo sudah sampai ke rumah.

Melihat ke dua orang tuanya yang lagi bercanda dengan Zella, membuat Aldo cemburu. Biasanya kalau Aldo pulang di sambut tapi sekarang, jangankan di sambut di lirikpun tidak sama sekali.

Aldo tidak kuat dengan adegan di depan matanya,mampu membuat dia berkaca-kaca. Aldo langsung pergi dari sana dan menuju ke kamarnya. Zella yang sadar akan kehadiran Aldo, meminta izin ke orang tuanya untuk ke kamarnya.

Zella yang mendapatkan izin langsung berlari ke lantai dua, untuk mengerjar Aldo. Dia akan menjelaskan semua yang di lihat Aldo.

"Bang Aldo," panggil Zella dengan nafas yang ngos-ngosan.

Aldo merasa namanya di panggil langsung melihat siapa yang memanggilnya? Ketika dia melihat Zella, dia menatap Zella dengan permusuhan.

"Bang Aldo, Abang kenapa pergi tadi, mami papi udah nungguin Bang Aldo dari tadi loh," ucap Zella yang mendekat kepada Aldo.

Zella yang bisa melihat wajah Aldo yang lebam jadi kaget. "Siapa yang buat wajah Abang seperti ini?" Ucap Zella sambil menyetuh wajah Aldo.

Aldo yang wajahnya di sentuh Zella, langsung menepisnya dengan kasar. "Jangan pernah sentuh wajah gue dengan tangan kotor Lo itu."

QUEEN ZELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang