Bab 17 - New Life

84 2 0
                                    

Bab 17 - New Life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 17 - New Life

Happy Reading Gengs🖤

♡♡♡

Mungkin ucapan terima kasih sangat tidak cukup bagi Kiara untuk diberikan kepada Mama Kinan. Disaat keluarganya sendiri sangat tidak menerima kehadirannya, kini dia dipertemukan dengan sosok wanita yang begitu tulus padahal dia juga tau kesalahan besar yang sudah di lakukan orang tuanya pada keluarga Abrisam.

"Kia sangat-sangat bersyukur bisa dipertemuakan dengan tante...."

"Iya sayang...oh iya, Kia belum terbiasa ya manggil mama ?"

"E-ehh i-iya, Kia lupa...maaf, Mah"

"Gak apa-apa sayang...tapi Mama boleh minta tolong gak ?"

"Bisa Mah....Mama mau minta tolong apa?"

"Ehmm...itu...bisa gak bangunin Ragas, nak ?"

Walau sedikit ragu, Kinan mencoba membuat Ragas benar-benar menerima kehadiran Kiara yaitu dengan cara membiasakan agar mereka sebisa mungkin berkomunikasi. Dan ini juga salah satu cara Kinan agar bisa membantu Ragas keluar dari zona traumanya. Karna selama ini Dokter Hanum masih belum bisa sepenuhnya membantu Ragas menghadapi mentalnya, mengingat tabiat putra satunya itu yang sangat sulit menerima masukan dari orang lain.

Kinan berharap dengan berjalannya waktu, Ragas bisa mengontrol dirinya sendiri. Karna trauma yang dialaminya bukan hanya trauma biasa, ditambah lagi dia mendengar sebuah kisah dari Eyang Sarah yang semakin membuat mentalnya tidak bisa stabil.

Sementara Kiara yang menerima permintaan Mama Kinan untuk pertama kalinya sudah panas dingin. Bagaimana dia bisa menolak padahal ini permohonan pertama dari Kinan tapi bagaimana mungkin dia bisa membangunkan monster satu itu.

Bukankah ini namanya bunuh diri ?

"Bisa kan sayang ?"

"E-eh.... i-iya Mah...Ki-Kiara akan coba"

Akhirnya Kinan bisa bernafas lega, awalnya dia memiliki ekspetasi bahwa Kiara akan menolak dan tentu saja dia tidak akan memaksa tapi ternyata Kiara menyanggupinya.

Dengan langkah beratnya, Kiara terpaksa menarik kakinya menuju kandang monster yang menghuni kamar di depannya saat ini.

"Tuhan...kalau Kiara besok udah gak ada, setidaknya Kiara titip Papa".

Entah apa yang ada di pikirannya saat ini, intinya Kiara sudah was-was kalau pagi ini akan jadi kenangan buruknya. Bayangkan saja baru pukul 05.30 AM dia sudah diberi perintah untuk membangunkan monster gila yang jelas-jelas pernah hampir membunuhnya.

Siapa yang masih bisa berpikir positif kalau berada di posisi itu ?

Jika saja jantungnya bisa berpindah tempat, mungkin saat ini posisinya sudah turun menuju ginjalnya karna detakan yang luar biasa itu.

RAGAS ; DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang