02

964 114 3
                                    


Cahaya mentari begitu terik bersinar di waktu siang hari. awan putih bergerombol disekitar objek maha panas itu namun tak mampu menahan sinar terangnya. Langit biru nampak begitu jelas dipandang teduh oleh kedua manik cokelat milik seorang remaja manis yang berdiri di bawah cipataan Tuhan semesta alam sembari menggenggam sebuah kendi kecil di tangan. Birai merah mudanya mengembang senyum menatap beberapa jenis bunga yang tertanam disekitar halaman istana. Merasa penuh syukur atas kehidupan yang ia dapat saat ini. Bukan perkara mudah bagi dirinya bisa melewati kepedihan dalam arti hidup sebenarnya. tetapi masa lalu itu akan ia kenang selamanya.

"Hari ini sangat cerah, lihatlah mereka semua tumbuh subur dan bermekaran begitu indah dan juga cantik" ucapnya seraya menyentuh kelopak bunga mawar merah. Tangan beralih memegang kendi berisikan air lalu mulai menyiram satu persatu bunga yang terlihat oleh mata indahnya. Ia sangat menyukai hal-hal kecil seperti ini. Terasa sangat menentramkan hati. Mata kembali melirik pada salah satu bunga yang pernah diberikan Pangeran Jeongguk padanya, yaitu bunga Tiger Lily.

Bunga berwarna orange terang itu begitu cantik tumbuh subur  setelah dirawat satu Minggu oleh dirinya. Ia begitu ingat ketika sang Pangeran muda memberikan bunga ini kepadanya sebagai hadiah pertemanan dengannya kala itu. Ingatan itu sungguh manis mampu membuat bibir merahnya menarik senyum kembali.

"Kau ternyata sangat indah sekali, jika dia tahu kau sudah tumbuh seperti ini dapat dipastikan ia akan bangga padaku karna aku pandai telah merawatmu." Gumamnya pelan dengan senyum manis yang begitu setia menghiasi wajah mungilnya.

Taehyung yang sedang sibuk menata beberapa pot berisikan bunga berwarna-warni terkejut dengan kedatangan Ratu yang tengah berjalan kearahnya ditemani oleh dayang Cha. Ia pun dengan sigap berdiri lalu menunduk memberikan rasa hormat pada wanita cantik itu ketika sepenuhnya sudah ada berdiri didepannya.

"Taehyung, kemarilah ada yang ingin aku bicarakan denganmu"

Remaja manis tersebut berjalan pelan menghampiri Ratu dan berdiri tepat dihadapan wanita cantik itu dengan jarak sangat dekat. Dapat ia lihat wajah ratu yang tengah diliputi rasa penuh cemas. Entahlah apa ini perasaannya saja atau kah memang benar adanya setelah ia melirik kembali perubahan air wajah sang Ratu yang terlihat amat serius menyembunyikan sesuatu darinya.

"Taehyung, apakah kau ingat ketika berbicara denganku tentang mendiang ibumu.? bukankah kau ingin bersekolah lagi?"

Pertanyaan tersebut membuat Taehyung mendongak penuh minat, ia mengangguk pun pelan.

"benar Mama,,"

Ratu Joseon itu tersenyum kecil "kalau begitu aku akan mengirimmu ke luar istana, di sana yang berhubungan dengan segala urusan sekolah sudah dipersiapkan untukmu. Dan kau tak perlu khawatir  pendidikan mu nanti sudah ditanggung hingga kau selesai sampai sarjana. dan jangan takut semua yang kau butuhkan selama diluar istana pun akan disiapkan olehku, kejarlah impianmu itu Taehyung. Buat mendiang ibumu bangga padamu" ucap Ratu bernama Jieun tersebut sembari mengelus lembut surai hitam milik Taehyung.

Si manis berkaca-kaca mendengar penuturan Jieun. Ia begitu bahagia hingga menitikkan air mata suka citanya.

"Benarkah Mama..? Aku sungguh terharu sekali terima kasih atas kemurahan hati anda..-"

Ucapan Taehyung terhenti ketika mendengar ucapan berikutnya dari Ratu "pergi tanpa Jeongguk tahu Taehyung, jangan mengucapkan apa pun padanya. Anggap saja tidak ada apa pun tentang rencana ini. anggap seperti biasa saja, apa kau paham?"

Wajah manis kini melunturkan senyum saat tangannya terkepal menahan rasa kecewa dihati yang menyeruak mengetahui jelas arti pengirimannya ke luar istana.

"Apa ratu membuangku? Aku dipisahkan dari Ggukie? Tapi kenapa?" Batinnya dengan penuh kebingungan. Ingin hati bertanya namun ia sadar diri akan posisinya sehingga ia pun sadar untuk bisa diam saja.

Thread of destiny [Kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang