Bab 1 - Meet Her

358 13 0
                                    

Bab 1 - Meet Her

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 1 - Meet Her

♡♡♡

Setelah meninggalkan kedua sahabatnya itu,   Ragas memilih untuk bolos kuliah hari ini. Moodnya sudah tidak bersahabat setelah mendapat informasi yang di dapatnya. Baginya itu lebih penting, walaupun sebenarnya Ragas sedikit merasa bersalah untuk bolos saat mengingat perjuangan Ibu angkatnya, Kinan.  Perjuangan Kinan dari dia masih di bangku sekolah sampai dia bisa kuliah saat ini.

Walaupun Kinan pernah berbagi cerita padanya bahwa dia berusaha membuat Ragas bangkit karna ingin menebus kesalahannya pada Bundanya Ragas, Ashakira. Kinan yang pernah mengkhianati kepercayaan Bundanya. Tapi dengan segala ketulusan yang dimiliki oleh Bundanya Ragas akhirnya mereka bisa bersatu kembali. Sampai pada titik Ragas harus kehilangan Bunda dan Ayahnya, Kinan lah yang meneruskan tugas untuk menjaga Ragas yang baru saja lulus SMP saat itu. Kebetulan Kinan belum dikaruniai anak bahkan sampai dia ditinggalkan oleh suaminya sendiri. Jadi baginya Ragas adalah Putranya juga. Putra satu-satunya.

Kinan begitu menyayangi Ragas. Begitupun Ragas. Baginya Kinan adalah Bundanya. Bahkan Ragas memanggil Kinan dengan sebutan Mama.

♡♡♡

"Kali ini mau kabur kemana lagi kamu, Ragaskara ?".

Salah satu Dosen killer di kampus itu menegur Ragas yang sudah berjalan keluar kelas dengan jacket yang sudah tersampir di pundaknya.

"Saya mau pulang, Pak". Walau sedikit malas untuk menjawab, Ragas masih mengingat bahwa di depannya ini adalah Dosen yang sudah mentransfer ilmunya pada Ragas. Walaupun tanpa adanya transfer ilmu, Ragas sudah sangat Cerdas dalam ilmu pengetahuan. Jadi dia tetap menjawab dengan kata-kata sebab jika itu orang lain mungkin Ragas akan menjawabnya dengan sebuah tinjuan karna sudah berani menghentikan langkahnya kali ini.

Melihat Ragas yang terlihat tetap santai tanpa takut pada Dosen Killer di depannya ini, membuat Pak Nalak makin menatap tajam padanya.

"Tidak ada kata pulang sebelum belajar dalam kamus saya, Ragas !"

"Saya ada urusan mendesak Pak "

Mendengar Ragas yang terus membantah ucapannya tanpa berniat masuk kembali itu, Pak Nalak makin memelototkan matanya kearah Ragas. Sementara Ragas yang melihat bola mata yang kian membulat dari mata Pak Nalak itu tetap santai bahkan makin merasakan jenuh pada Dosen di depannya ini. Waktu satu menitnya sudah di sia-siakan oleh pak tua di depannya ini.

"Gak usah galak-galak pak...cukup namanya aja yang Nalak...orangnya gak usah Galak"

Mendengar kalimat ejekan dari Ragas barusan, membuat Pak Nalak makin berada di ujung emosinya. "RAGAS !! Masuk sekarang !"

RAGAS ; DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang