Follow instagram mereka
Dan sosial media aku
Soon book version 28 Desember📖
Di penerbit
Rainbookpublishing****
"Sahabat itu, harus selalu bersama dalam suka maupun duka. Bukan cuma datang, kalo lagi senang doang."
-Galen Pangestu-
*****
Hari demi hari sudah berlalu. Siang ini, Mahen akhirnya diperbolehkan pulang, setelah 6 hari menjalani perawatan di rumah sakit. Cowok itu sampai dikawal oleh keempat motor teman-temannya di belakang.
Alezra, Galen, Arzan, dan Jovian tidak masuk sekolah dulu. Sesuai dengan perkataan yang pernah mereka bilang, kalau mereka akan izin sekolah, jika Mahen pulang dari rumah sakit.
Padahal, Mahen sempat menolak keras. Namun, mereka tetap memaksa hingga membuat dirinya tidak bisa membantah lagi.
"Kamu harus banyak istirahat ya Hen? Pokoknya, jangan ngelakuin aktivitas dulu, sebelum kesehatan kamu pulih," ucap Mawar yang tengah duduk di samping Mahen.
Mahen pun menoleh pada Ibunya. Dia kemudian mengangguk, sambil mengulas senyuman manis. "Iya Ma. Mahen bakal istirahat kok."
"Kamu tenang aja, Mawar. Saya akan pantau Mahen nanti. Kalo Mahen berani ngelakuin aktivitas, saya bakal jitak kepalanya." Dani yang sedang menyetir itu, lantas ikut-ikutan menimbrung.
Mawar dan Mahen jadi tertawa mendengarnya. Semakin hari, memang banyak perubahan dari Dani. Pria itu benar-benar terlihat gigih untuk berusaha menebus semua kesalahannya.
Beberapa saat setelah tawanya mereda, Mawar kembali bersuara, "Jangan dong Mas. Kamu gak liat, kalo kepala Mahen masih di perban?"
"Gak papa. Nanti saya jitak bagian yang gak diperbannya," sahut Dani yang membuat Mawar tertawa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Live With You
Teen Fiction[Mahen Algrafa versi happy ending] "Semesta harus menjadi saksi, untuk melihat kisah bahagia gue dan lo, Safira Analiya." -Mahen Algrafa