Follow akun instagram mereka
Dan sosial media aku
****HALLO, AKU UPDATE LAGI👋👋
AKU BAKAL UPDATE SERING NIH. TAPI RAMAIKAN TERUS KOMENNYA. GAK DITARGET KOK, YANG PENTING RAME AJA😺😺
OKE, PY READING🌷🌷
****
Sesampainya di kelas, Alezra, Galen, Arzan, dan Jovian tidak menemukan kehadiran Mahen. Cowok itu benar-benar menghilang, tanpa kabar.
"Lah, dikelas juga kagak ada. Mahen pergi ke mana?" tanya Galen menatap mereka berempat bergantian.
"Apa ke UKS?"
Sontak semua pasang mata langsung menoleh pada Alezra yang barusan berbicara.
"Lo liat kan, tadi muka Mahen babak belur gitu? Mungkin aja, dia lagi ngobatin lukanya," ujar Alezra mencoba berasumsi.
"Bener juga. Tapi sebenarnya Mahen habis dipukulin sama siapa? Kenapa dia gak mau cerita sama kita?" kesal Galen. Dia cukup penasaran dengan penyebab memar-memar di wajah Mahen.
Tadi pagi, ketika Mahen baru saja datang ke kelas, mereka berempat tampak terkejut saat melihat kondisi Mahen. Bahkan, kemarin cowok itu masih baik-baik saja. Tidak ada luka, atau lecet sedikit pun.
Namun, kenapa tiba-tiba wajah Mahen jadi babak belur? Saat ditanya apa penyebabnya, Mahen tidak mau menjawab. Cowok itu bilang, ada hal pribadi yang tidak harus mereka tau.
"Gue jadi curiga sama bapaknya," ucap Arzan yang membuat mereka semua langsung menatapnya. "Waktu kita ngejemput Mahen ke Bandara, bapaknya gak ada kan? Gue heran aja gitu," lanjutnya yang memang ada benarnya.
"Masa iya, Mahen dipukulin sama bokapnya?" Galen merasa tidak percaya dengan asumsi Arzan.
"Kita kan, gak pernah tau sifat bokapnya Mahen, Len. Bisa aja, apa yang udah kita pikirin itu emang bener?" timpal Jovian yang semakin membuat mereka pusing untuk memikirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Live With You
Ficção Adolescente[Mahen Algrafa versi happy ending] "Semesta harus menjadi saksi, untuk melihat kisah bahagia gue dan lo, Safira Analiya." -Mahen Algrafa