12

665 86 6
                                    


Keesokan pagi, Taehyung membuka kelopak matanya perlahan. bibirnya meringis saat tubuh bergerak berusaha untuk duduk di atas tempat tidurnya. Tangannya menggosok mata serta melihat pada sisi samping kanan merasa kecewa karna tak menemukan sosok Jeonghyun disana. Ia mengesah pelan ketika meraba bercak kemerahan disekitar paha yang terlihat. Bukti dari panasnya persetubuhan semalam. Ia lalu berpegangan pada meja kecil didekatnya berusaha untuk bangun. Namun apa daya kedua kaki terlalu pegal untuk menahan beban tubuhnya. Sempat akan duduk kembali namun tangan besar menahan pada pinggul sedikit meremas lembut disana. Pipinya pun mendapat kecupan diiringi bisikan cinta di pagi hari yang menghangatkan.

"Selamat pagi Seoki, kau membutuhkan bantuanku sayang?" Senyum lebar Jeonghyun tampilkan saat dua manik indah Taehyung menatapnya kesal.

"Ish hyung aku kira ditinggal seorang diri disini, kesal. Sakit tahu" Adu si bibir Cherry yang kembali mendapat kecupan.

"Sakit dibagian mana sayang?"

"Yak! Haruskah aku jabarkan rasa sakit ku ini? Lagi lupa itu karna mu hyung" Wajah cantiknya memerah lalu menunduk malu. Jeonghyun tak tahan lalu melumat bibir
Cherry itu yang menjadi candunya. Taehyung pasrah dan ikut larut dalam cumbuan. Tengkuk mendapat pijatan sebelum bibir memutuskan ciuman, Jeonghyun berbisik kembali "Seoki aku sangat mencintaimu. Kau seperti nafas baru untukku."

Taehyung hanya mampu tersenyum begitu bahagia dipuja oleh pria yang paling berkuasa di Kerajaan Joseon itu. Ia sungguh merasa beruntung dapat masuk kedalam istana ini tanpa harus bekerja keras, sungguh takdir yang Tuhan beri padanya sangat memuluskan siasat yang ia pendam sangat lama. Bibir menarik senyum tipis ketika tubuh dipeluk sangat erat oleh Jeonghyun kembali.

"Hari ini kau akan bertemu dengan ibu suri dan Ratu. Jadi kau harus mandi dan bersiap, aku pun akan sibuk di aula istana mengurus banyak hal tentang masalah perbatasan. Sayang, apa kau membutuhkan bantuanku untuk memandikan mu?"

"Tidak, aku bisa mandi sendiri jika hyung ikut akan beda nanti nya. Sudah sana Hyung pergi. aku akan mandi sekarang"

Jeonghyun terkekeh lalu mencuri kecupan lagi di bibir Taehyung.

"Aih aku pasti akan merindukan
mu seharian ini Sayang, kau menggemaskan sekali"

Mata sipit itu melotot seakan memberi hardikan namun yang menerima hanya mampu tertawa sebelum pergi meninggalkan paviliunnya. Sepertinya ia benar-benar akan sibuk hari ini.

"Aishh pinggangku rasanya seperti patah. Dia bertenaga sekali semalam." Gumamnya berjalan pelan menuju pemandian setelah tubuh terbungkus hanbokk tipis. Dua dayang yang ditugaskan sementara waktu di paviliun berdiri sangat jauh dari tempat Taehyung mandi. Mata sipit melirik sungguh sangat canggung bagaimana tidak hanya mandi saja ia harus dilayani juga dan tentu ia menolak dengan lembut demi rahasia nya terjaga rapat.

Kulit putih yang bertanda kissmark terendam air hangat sepenuh nya. Punggung ia nyamankan pada tepian bak kolam kayu tempatnya berendam. Sangat rileks dan membuat tubuhnya segar. Lelah dan rasa perih mulai pudar ia rasakan. Ia sangat menikmati acara mandi paginya itu.

Taehyung berdiri dan menyugar rambut hitam kebelakang, ia memeras helai rambut panjang menjuntai dilengannya lalu menggulung dengan handuk. Wajah nya berseri merasa pulih atas peperangan semalam dengan suaminya. Kaki melangkah keluar dari pemandian sedetik berhenti tepat di depan dua dayang yang menunduk patuh padanya.

"Apa bajuku sudah siap?"

"seoki mama, Hanbokk anda sudah disiapkan dan Jeoha lah secara khusus mengantarkan pakaian anda."

Taehyung tersenyum "benarkah? Kalau begitu bisakah kau membantuku untuk memakainya. Maksudku sanggulnya. aku sangat kesulitan sekali memakai itu"

Dayang yang ada didepannya syok mendengar Nada manja Taehyung. Bukan apa apa hanya saja Taehyung terlihat begitu polos baginya.

Thread of destiny [Kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang