07 | Pembantaian

147 80 340
                                    

1 Minggu kemudian, Refai sedang belajar bareng bersama Syahrul di pos ronda, buat persiapan ulangan akhir semester nanti. Refai sudah malas dan muak karena buku pelajaran yang dia baca sudah terlalu banyak.

"Aaaa...Gue sudah muak Rull, baca buku yang sampah ini", ucap ngeluh Refai.

"Ya elah, baru saja 2 buku sudah bosan saja lo, kalau novel aja 5 buku masih kuat lu"

"Hehehe...itu kan novel bukan buku pelajaran, jadinya beda"

"Dasar!"

"Hmm...Tawuran sama geng Skanny 2 minggu lagi, ya"

"Iya 2 minggu lagi", jawab Syahrul "nanti lo harus ikut pas tawuran sama Skanny, soalnya lo sudah jadi pasukan geng Sarixer"

"Iya lah, masa gue nggak ikut tawuran. Kalau gua nggak ikut, bisa-bisa gue di pecat dari geng Sarixer"

"Nah pinter juga lo"

Ketika malam hari. Melihat Jack sedang berlatih dan GYM buat mempersiapkan untuk tawuran nanti, dia terus berlatih akhir-akhir ini untuk tidak kalah sama Mubarok.

"Berlatih mulu dari kemarin", ucap Ryo yang melihatnya

"Iya lah, gue mempersiapkan diri untuk tawuran nanti"

"Hadeh, kirain lo berlatih sama GYM buat apaan, ternyata berlatih cuma tawuran yang tidak jelas"

"Biarin, pokoknya gue nggak mau kalah sama Mubarok si brengsek itu"

"Hahaha...terserah lu saja, Jack. Jangan malam-malam berlatihnya, nanti sakit tahu rasa, ya sudah gue pergi dulu" ucap Ryo sambil pergi meninggalkan Jack.

Seketika itu para pasukan geng Skanny yang sedang membantai geng-geng lain di jalanan. Kenapa mereka membantai geng lain, biar mereka semua bisa masuk ke geng Skanny, biar jumlah pasukan mereka bertambah dan bisa mengalahkan geng Sarixer dengan mudah.

"Bang-bang sudah bang, iya-iya gue bakal masuk ke geng lu", ucap anak SMP

"Nah begitu dong, dari tadi keh", ucap Surya Top 3 di geng Skanny

"kerja bagus Sur, kalau kaya begini terus, pasukan kita makin banyak dan bisa menghabisi geng Sarixer dengan mudah", ucap senang Mubarok

"Sudah lu habisi anggota itu, Mubarok", tanya Pajri

"Sudah bang", jawab Mubarok

"Bagus, dengan rencana ini kita bisa menghabisi geng kroco itu dan mengubahnya dengan geng Skanny generasi 9. Hahaha...hahaha...", ucap tertawa Pajri.

. . .

Ke besok paginya. Refai sedang menuju ke sekolahan dengan jalan kaki. Saat di perjalanan ada golongan anak-anak SMP dari sekolahan lain, mereka melihat ada Refai yang sedang berjalan menuju ke sekolahnya.

"Hei kamu, kamu pasti Refai, ya" ucap anak SMP

"Heh, iya, gue Re-"

"Nah! Ayo kerja dia!!", ucap anak SMP sambil mengejar Refai

"Hah, kenapa mereka mengejar gue", ucap Refai sambil lari juga.

Anak-anak SMP pada mengejar Refai, Refai kebingungan kenapa mereka pada mengejar saat menyebut nama Refai. Dia terus berlari sepanjang jalan oleh anak-anak SMP. Beberapa menit kemudian, Talita yang ada di atas rumah melihat Refai yang sedang di kejar oleh anak-anak SMP, dengan cepatnya Talita memanah salah satu anak SMP dari atas.

JAWARA SANTUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang