Khawatir

66 33 26
                                    

Darwin dan Melisa yang mendapat kabar bahwa Zella masuk rumah sakit, langsung kalang kabut kenapa bisa Zella masuk rumah sakit?.

Di perjalanan menuju rumah sakit, Darwin hampir saja menabrak orang karna Darwin membawa mobil dengan kecepatan penuh.

Darwin yang ingin melihat kondisi orang yang hampir di tabraknya, langsung turun dari mobilnya.

"Kakek gak papa?" tanya Darwin penuh khawatir.

Karna belum mendapat jawaban, Darwin menawarkan untuk membawanya saja ke rumah sakit.

"Kakek ayo saya bawah ke rumah sakit, mumpung saya mau ke rumah sakit untuk menjenguk anak saya," tawar Darwin.

Kakek itu langsung mendongkak menatap Darwin. Dia dapat melihat jelas raut wajah khawatir Darwin.

"Kakek gak papa cu, kakek yang salah menyebrang jalan, tanpa melihat kiri kanan," ujar kakek itu.

"Tapi kek," ucap Darwin yang melihat ke arah jalan. Saat hendak melihat keadaan kakek itu, kakek tersebut sudah tidak ada di depannya.

"Di mana kakek itu? Kok bisa hilang," tanya Darwin pada dirinya sendiri.

Darwin yang merinding, memutuskan untuk kembali ke mobil.

"Gimana pah? Orang itu gak papa kan?" Tanya Melisa.

"Gak papa kok," ucap Darwin. Walaupun dia masih merasa aneh dengan kakek itu.

Setelah kejadian tadi, Darwin memutuskan untuk membawa mobilnya dengan kecepatan sedang saja. Dia takut nanti ada orang yang dia tabrak lagi.

Sesampainya di rumah sakit, Darwin dan Melisa langsung menuju ke resepsionis untuk menanyakan di mana Zella di rawat.

"Permisi sus, di mana kamar Queen Zella berada?" tanya Melisa dengan khawatir.

" iya, apakah kalian orang tua dari Queen Zella?" tanya suster itu untuk memastikan.

"Iya sus," jawab mereka kompak.

"Queen Zella berada di ruangan VIP di ruang mawar," ucap suster itu.

"Makasih sus."

Setelah mengatakan itu mereka langsung saja ke ruang mawar untuk menemui Zella.

Sesampainya di ruang mawar, mereka langsung menghampiri Zella yang masih pingsan.

"Sayang, siapa yang melakukan ini sama kamu?" Tanya Melisa yang menangis melihat keadaan Zella yang di bilang tidak baik-baik saja. Badan penuh dengan luka dan lebam.

"Kenapa mereka sangat jahat kepada putri mami?"

"Pih coba telpon Aldo dan suruh dia datang ke sini," ucap Melisa pada suaminya.

Darwin yang mendapat perintah istrinya, langsung menghubungi Aldo.

"Aldo sebentar lagi datang," ucap Darwin.

Aldo yang baru saja sampai ke rumah sakit langsung di sambut mami dan papinya.

"Ada apa pih? Kok manggil Aldo ke rumah sakit?" tanya Aldo penasaran sambil menyalimi mami dan papinya.

"Lihat adikmu Aldo, dia masuk rumah sakit. Siapa yang tega melakukan itu kepada putriku? Kenapa kamu tidak menjaganya dengan baik? Tanya Melisa dengan berlinang air mata.

Aldo yang melihat maminya menangis, menjadi kasihan. Dia tau siapa yang melakukan itu sama Zella? Tapi dia tidak mau memberitahukan maminya.

"Aldo gak tau mih," ucap Aldo dengan nada sedih yang di buat-buat.

"Kenapa Lo gak mati aja Zella? Gara-gara Lo mami gue jadi sedih," batin Aldo sambil mengepalkan tangannya dan menatap Zella dengan tajam.

Dua hari lamanya Zella pingsan, akhirnya dia sadar juga.

QUEEN ZELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang