19

766 85 6
                                    

Pagi ini Taehyung sudah siap dengan beberapa para dayang pribadi menunggu kedatangan ayahnya, Seojoon. Tampak ada sosok Jeonghyun berjalan kearah sang Selir dengan wajah sendu. Ia belum ikhlas untuk melepas suami cantiknya itu pergi ke daegu meskipun dalam rangka berziarah di makam ibu serta kakaknya.

"Sayang sepertinya kau sangat bersemangat sekali untuk meninggalkan suamimu di sini hemm?"

Taehyung lantas tersenyum padanya.

"Jeoha aku pergi hanya sebentar setelah itu aku akan kembali lagi kesini lalu memelukmu seharian sampai kau merasa bosan"

Jeonghyun masih memasang wajah sedihnya. Ia pun menarik tubuh Taehyung untuk dipeluk.

"Kalau begitu izinkan aku untuk mengirim pengawalku pergi bersamamu sehingga aku merasa tenang sayang.."

"Jika kau melakukan itu justru akan membuat orang curiga, jangan khawatir aku pergi dengan ayah. Dia yang akan memastikan keamanan untukku Jeoha"

Sempat ada helaan nafas dari lelaki penguasa Joseon itu sebelum ia mengangguk setuju. Ia pun kembali menarik tubuh Taehyung dan memeluknya lagi semakin erat. Bahu sempit mendapat kecupan lamat. Taehyung mengelus pelan punggung lebar itu dengan senyuman kecil. Dua bola mata miliknya menatap sendu pada kelopak bunga sakura yang berguguran di tanah. Perasaan miliknya terbelah menjadi dua bagian. Disatu sisi sangat mendamba Jeongguk serta keturunan. disisi lain ia merasakan perasaan bersalah kepada sang Raja. Suami sahnya.

"Aku akan pulang secepatnya Jeoha, jagalah dirimu selama aku tidak ada di istana tolong makan yang baik, aku mencintaimu Jeonghyun Hyung" Bisik Taehyung sembari memejamkan kedua mata menikmati pelukan semakin hangat dari suaminya itu.

"Jangan khawatir Jeoha, Seoki Mama akan kembali cepat ke istana dalam keadaan yang sama. Apa anda meragukan saya sebagai mertuamu?" Ucap Seojoon menengahi pasangan yang sedang dimabuk pelukan.

Pelukan terlepas, Jeonghyun mengangguk pada Seojoon. Lantas ia memberikan satu kecupan pada kening Taehyung sebagai tanda perpisahan mereka untuk beberapa hari kedepan.

"Pergilah sayang, sungguh aku pasti akan merindukanmu disetiap waktu, jangan nakal ya" Tangan Jeonghyun menekan pucuk hidung mancung selir seoki.

Taehyung terkekeh, ia pun mengangguk "baiklah suamiku, aku juga pasting akan merindukanmu? Aku pergi sekarang ya karena matahari sudah mulai naik. jika kau mengulur waktuku terus bisa dipastikan Taehyung mu ini sampai di sana bisa tengah malam nanti"

Bibir cherry itu mengerucut, Jeonghyun ingin menerkamnya namun ia sadar jika tengah berada dimana. Ia pun mempersilahkan Taehyung untuk menaiki tandunya. Dan rombongan itu bersiap untuk pergi. Terlihat dari kejauhan ada Jieun yang tersenyum miring menatap Taehyung yang sudah meninggalkan istana. Dia tentu sangat senang karena dengan begitu Ia memiliki waktu lebih banyak dengan suaminya bukan. ?

🍁

"Seja Mama, apa yang anda lakukan ini sungguh tidak benar. Bagaimana jika Jeoha mengetahui hubungan kalian?"

Jeongguk menatap tajam pada kasim Lee. Merasa tersinggung dengan setiap kalimat yang terucap.

"Siapa yang memberimu izin untuk menasihatiku? Meskipun Ayahku tahu soal ini aku sungguh tidak peduli sama sekali. Justru bukanlah itu sangat bagus? Dengan begitu aku bisa memiliki Taehyung tanpa harus sembunyi-sembunyi lagi" Kekehan seram terdengar dari Jeongguk yang tentu saja membuat wajah Kasim Lee memucat.

Jeongguk berjalan sembari mengacungkan pedang tajam kearah pria yang menjadi abdi setianya itu.

"Tugasmu hanyalah diam dan mendukungku saja, apa kau paham?"

Thread of destiny [Kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang