01

1.3K 123 5
                                    


Beberapa bulan kemudian....

Kehidupan Taehyung menjadi lebih baik setelah ia dibawa ke dalam istana oleh Ratu. Kini ia bertugas membantu di dapur istana dan juga terkadang menjadi teman main maupun mengobrol sang Pangeran muda bernama Jeongguk.

Awalnya pertemuan mereka terlihat canggung terlebih si Pangeran kecil itu begitu acuh dan dingin terhadap dirinya. Taehyung sempat merasa kesal menerima perlakuan Jeongguk yang kurang ajar terhadapnya meski status mereka berbeda, Taehyung sangat tidak suka dengan sikap si Pangeran yang sewenang-wenang serta tidak menghormati orang yang lebih tua.

Setelah lebih dalam mengenal Jeongguk, ia paham maksud perasaan Pangeran muda itu yang kesepian dibalik tahta yang mengemban berat dipikulnya. Bayangkan saja satu hari dilakukan hanya untuk belajar, belajar dan belajar. Padahal usia Jeongguk di bawah Taehyung 2 tahun. Yaitu 14 tahun. Usia yang sangat muda dimana harus memikul berat sebuah tugas menjadi Pangeran yang diharuskan memiliki akhlak mulia.

Taehyung mulai paham bahwa Jeongguk membutuhkan teman. Hingga akhirnya dengan keberanian ia pun mendekati Jeongguk penuh rasa sabar sampai pada akhirnya si Pangeran muda itu luluh dan nyaman berada di dekatnya.


_-_

"Taehyung,! Kau dimana? Yak Taehyung ah!?" Teriak seorang wanita tua yang bekerja sebagai pelayan di dapur istana sembari melangkah memasuki kamar si manis dengan sebuah nampan berisikan makanan.

"Bibi aku di sini," balas Taehyung saat baru saja merapikan alas tidurnya. Ia pun menghampiri wanita tua itu dengan senyuman  hingga wanita yang ia panggil dengan sebutan Bibi itu ikut tersenyum.

"Ada apa Bi?, dan kenapa makanan cemilan itu dibawa kemari bukan kah harus diberikan pada pangeran?" Matanya pun melirik penuh pada nampan dipegang oleh wanita tua itu.

"Iya, yang mulia saat ini sedang belajar dengan guru nya tapi beliau pasti merasa bosan jadi kau bawa cemilan ini ke paviliun nya ya Taehyung?. pasti dia senang jika kau datang kesana" ucapnya sambil menyodorkan nampan penuh makanan itu pada Taehyung yang menghela nafas pelan.

"Si manja itu, -- ishhh."

Ctakkk

Sebuah jitakan dilayangkan oleh wanita itu pada kening mungil yang sedikit bertaut kesal tentu saja hal itu membuat Taehyung mengaduh sakit. Ia mengusap kening dengan kasar sambil melotot lucu tak terima atas tindakan itu.

"Aishhh bibi Kenapa memukul kening ku sih, tapi kan memang benar adanya dia itu sangat manja dan kekanakan. Selalu menyuruhku ini dan itu- menyebalkan sekali eoh" gerutunya jelas semakin kesal.

"Ya ampun kau ini jaga ucapanmu Taehyung. Ingatlah dia adalah penerus tahta setelah Raja nanti. jika ada yang mendengarnya nanti kau bisa terkena hukuman, aish anak ini benar-benar" sempat menarik nafas lalu Kembali berucap "Ya sudah ini ambillah dan bawa kesana jangan banyak mengeluh"

Hingga mau tak mau Taehyung pun mengangguk malas meraih nampan lalu bergegas menuju tempat paviliun si Pangeran muda. Disetiap langkah kakinya ia masih menggerutu di dalam hati sembari bibir cherry dimajukan karena terlalu hafal jika nanti bertemu sosok yang ia bilang manja itu akan seperti apa.

Langkah kaki terhenti saat ia tiba di depan paviliun timur. Ia menunduk ketika seorang pelayan pribadi sang Pangeran menghampirinya dengan tergesa.

"Ini untuk Yang mulia,?"

"Iya tuan, semua ini makanan kesukaan beliau."

Dan tak disangka pintu kamar sang Pangeran terbuka dengan cepat menampilkan sosok seorang anak laki-laki menatap Taehyung berbinar di kedua bola mata bulat miliknya. Bibir tipis itu tersenyum lebar begitu manis menyambut kedatangannya.

Thread of destiny [Kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang