Follow Instagram mereka^^
Dan sosial media aku
******
Dani mengendarai mobilnya dengan kecepatan sangat tinggi. Dia tidak peduli, dengan omelan pengendara lain, karena mobilnya melaju tak tentu arah. Bahkan, pria itu sampai menerobos lampu merah tadi.
Sesekali Dani menoleh ke belakang, melihat Mahen yang masih menutup kedua matanya. Kepala cowok itu terus mengalir darah segar tanpa henti.
"Mahen!" panggil Dani, berusaha menyadarkan Mahen.
Dia lalu menatap ke arah kaca mobil yang memantulkan bayangan Mahen di bangku belakang. Dani terlihat begitu ketakutan sekarang. "Mahen buka mata kamu!!!" teriaknya penuh pemaksaan.
BUGH
BUGH
"ARGHHH!!!" Dani memukul-mukul stir mobilnya cukup kencang. Air matanya perlahan mulai mengalir. Dani benar-benar tidak sengaja. Dia tidak mau kehilangan Mahen. Dani belum siap, jika anak satu-satunya harus pergi menyusul Resal.
*****
Laki-laki berjas putih, dengan nam tag bertuliskan Dr. Rizal di dada kirinya itu, tampak berlari cepat, saat melihat beberapa petugas medis yang sedang mendorong sebuah brankar ke arah UGD.
Sesampainya di hadapan pasien, kedua mata Dokter Rizal langsung melebar, ketika mengetahui siapa seseorang yang tergeletak di atas brankar.
"Mahen?" gumamnya benar-benar terlihat kaget. Dokter Rizal mengenali siapa cowok itu. Dia adalah laki-laki yang pernah menemani Safira saat gadis itu dirawat di rumah sakit.
"Tolong selamatkan anak saya! Saya mohon!!!" pinta Dani menatap wajah Dokter Rizal dengan harapan besar.
Dokter Rizal langsung menoleh ke arah Dani. "Kenapa Mahen bisa kayak gini, Pak? Mahen kecelakaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Live With You
Teen Fiction[Mahen Algrafa versi happy ending] "Semesta harus menjadi saksi, untuk melihat kisah bahagia gue dan lo, Safira Analiya." -Mahen Algrafa