Quattro

8.3K 407 5
                                    

Hai, how you feel right now??

_________

Happy Reading ❤
-
-
-
-
-

Saat ini Lio tengah makan siang bersama anak panti yang lain, Lio melahap habis nasi beserta sayur sopnya, apalagi wortel yang ia sisihkan di pinggiran piring terlihat begitu banyak, rencananya Lio akan memakan wortelnya disaat-saat terakhir.

Lio memang penyuka sayuran terutama wortel, ia tidak memilih-milih makanan, karena seperti yang bundanya bilang 'selagi ada nikmatilah, karena semua ini adalah rezeki yang diberikan Tuhan untuk kita, jadi jangan disia-siakan'

" Bunda Lio lupa sesuatu ", ucap Lio setelah ia menyelesaikan makan siangnya.

" Lio melupakan sesuatu? Apa sayang? "

" Eum, ini uang hasil jualan tadi, Lio lupa kasih ke bunda ", ucap Lio sambil mengeluarkan uang dari saku celananya.

" Lio, seingat bunda kita membuat kue seperti biasanya, tidak ada tambahan kan? Tapi ini uangnya kenapa lebih? ", bingung Liana. Liana merasa ia membuat kue seperti biasa tidak ia lebihkan, jadi mana mungkin hasil penjualannya 3x lipat lebih banyak dari biasanya.

" Heum sebenarnya bunda, tadi ada abang-abang yang beli semua sisa kue Lio. Terus abangnya ngasih Lio uang banyak. Padahal Lio udah bilang kalo harganya hanya dua puluh lima ribu, tapi abangnya malah ngasih lebih dan bilang itu bonus untuk usaha Lio yang mau berjualan ", terang Lio mengenai kejadian tadi ketika ia bertemu abang tampan yang memberinya uang lebih, dan tentunya ia sangat senang.

" Wahh benarkah? Abangnya baik sekali, tapi Lio tidak lupa berterima kasih bukan? ", Liana tentunya senang atas pemberian dari orang baik itu, karena dengan uang tambahan ini ia bisa membeli kebutuhan lebih untuk anak-anak panti, tapi ia juga tidak lupa berterima kasih dalam hati kepada pemuda baik yang memberi uang lebih kepada Lio.

" Lio kan anak baik, jadi Lio bilang terimakasih banyak-banyak ke abang ganteng tadi ", Lio berucap sembari tersenyum lebar menampakkan gigi kelinci yang lucu.

" Nah itu baru anak bunda ", Liana tersenyum sembari melihat ke arah Lio yang saat ini bersitatap dengannya, ia selalu terkagum-kagum melihat mata indah Lio, setiap melihat mata Lio ia bisa merasakan kenyamanan yang membuat hatinya menghangat. Entahlah, ia merasa beruntung Lio berada di sampingnya.

" Hehe,,, tapi bunda abang tadi aneh tahu. Masa abangnya bilang Lio mirip seseorang yang dia kenal, padahal kan wajah Lio ini sangat tampan jadi tidak mungkin ada yang mirip huh ", Lio terlihat kesal saat mengingat perkataan abang tampan tadi, heii ia ini sangat-sangat tampan jadi mana mungkin ada yang memiliki wajah tampan yang sama dengannya. Walaupun sebenarnya ia ini iri dengan wajah abang yang dari tadi ia sebut 'tampan' itu.

Hah Lio kamu ini kepedean sekali, haruskah author memberi kamu cermin agar kamu bisa mengaca kalau kamu ini imut dan lucu bukan tampan.

Deg

'Apakah mungkin itu...keluarga Lio??'





______________



"Axel bertemu anak kecil yang sangat mirip dengan mommy"

Famiglia IperprotettivaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang