16 | Pembantaian Sarixer

53 33 51
                                    

Di hari yang cerah yang seperti biasanya di kota Jakarta dan tentunya di stasiun Kalideres yang terletak di Jakarta barat. Ada seseorang laki-laki yang sangat gagah dan perkasa yang habis merantau di Bali selama 7 tahun. Dan seorang laki-laki itu juga alumni dari sekolah SMP Kebangsaan 213 angkatan generasi ke 2.

"Ukh...welcome back Jakarta. Selama bertahun-tahun akhirnya gue bisa kembali lagi di kota tercinta ini", ucap seorang laki-laki itu yang bisa menghirup lagi di kota Jakarta "Sebaiknya gue bertemu dulu sama teman-teman SMP, gue penasaran sekarang mereka sudah jadi seperti apa, ya"

. . .

Beberapa bulan sudah berlalu, tentunya di tempat sekolah SMP Kebangsaan 213 yang melihat anak-anak kelas 9 atau di sebut juga anak-anak Sarixer, mereka semua membuat keributan dan kerusuhan lagi di sekolahan lain. Para dewan guru SMP Kebangsaan 213 mengetahui hal itu dan langsung pada besok harinya sebagian anak-anak kelas 9 di panggil dan berkumpul di lapangan.

"Saya kan sudah bilang, kalian itu sekolah buat belajar bukan tawuran-tawuran nggak jelas!", ucap kesal guru BK sambil membentak para wakil geng Sarixer: Goni, Maulana, Syahrul, Barri, Baehaqi, Ozan dan Luqman. "Saya sama dewan guru lain juga masih kecewa juga ketika acara ulang tahun sekolah kita, kalian malah ujung-ujungnya malah ribut!"
"Masala itu kan sudah lama pak, apain di bahas lagi", tanya bentak Ozan

"sopan kamu, ya ngelawan berbicara seperti itu", ucap guru BK yang seketika Ozan langsung psarah diam dnegan omongan guru BK "Pokoknya saya tidak mau tahu, kalau kalian membuat keributan lagi, bakal saya DO kalian semua!!"

"Iya pak"

"Ngomong-ngomong ketua kalian mana si Jack sama si Ryo itu, kenapa tidak ada disini", tanya guru BK yang baru sadar Jack dan Ryo tidak ada di lapangan bareng sama mereka.

"Sakit palingan pak", jawab Barri

"Orang itu sakit mulu perasaan, sudah beberapa kali di tidak masuk pelajaran saya", ucap pusing guru BK yang memikirkan Kedua orang itu yang tidak pernah masuk pelajaran gueu BK. Tapi Jack tidak sakit, di nyumpet di kelasnya untuk menghindari dari guru BK.

"Habis kita Yo, kalau kita ketahuan sama guru BK", ucap Jack sambil melihat di jendela yang teman-temannya lagi dihukum di lapangan "Kasihan mereka, malah mereka yang kena hukumannya bukan kita"

"Kayanya nggak kita berdua deh yang tidak kena", ucap Ryo sambil melihat belakang dan melihat seseorang yang lagi duduk di pojok belakang "Lihat itu Refai tidak kena hukuman juga"

"Eh iya, ya", ucap Jack yang baru sadar "EH Fai, kenapa lo tidak di hukum sama teman-temanmu di lapangan!"

"Lah kan gue tidak di panggil sama guru BK, makanya gue tidak kesana", jawab Refai

"Eh iya juga. Kan Fai waktu hari itu sakit dia", ucap Jack yang baru ingat.

"Buset enak banget, ya nggak kena hukuman lo", ucap Ryo "Mending lo nonton bareng saja sama kita, lihat anak-anak lagi dihukum"

"Wah seru juga kelihatannya", ucap Refai sambil menghampiri Jack dan Ryo untuk melihat teman-temannya lagi dihukum di lapangan. Setelah satu jam mereka akhirnya bisa kembali lagi ke kelas selama satu jam di bacotin guru BK.

"Parah lo berdua malah nggak kena hukuman", ucap Barri yang tidak terima "Untungnya gue ngomong lo sakit. Tapi percuma saja gurunya nggak percaya"

"Hei, bocah ini nggak lo omongin", ucap Goni sambil menunjuk Refai.

"Eh iya, lu kenapa tidak kena hukuman, hah!!", ucap kesal Barri yang tidak terima Refai tidak kena hukuman.

JAWARA SANTUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang