* US *
-
-
-
-
-
2046
NEO CITY
Ten menggigit bibir bawahnya disepanjang perjalanan, andai dirinya tidak mengikuti Johnny berlibur ke tepi pantai 2 bulan lalu tidak mungkin dirinya akan bertemu dengan mereka, mereka yang sudah memprediksikan bahwa hari ini akan datang.
"Semuanya belum berakhir Ten, penglihatanku tidak mengatakan demikian.."
Dan kalimat itu menghantuinya sejak saat itu hingga hari ini tiba, "Jika Kim Youngmin sudah tewas maka.."
Kalimat penuh kekhawatiran yang dilontarkan Jisung mengundang perhatian Ten untuk kembali pada kenyataan dan berhenti mengingat kejadian 2 bulan lalu. Karena ada hal yang lebih besar menunggu mereka saat ini, dan sialnya permasalahan ini tidak bisa dipandang sebelah mata oleh mereka semua.
Rasa khawatir yang Jisung rasakan sangat dirinya pahami karena bagaimanapun pasangan hidup dari anak ini adalah seorang freak, walau terlihat sepele namun kemampuan Chenle sangat dibutuhkan oleh pihak manapun dan juga jika di asah lebih baik lagi tentu saja kekuatan milik Chenle yang bisa berpindah tempat dengan cepat dapat membuat mereka yang terlatih bisa menghabisi siapa saja hanya dengan hitungan detik.
"Apa yang kau pikirkan? Ini bukan saatnya untuk memikirkan hal negatif, karena hal tersebut tidak akan pernah terjadi Jisung-ah..." Ten berusaha mengembalikan kewarasan Jisung, karena mau sekencang apapun musik yang ia putar saat ini pikiran Jisung tetap terbaca olehnya.
Pemimpin dari sirkus di atas bukit itu melajukan mobilnya pada persimpangan kemudian berbelok dengan cepat menghiraukan orang-orang yang berniat menyebrang yang pada akhirnya mengumpat kesal karena tingkah ugal-ugalan mobil yang berbelok tersebut.
"Kita harus sampai di sirkus lebih cepat.. Himchan Hyung juga sudah menghubungiku barusan tapi belum kuterima, kurasa tempat itu kurang aman untuk menerima panggilan apapun saat ini.."
Jisung menganggukkan kepalanya, ia mencoba untuk mewaraskan otaknya saat ini agar dapat berpikir lebih jernih.
Pemuda itu mencoba sekuat tenaga agar ia tidak larut dalam pikirannya sendiri namun keterdiamannya justru membuat Jisung memikirkan kembali kilasan saat ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Kim Youngmin tewas tadi, walau bukan dengan tangannya sendiri.
Rasa iba dengan tiba-tiba datang menggerogoti dadanya dan memudarkan satu per satu rasa bencinya saat tahu selama ini dia sengaja membunuh sekian banyak freak karena tidak ingin kekuatan dari para freak disalahgunakan oleh sebagian orang gila lain yang ternyata berjumlah cukup banyak di dunia ini, ia menjadi kasihan atas kematian sia-sia Kim Youngmin.
Walau dia tewas dengan senyum dari bibirnya tetap saja jika mengingat apa yang sudah dilakukannya untuk memusnahkan freak dengan caranya yang sangat mengerikan tersebut demi sebuah tujuan yang bisa dikatakan sedikit lebih baik, kematiannya cukup tragis bagi Jisung bahkan tidak ada yang tahu bahwa ada makna dari perilaku buruknya selama ini.
Dan jika ia pikirkan sekali lagi pada kejadian lampau, maka selama ini apakah ayah dan ibunya juga tewas sia-sia karena berusaha melindungi freak? Apa selama ini yang mereka lakukan hanyalah hal tak berguna yang justru pada akhirnya membuat penjahat sebenarnya mengetahui dimana keberadaan freak setelah penyetaraan ini terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
US - THE UNTOLD STORY (ON HOLD)
Fanfiction[ BOOK 3 ] All this time we never know about the truth..