Satu hubungan yang mendadak, tanpa cinta dari dua insan
- Seokjin
- Jungkook
Sekali lagi ini bukan konten BL, Nama hanya pemanis, ceritanya mungkin akan mengandung 🔞++. jadi untuk yg masih di bawah umur bisa skip
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayang"
"Oppa..."
Keduanya menitikkan air mata, pada awalnya mereka memang ingin menunda hingga 2/3 tahun kedepan. Tapi setelah melihat garis dua di testpack itu mereka sangat bahagia.
"Terimakasih sayang, akhirnya oppa akan jadi ayah"
"Iya oppa, terimakasih sudah pilih Seouly ibu dari anak oppa"
"Kita kerumah sakit ya sayang, abis itu kita ke rumah Jin hyung kita pamerin biar pengen"
"Ayok..."
Namjoon dan Seouly bersiap-siap untuk ke Rumah sakit.
_____________
SeokJin dan Jungkook sudah di meja makan, Jungkook menyiapkan makanan.
"Taehyungaaa kau tidak ingin menemani hyung mu ini makan? Ada apa denganmu"
"Tatae nggak mau makan sama Jalang"
"Tae"
"Hyunggggg" wajahnya kesal memelas.
"Kemarilah dan makan, coba masakan kakak iparmu. Masakannya sangat nikmat"
"Hehhh (remehnya) aku nggak percaya"
"Coba dulu baru berkomentar"
"Kalau tidak mau juga tak masalah pak, biar nggak berkurang masakan ku" kesal Jungkook.
"Kemarilah!"
Dengan malas-malasan Taehyung berjalan menghampiri hyungnya dan duduk di sebelah kanan SeokJin.
"Makanlah" ujar SeokJin melihat Jungkook, tanpa bicara Jungkook langsung duduk di sebelah kiri SeokJin.
"Kenapa lihat lihat?"
"Siapa yang melihatmu, dasar Om Om" kesal Jungkook.
"Hehhh (mendengkus tak percaya) kau mengatakan kalau aku om om? Lalu suami mu ini? Fosil?"
"Lihat kau dengan Pak SeokJin bahkan jauh lebih muda Pak SeokJin"
"Yakkkk kau buta, tua bangka ini kau bilang muda?"
"Yakkkk" kesal SeokJin dengan adiknya yang selalu membahas usia jika bersamanya.
"Dia duluan hyung"
"Pak, bapak tau kan dari awal dia duluan yang mulai. Mana panggil saya jalang lagi"
"Memang kau jalang"
"Mana bukti kalau aku jalang? Pernah kau lihat aku melayani om om? Hah? Tidak kan?"
"Kalian mau sampai kapan bertengkar, sampai saya kelaparan?"
"Maaf pak, bapak makan lah" mengambilkan daging meletakkan di mangkok SeokJin.
