9

152 9 0
                                    

"Sayang, bangun dulu dong aku mau berangkat sekarang" ucap Ryan sambil berusaha membangunkan Lia karena pagi ini dia sudah harus kembali terbang. Namun sudah cukup lama Ryan berusaha membangunkan istrinya, wanita itu tetap tidur dan seperti tak terusik sama sekali. Hal itu membuat Ryan menghela napas lalu mengambil kertas dan pulpen. Dia menuliskan note untuk Lia agar istrinya tidak kaget ataupun pusing mencarinya.

Setelah selesai menulis akhirnya Ryan memutuskan pergi tanpa berpamitan karena dia sudah sangat terlambat. Ryan mengecup sekali kening istrinya lalu keluar dari kamar hotel tempat mereka menginap.

Setelah mendengar pintu tertutup mata Lia pun terbuka, wanita itu memgambil kertas yang ada di atas nakas lalu membacanya.

Sayang maaf ya karena harus ninggalin kamu gitu aja, aku ke Jepang cuma dua hari setelah penerbangan terakhir nanti aku bakal bawain kamu oleh-oleh yang banyak. Nanti kamu pulangnya bareng keluarga Mala lagi ya trus hati-hati jangan lupa makan jugaa yaaa
With Love R

Setelah membaca note tersebut Lia hanya diam, tak ada senyum di wajahnya, wanita itu berjalan ke arah kamar mandi untuk bersiap karena dia akan pulang lebih dulu daripada keluarga yang lainnya. Lia sengaja memesan tiket sendiri karena ia merasa harus segera memgurus hal yang sejak kemarin mengganggu pikirannya.

•••••—————
"Li lo serius balik sendiri?" Tanya Mala dan Lia hanya mengangguk "Bunda kita kan belom jalan-jalan, kok udah pulang aja sih" ucap Sean membuat Lia tersenyum

"Nanti kita jalan-jalan kalo kamu udah sampe Jakarta ya, bunda harus pulang karena ada urusan yang harus bunda selesaikan" jelasnya membuat Sean mengangguk "Tapi janji ya kalo udah di Jakarta kita Jalan-jalan" ucap Sean sambil mengulurkan jari kelingkingnya hal itu membuat Mala Alvaro dan juga Lia tersenyum gemas.

"Janji!" Ucap Lia saat berhasil menautkan jari kelingkingnya dengan Sean.

"Kalo gitu bunda berangkat yaa" pamitnya pada anak kecil yang sudah ia anggap anaknya sendiri itu "gue balik duluan ya" pamitnya pada pasangan suami istri yang menemaninya hingga loby hotel. Saat betelah berpamitan akhirnya Lia masuk ke dalam mobil untuk menuju bandara.

"Kayaknya Lia ada masalah deh Pah" ucap Mala pada Alvaro "Ryan juga bilang sejak dia sampai disini Lia kayak ngehindarin dia terus" balas Alvaro membuat Mala bingung.

"Jadi masalahnya sama Ryan?" Tanya Mala
"Gatau juga, soalnya Ryan juga bingung sama sikap Lia, tapi dia anggepnya sih moodnya aja yang lagi gak bagus makanya Ryan masih santai" Jawab Alvaro "Harusnya di selesaiin dulu gak sih? Kalo berlarut-larut kan takutnya makin parah" ucap Mala

"Mama, kemarin Bunda nangis di kamar sambil peluk aku bobo" ucap Sean yang seakan mengerti apa yang dibicarakan kedua orang tuanya.

"Nangis gimana?" Tanya Mala
"Ndatau, bunda cuma bilang terima kasih sudah mau temenin bunda disini, abis tu bunda nangis" jelas Sean membuat kedua orang tuanya saling berpandangan.

"Udah mungkin bunda terharu karna Sean mau nemenin bunda yang lagi sendirian" ucap Mala "yuk kita balik ke kamar siap-siap buat jalan-jalan" ajak Mala membuat anaknya mengangguk senang.

•••••—————
Di dalam kamar lain sepasang manusia masih nyenyak tidur sambil saling memeluk erat. Hal ini dikarenakan si gadis yang terus memaksa kekasihnya untuk menemaninya maraton Drama Korea yang baru saja tamat.

Flashback on
"Pokoknya temenin nonton!" Ucap Aruna membuat Raka menghembuskan napas pasrah "Iya ini di temenin" ucapnya lembut

"Tapi kamu jangan tidur" ucap Aruna lagi
"Ini gak tidur sayang, udah lanjut gih nontonnya aku temenin" balasnya lagi tapi sang gadis masih memasang wajah kesal.

"Sekarang emang gak tidur, nanti lima menit kamu udah ngorok. Males aku" ucapnya membuat Raka meringis lalu menarik Aruna mendekat dan menyalakan TV juga drama yang di maksud kekasihnya.

"Gak akan tidur, udah nonton aja aku temenin" katanya dan akhirnya Aruna pun tenang. Hal ini terjadi karena memang Raka termasuk orang yang Pelor jadi dapat posisi nyaman saja dia bisa langsung tidur dan hal itu kadang membuat Aruna sebal karena Raka termasuk orang yang jam tidurnya itu over.

Di tengah-tengah menonton Dramanya menampilkan adegan yang membuat mata Raka yang awalnya akan tertutup menjadi terbuka lebar. Sementara Aruna salah tingkah melihat adegan tersebut karena actor favoritnya terlihat semakin tampan.

"Dari pada liatin mereka mending kita ikutin aja" ucap Raka lalu menarik dagu Runa dan mencium bibir ranum gadisnya. Aruna pun mencari posisi yang nyaman lalu mulai membalas ciuman Raka. Keduanya terus larut dalam rajutan cinta yang semakin hari semakin besar tumbuhnya.

Saat merasa sudah cukup Raka pun melepaskan tautan mereka dan melemparkan senyum manisnya pada gadisnya yang baru saja membuka mata.

"Udah kamu nonton lagi aja, kalo di terusin bahaya" ucapnya membuat wajah Aruna berubah menjadi semerah tomat. Gadis itu langsung berbalik menatap tv dan kembali menonton dramanya.

Raka berusaha sekuat tenaga menahan keinginannya untuk menjamah tubuh gadisnya karena perjanjiannya dengan kedua orang tuanya. Beberapa minggu lalu saat bundanya memaksa mereka menikah karena sudah kepergok namun karena Aruna merasa belum siap dan belum ingin menikah membuat Raka membujuk kedua orang tuanya agar tidak memaksa mereka menikah dalam waktu dekat. Walau sulit meluluhkan orang tuanya akhirnya ia bisa namun dengan syarat ia tidak boleh menyentuh Aruna secara berlebihan dan melewati batas sebelum menikah. Hal itu membuat Raka benar-benar berusaha terus menahan diri ketika bersama gadisnya.

Bahkan saking niatnya sang bunda sampai membuat surat perjanjian di atas materai bertanda tangan ia dan Aruna. Sejak saat itulah hubungan keduanya menjadi lebih sehat dari sebelumnya.

Raka pun mulai menikmati drama yang sedang di tonton Aruna sehingga membuatnya beberapa kali bertanya pada kekasihnya, dan dengan senang hati Aruna akan menjawab setiap pertanyaan dari Raka. Mereka menonton hingga pagi dan mulai tidur saat jarum jam sudah menunjukkan pukul delapan.

Flashback off

Hal tersebut yang menyebabkan keduanya masih lelap walau jam sudah menunjukan pukul tiga sore. Bahkan semua orang sampai heran dengan sepasang kekasih ini yang tak bisa lepas bahkan sedetikpun.

•••••—————
Arunaish

119 (7 Dreams)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang