Benci

24 11 0
                                    

Aldo merasa puas dengan hasil kerja Nessa. Tidak sia-sia berpacaran dengan Nessa, orang yang paling di takuti di sekolah karna orang yang paling sering membuli.

"Bagus girl, gue suka dengan hasil kerja Lo," ucap Arga sambil mengelus rambut Nessa.

"Gue heran deh sama bos, masa dia mau sih berpacaran sama nenek lampir itu? Kaya gak ada orang lain aja," ucap Denis yang mulai menjulid.

"Iya tuh, hanya demi membuli Ade angkatnya, dia mau berpacaran dengan manusia ular itu," timpal Rendi lagi.

"Si bos juga sok romantis banget sih, biasanya dia ogah tu dekat sama cewe," ucap Denis lagi.

Rendi dan Denis yang lagi asik mengibahkan bos mereka, tanpa sadar ternya Aldo memanggil mereka dari tadi.

"Lo pada budak ya? Noh bos kalian manggil dari tadi," ucap Nessa dengan wajah sinisnya.

"Gue dengar kali," ucap Denis tak kalah sinis.

"Ada apa bos," tanya Rendi to the point.

"Gue mau kalian berdua pergi ke kelas dan ambil tas gue. "Gue hari ini mau bolos saja, gue mau rayain keberhasilan Nessa membuli Zella," ucap Aldo

"Kita gak di ajak bos?" Tanya Denis.

"Gak," ucap Aldo dengan dingin.

Denis dan Rendi pun keluar dari gudang sekolah menuju ke kelas untuk mengambil tas Aldo.

"Ngeri ya si bos, gak ngajakin kita malah pergi sama si nenek lampir itu," ucap Denis dengan raut kekecewaan karna Aldo gak mengajak mereka.

"Gak papa kali, bos juga butuh ketenangan kali, dia malas dengar mulut ember Lo itu," tawa Rendi yang membuat Denis kesal bukan main.

Denis yang kesal dengan Rendi, akhirnya memburu Rendi yang sudah berlari dari tadi.

Sesampainya mereka di kelas, langsung saja mengambil tas bosnya dan membawanya ke gudang sekolah.

"Ni bos tas Lo," Rendi langsung melemparnya dan di tangkap oleh Aldo.

"Tengks," ucap Aldo langsung pergi bersama Nessa dan meninggalkan mereka berdua.

Denis dan Rendi melihat kepergian mereka, langsung cabut dari sana menuju kelas karna bel masuk sudah bunyi.

*****
Zella yang baru saja sampai di rumah, langsung di sambut maminya.

"Zella kamu kenapa? Kok pucat banget," tanya Melisa penuh khawatir melihat Zella yang pulang dengan keadaan yang di bilang tidak baik-baik saja, wajah pucat, memar di bagian lututnya dan baju yang lumayan kotor.

"Tante Zella tadi pingsan di kantin, makanya saya antar pulang. Kalau di sekolah takutnya dia pingsan lagi," ucap Arga dengan sopan.

"Aduh makasih ya nak, udah antarin Zella balik," ucap Melisa sambil mengelus lengan Arga.

"Sama-sama Tante, kalau begitu Arga balik dulu ya," Tante ucap Arga sambil menyalimi tangan Melisa.

"Hati-hati ya nak Arga."

Kepulangan Arga, Melisa dan Zella masuk ke dalam rumah.

"Kok kamu bisa pingsan sih sayang," ucap Melisa sangat khawatir pada putri.

"Hehehe mungkin Zella kecapean aja mi makanya pingsan," nyengir Zella. Dia tidak mau memberitahukan maminya kalau dia di buli, nanti maminya tambah khawatir.

"Yaudah kamu mandi gih, terus turun makan. "Mami mau obatin luka kamu juga," ucap Melisa.

"Oke mamiku sayang, Zella ke kamar dulu yah," sambil mengecup pipi Melisa.

QUEEN ZELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang