Bab 16 : Kegiatan Camping

1 0 0
                                    

"WAH SERIUS KAPAN ACARANYA?!" suara melengking Itu milik dari seorang gadis yang sudah sangat antusias mendengar berita tentang Camp ground yang akan di adakan sebentar lagi.

"Jangan teriak suara mu berisik! Telinga ku sakit." Lia mengusap telinganya yang berdengung.

"Ah, maafkan aku, aku sangat tidak sabar ingin segera besok! Tapi kenapa acaranya mendadak?" tanya Davia menengok ke arah teman nya dengan alis yang mengernyit heran.

"Bukan acaranya yang mendadak, kau nya yang baru tau." Lia menoyor kepada Davia pelan, dia gemas dengan gadis itu yang so tau.

Davia hanya menyengir tanpa bersalah.

Setelahnya Lia menarik sedikit ujung baju Davia. "Dav, boleh aku berteman dengan teman mu yang cantik itu?"

Davia menoleh heran. "Siapa? Aku juga cantik."

"Ck! I-itu yang namanya Crystal." Dari kejauhan Lia menengok ke arah gadis yang tengah sibuk dengan buku dan bolpoin di tangannya.

Davia berucap tak suka. "Jadi kau ingin berteman dengannya karena dia cantik? Dulu saja tidak ada yang mau berteman dengan Crystal, nah sekarang aku pusing kenapa kalian banyak yang mau deket dengannya karena dia cantik. Ternyata menjadi cantik se-berpengaruh itu ya?" tanya Davia, sedikit menyindir sebenarnya.

Wajah gadis itu langsung terlihat murung seketika. "Apa aku terkesan sejahat itu? Perasaan kau juga tau aku tidak pernah mem-bully ataupun berbuat jahat sedari dulu. Aku hanya takut kalo aku berteman dengannya dulu, dia akan tambah mendapatkan perlakuan buruk dari orang-orang. "

"Aku juga tau Crystal gadis yang baik pernah sekali aku bicara dengan nya dan kau tau Davia? Hanya dengan mendengar suara nya saja membuat aku yang saat itu sedang dalam emosi langsung tenang! Suaranya sangat lembut aku menyukainya." Setelah menjelaskan tentang alasanya ingin bertahan dengan Crystal, Davia merasa tak enak hati telah berprasangka tidak baik pada temannya itu.

Davia juga tau, Lia sebenarnya banyak sekali yang mengidolakan nya di kampus mungkin itu sebabnya dia tidak berani dekat-dekat dengan Crystal saat itu.

Mereka pasti akan menambah cacian pada Crystal jika berteman dengan orang sepopuler Lia dan menganggap nya tidak pantas berteman dengan siapa pun.

"Maafkan aku sudah salah paham, aku hanya tidak ingin ada yang menyakiti Crystal." Davia menggandeng tangan Lia mengajaknya mendekati gadis yang ingin dia jadikan teman itu.

"Crystal, kau sudah selesai?"Matanya menengok pada buku tulis itu, melihat tugas yang sedang di kerjakan nya.

"Ini, sebentar lagi tunggu dulu."Crystal sangat pokus mengerjakan tugas itu hingga pada sentuhan terakhir dia menghentikan kegiatan nya.

"Beres!" ucapnya senang. Dia merenggangkan jarinya yang terasa pegal.

"Crystal, apa kau ingin teman baru?" tanya Davia, mendorong sedikit badan Lia yang sedari tadi tengah menatap Crystal dengan mata yang berbinar.

"M-maksudnya?" dia hanya menatap mereka tak mengerti.

Lia melambai kan tangan nya canggung, entah mengapa dia menjadi sedikit grogi. "H-hai, aku Lia."

Crystal tersenyum melihat tingkah lucunya, lalu gadis itu menjulurkan tangannya. "Aku Crystal."

Ah! Lia rasa dia akan meleleh melihat senyum itu!

Mengapa ada manusia se-menawan itu?

"Bolehkah aku Menjadi teman mu?" tanya Lia hati-hati jantungnya saat ini sudah berdetak kencang.

Gila, dia sudah seperti gadis remaja yang sedang jatuh cinta saja.

Crystal melirik ke arah Davia, gadis itu menganggukkan kepalanya tanda setuju.

CRYSTAL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang