PROLOG

649 15 0
                                    

Ini Saquel dari Rintik Terakhir Jadi yang belum baca kisah awal keluarga Ragaskara bisa menuju ke Rintik Terakhir dulu🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Saquel dari Rintik Terakhir
Jadi yang belum baca kisah awal keluarga Ragaskara bisa menuju ke Rintik Terakhir dulu🖤

⚠️Warning !
Cerita ini mengandung adegan kekerasan dan beberapa kata-kata kasar.

Harap lebih bijak lagi dalam membaca yaw

♡♡

Ragaskara Abrisam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ragaskara Abrisam

Ragaskara Abrisam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kiara Anindita

♡♡♡

"Namanya Kiara Anindita, bos..."


"Terus ? Hanya itu yang lo dapat ?"

Manik mata Hazel itu menatap penuh pada sosok laki-laki di depannya. Emosinya sedikit tersulut saat Ranu, sahabatnya itu justru memasang wajah seolah sedang berpikir.

"Nu..lo mau cari mati apa gimana ?"

Mendapat perkataan dari Rendra barusan membuat Ranu hanya tertawa. Memamerkan gigi gingsulnya pada dua sahabatnya itu.

Melihat Ranu hanya tertawa tanpa melanjutkan identitas seseorang yang disuruhnya itu, membuat Ragas menggembrak meja dengan begitu keras. Bahkan seisi kantin mengalihkan pandangan pada meja khusus triple R di kampus ini.

Ragaskara Abrisam, Ranu Adipati dan Rendra Alvaro Xabiru. Mereka yang biasa di sebut Triple R.

Setelah mengetahui bahwa yang baru saja menggebrak meja adalah Ragas, laki-laki yang tidak bisa mengontrol emosinya sendiri . Buru-buru mereka mengalihkan pandangan seolah tidak mendengar suara apa-apa sebelum mata Hazel itu melihat pada mereka. Pasti akan ada keributan dahsyat.

Sementara Ranu dan Rendra yang berada tepat di depan Ragas membeku dengan gebrakan meja yang tidak main-main dari Ragas tersebut.

"Lo bener-bener nyari mati, Nu". Rendra menatap Ranu yang mulai gusar pada duduknya. Padahal dari awal Rendra sudah memperingati Ranu agar tidak main-main saat Ragas lagi dalam mode serius.

Sementara Ragas sudah melayangkan tatapan penuh permusuhan pada Ranu yang masih diam pada posisinya itu.

"M-maaf b-bos...be-bercanda"

Melihat raut ketakutan dari Sahabatnya itu, Ragas berusaha mati-matian untuk menahan emosinya saat ini. Sementara Rendra yang melihat perang antara dua manusia di depannya itu malah melanjutkan makannya seolah tidak masuk dalam lingkaran perang yang barusan terjadi.

Ragas dan Ranu memang paling sering ribut.  Ragas yang suka marah dan Ranu yang suka memancing kemarahan Ragas. Paket saling melengkapi. Sementara Rendra adalah si netral yang tidak membela siapapun.

"Jadi...mau lanjut tentang hasil pencariannya atau----"

"La-lanjut bos...namanya Kiara Anindita. Putri dari Ibu Karina dan Bapak Elang. Cucu satu-satunya dalam keluarga Bagaskara. Tinggal di Jl. Cendrawasih No.43. Rumahnya warna biru muda. Saat ini dia lagi Kuliah semester satu di Universitas Andalanesia. Belum punya pacar tapi lagi naksir seseorang. Tingginya 157 cm. Beratnya 43 kg. Ukuran baju--"

"Bacot !!"

Ragas memilih pergi meninggalkan kantin kampus dan dua sahabatnya setelah mendengar penjelasan rinci dari Ranu yang tanpa menggunakan spaci saat berbicara itu.  Ragas merasakan panas pada telinganya dengan semua kalimat barusan. Bagaimana bisa Ranu mendapat informasi se-detail itu. Bahkan ukuran bajunya ?.

Sementara Ragas yang berjalan menuju ruang kelasnnya untuk mengambil jacket, mengukir senyum smirk nya saat mendapat sedikit informasi dari Ranu yang yang memang dicarinya itu. Tidak peduli darimana Ranu mendapat informasi itu. Intinya saat ini targetnya sudah ketemu.

"Kiara Anindita, welcome to Hell"

- To be continued -

Bantu vote yaawww🖤

Ragaskara Abrisam the Next Generation of Aksara Abrisam with different Character

RAGAS ; DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang